Holla......
Kalau cerita ini menarik boleh kasih ⭐ sebagai tanda dukungan.
Jadi semangat deh....Tepat dua hari sudah setelah pernyataan cinta itu berlangsung, Jeff seakan-akan menghindari Asa. Baik menghindari tatapannya ataupun pada saat mereka berkumpul.
“Lo kenapa uring-uringan banget sih dari tadi?” Pertanyaan Lala itu membuat Asa semakin lesu. Ingin bercerita tapi jujur saja ia ragu.
“Gue tunggu kalau lo udah siap buat cerita” Lala memberikan tepukan pada pundak Asa.
“Mau cerita tapi tunggu Yaya datang” lirihnya.Tak lama suara menggelegar itu menyapa setiap gendang telinga yang berada di dalam kelas.
“PAGIIIII....” teriakan itu di barengi oleh langkah kaki gadis bersepatu ungu itu.
“Ceria amat neng pagi-pagi” ujar Stev seraya mencolek dagu Yaya.“Iya dong babang Stev. Kita tuh harus melalui hari dengan bergembira” Yaya cengengesan dan mendudukkan diri di bangkunya.
“Udah sarapan?” tanya Lala kala Yaya sudah berada di belakangnya.
“Udah. Kalian udah sarapan belum?” tanya Yaya balik.
“Gue udah. Ga tau kalau Asa” jawab Lala.
“Asa..” panggil Yaya menggoyangkan bangku milik Asa yang terdapat di depannya.“Hem..” hanya itu jawaban dari Asa.
“Asa lagi galau ya?”Pertanyaan Yaya itu membuat sahabat-sahabatnya melirik ke arah mereka tak terkecuali Jeff.
“Asa kenapa?” tanya Jo mendekat. Lala dan Yaya hanya menggelengkan kepala seraya mengangkat bahu tanda tidak tau.
“Sakit?” tanya Jo lagi.
“Engga, udah sana balik ke tempat duduk lo”.
“Kalau ada apa-apa bilang” ujar Jo sebelum pergi ke tempat duduknya.“Nanti aja ya gue ceritain ke kalian” ucap Asa yang tau bahwa Yaya ingin menanyakan banyak hal. Mau tak mau Yaya dan Lala mengangguk saja.
💗💗💗
“Jadi Jeff suka sama Asa?!!” seruan kaget itu keluar dari mulut Yaya.“Beneran?” tanya Lala yang penasaran juga.
“Kenapa Asa tolak?” tanya Yaya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U.C.I.N. | End
Teen FictionCinta datang karena terpaksa atau cinta datang karena terbiasa? Teman menjadi pacar, sahabat menjadi pacar, orang asing menjadi pacar dan yang dianggap pengganggu juga menjadi pacar. Pada akhirnya kata Bucin (budak cinta) mewakili masa remaja mereka.