Jangan lupa vote dan komen guys🥰
"Ya ampun Salsa!!"
Teriakan menggelegar itu mengundang banyak pasang mata. Tidak tahu tempat dan kondisi tiga orang gadis tengah berlarian ke arah seorang gadis yang di rangkul oleh seorang lelaki tampan.
"Kangen banget..." Ujar gadis itu seraya menyambut pelukan tiga sahabatnya itu.
"Jo minggir iih. Gue mau peluk Salsa." Yaya menggusur tempat Jo yang tengah merangkul kekasihnya itu.
Jo hanya berdecak malas melihat ritual para gadis ini ketika akan bertemu dan akan berpisah. Selalu seperti ini, berpelukan bagai Teletubbies sembari berputar-putar.
"Udah kan? Sana pulang." Nada usiran itu membuat Yaya, Asa, dan Lala mendengus.
"Makan malam bareng kita aja yuk, Sa." Ajak Lala.
"Gak bisa! Salsa sama gue." Jo berucap dengan ketus, ia tidak ingin dibantah karena ini hari pertama kekasihnya datang ke kota mereka dan tentu saja yang berhak menghabiskan waktu terlebih dulu dengan Salsa adalah dirinya.
"Pasti mau mesra-mesraan ya Jo?" Tanya Yaya jahil.
Pipi Salsa memerah, "Kalian pulang duluan aja entar aku nginep di rumah Yaya kok." Ujarnya pelan.
"Oke. Kita tunggu ya, Sa." Ujar Yaya.
Setiap Salsa berlibur ke kota mereka ia selalu tidur di kediaman Yaya dan begitu juga dengan Asa dan Lala mereka akan ikut-ikutan menginap di sana untuk menghabiskan waktu bersama. Seperti temu kangen gitu deh.
Setelah kepergian Yaya, Asa, dan Lala dua sejoli itu meninggalkan bandara juga. Jo berinisiatif mengajak Salsa makan malam di tempat favorit mereka dulu. Tepatnya di rumah makan milik tantenya Jo di daerah kawasan perumahannya juga.
Sesampainya di rumah makan itu Salsa di sambut hangat oleh Tante Meta, adik dari Mamanya Jo. Mereka sudah akrab karena memang sudah lama saling mengenal.
"Kamu dari bandara langsung ke sini?" Tanya Tante Meta.
Salsa mengangguk, "Iya Tante. Jo ngajakin aku makan malam dulu." Jawabnya.
"Ya sudah makan yang banyak ya sayang, Tante tinggal ke belakang dulu ya." Tante Meta meninggalkan Jo dan Salsa berdua setelah pesanan mereka terhidang di atas meja.
"Sayang." Panggil Salsa yang membuat Jo menoleh.
"Apa?"
"Liburan kali ini bakalan rame ya?" Tanya Salsa di sela-sela kunyahannya.
Jo mengangguk membenarkan, "Kamu udah nyiapin semua keperluan?"
Salsa mengangguk sebagai jawaban. Mereka mengobrol banyak sesekali Salsa membuka lebar mulutnya karena suapan dari Jo. Jika dengan Salsa, Jo si dingin bisa mencair. Bahkan sedari tadi Jo tidak berhenti tersenyum bahkan tertawa. Hanya seorang Salsa yang bisa mencairkan seorang Jo yang mempunyai sifat cuek dan dingin.
💗💗💗
"Eh serius, si bocil udah punya cowok? Gila sih demi apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U.C.I.N. | End
Teen FictionCinta datang karena terpaksa atau cinta datang karena terbiasa? Teman menjadi pacar, sahabat menjadi pacar, orang asing menjadi pacar dan yang dianggap pengganggu juga menjadi pacar. Pada akhirnya kata Bucin (budak cinta) mewakili masa remaja mereka.