Lagi semangat nulis. Sampe lupa udah tengah malam. Xixi
💗💗💗
Pagi ini tampak tiga gadis yang memakai sepatu dengan warna mencolok itu sedikit mempercepat laju jalannya menuju kelas. Karena bel pertanda jam pelajaran pertama baru saja berbunyi.
“Wah wah, tumben kalian sedikit terlambat..” ujar seorang guru lelaki berperawakan tinggi tegap berkulit sawo matang tengah menghadang laju jalan Yaya, Asa dan Lala.“Itu sepatu kenapa warnanya terang-terang banget? Udah kaya penyanyi dangdut aja” Lanjutnya lagi dengan menggelengkan kepalanya.
Bagaimana tidak, saat ini tiga sekawan itu menggunakan sepatu yang warnanya bisa membuat mata sakit.
Di mana, Yaya menggunakan sneaker berwarna pink tua yang mencolok, Asa menggunakan sepatu berwarna Hijau stabilo dan yang terakhir Lala menggunakan sepatu berwarna kuning.
Sepatu Yaya.
Sepatu Asa.
Sepatu Lala.
Buka tanpa alasan mereka menggunakan warna sepatu yang tampak mencolok. Karena memang mereka menyukai warna-warna yang berani. Benar-benar aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U.C.I.N. | End
Fiksi RemajaCinta datang karena terpaksa atau cinta datang karena terbiasa? Teman menjadi pacar, sahabat menjadi pacar, orang asing menjadi pacar dan yang dianggap pengganggu juga menjadi pacar. Pada akhirnya kata Bucin (budak cinta) mewakili masa remaja mereka.