"Jadi sebenarnya kemarin itu lo sama Stev kenapa?"
"Kalian ada masalah kan?"
"Stev jahatin Lala?"
Pertanyaan beruntun dari sahabat-sahabatnya itu membuat Lala menghela napas.
"Cuma kesalahpahaman sedikit, biasalah di setiap hubungan pasti pernah saling salah paham." Jawab Lala.
"Iya tapi kami mau tau apa masalahnya, Lala. Boleh kan?" Tanya Yaya hati-hati.
Lala mengangguk dan ia mulai menceritakan masalahnya dengan Stev tempo hari.
"Jadi sehari sebelum Salsa ke sini gue nemuin balasan pesan di hp Stev dari cewek, terus di hari itu juga tapi malamnya gue ngeliat Stev lagi bareng sama cewek." Lala menjeda penjelasan dan melihat ekspresi sahabat-sahabatnya satu persatu.
"Di situ gue masih gak kepikiran macem-macem, nunggu dia ngasih tau sendiri siapa cewek itu. Tapi besoknya malah si Stev biasa aja kayak gak ada apa-apa gitu. Kesel dong gue."
"Jadi waktu kita di kamar Yaya itu gue baru buka pembicaraan tentang cewek itu. Gue bilang dia pembohong lah penipu lah terus tukang selingkuh, kayak gitu lah. Dia gak terima makanya kami ribut waktu itu tapi cuma dari chat aja ributnya." Ujar Lala panjang lebar menjelaskan.
"Mungkin gak sih cewek itu cewek yang sama seperti kata Yaya dulu waktu lo curhat bilang sama kita-kita kalau lo suka sama Stev?" Tanya Asa.
"Gak tau ah gue lupa. Tapi kenyataannya cewek itu tuh sepupunya. Ada kemungkinan yang di lihat Yaya waktu itu juga sepupunya, gue pernah nanya juga sih waktu itu tapi lupa juga. Hehe." Lala menjawab yang di akhiri dengan cengengesan.
"Cuma kesalahpahaman ternyata." Ujar Salsa yang sedari tadi hanya menyimak.
Lala mengangguk sebagai jawaban, "Setelah kejadian itu gue langsung bilang sama dia. Coba untuk kasih kabar ke gue misalnya mau kemana, sama siapa, ngapain aja, bukan maksud pengen ngekang atau terlalu posesif tapi menurut gue hal-hal itu dasar dari sebuah hubungan biar langgeng. Dan Alhamdulillah nya Stev bisa menyanggupi apa yang gue mau dengan syarat gue juga harus kasih kabar ke dia juga." Lanjut Lala lagi.
"Bener sih, gue juga gitu kok ke Aga. Yang awalnya dia cuek lama-lama kalau kita biasakan diri kita untuk berbuat yang bisa mempertahankan hubungan pasti bakalan di balas dengan yang sama juga sama dianya. Gitu kan?" Mereka semua menganggukkan kepala setuju dengan perkataan si bocil yang tumben bisa sedewasa itu perkataannya saat ini.
"Aku nyariin kamu, Ay."
Suara itu menginterupsi obrolan mereka, ternyata Raga sudah berada di belakang mereka semua.
Yaya tersenyum, "Aku gak kemana-mana, Aga. Cuma ngabisin waktu sama mereka bentar tadi." Jawab Yaya yang langsung berdiri menghadap kekasihnya itu.
Raga mengangguk, "Yuk." Ajaknya dengan mengambil tangan Yaya dan menggenggamnya.
"Gue luan ya guys." Pamit Yaya yang di angguki mereka.
Dari cerita tentang kesalahpahaman yang di alami pasangan Lala dan Stev dapat di ambil kesimpulan bahwa sejatinya sebuah hubungan itu kuncinya satu, komunikasi.
Karena kalau komunikasi lancar, saling terbuka satu sama lain pasti bisa menghalau masalah-masalah yang akan datang di setiap hubungan pada umumnya. Yah walaupun di setiap hubungan pasti ada badai nya jika komunikasi lancar pasti bisa di hadapi bersama-sama. Semoga saja.
💗💗💗
Keesokan harinya, benar saja bahwa pasangan yang belum mengenakan baju couple saat ini tengah memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U.C.I.N. | End
Teen FictionCinta datang karena terpaksa atau cinta datang karena terbiasa? Teman menjadi pacar, sahabat menjadi pacar, orang asing menjadi pacar dan yang dianggap pengganggu juga menjadi pacar. Pada akhirnya kata Bucin (budak cinta) mewakili masa remaja mereka.