Villa kembar yang langsung berhadapan dengan sebuah danau besar menjadi destinasi liburan mereka selama beberapa hari.
Di villa pertama berisikan keluarga Jo beserta ia dan kekasihnya, di ikuti oleh pasangan Yaya, Raga, Aisyah dan Felix. Sedangkan di villa yang satu lagi di tempati oleh Asa, Jeff, Lala, Stev, Odi dan Salma.
"Udah sore kalau saran Tante kalian mandi dulu." Ujar ibunda Jo.
Mereka yang sedang menikmati keindahan lingkungan sekitar menoleh, "Iya Tante, yang mandi lagi nyicil kok." Jawab Stev yang kebetulan dekat dengan ibunda Jo.
"Yang masih ngantri mandi lebih bagus kita beres-beres peralatan untuk api unggun sekalian untuk bakar-bakar nanti malam." Usulan Jeff yang langsung di setujui mereka.
Satu persatu dari mereka mulai menyiapkan kayu dan arang. Seperti Odi dan Stev yang sedang menyusun kayu untuk api unggun.
Yang bekerja hanya lelaki saja karena para gadis sedang membereskan pakaian serta mandi.
"Mulai terasa dinginnya nih." Celetuk Asa yang tiba-tiba sudah ada di dekat mereka.
"Baby.." panggil Jeff yang langsung membuat Asa berlari ke arah kekasihnya itu.
"Kamu bawa jaket kan?" Tanya Jeff yang langsung merapikan rambut Asa yang sedikit berantakan.
"Aku bawa tapi males ambilnya, tanggung akunya udah di sini, beb." Jawab Asa.
"Aku ambil yah? Tapi siap aku mandi." Ujar Jeff yang di angguki Asa.
Jeff berlari ke dalam villa karena para gadis sudah ada di luar villa membantu para lelaki yang sedang sibuk pada kegiatan masing-masing.
"Kok ada tenda juga?" Tanya Yaya penasaran.
"Sebagian ada yang tidur di tenda. Ngecamp disini juga enak." Jawab Stev.
"Kaya mereka ya Stev?" Tanya Yaya lagi seraya menunjuk jejeran tenda yang ada di bawa bukit villa yang mereka tempati.
Stev mengangguk sebagai jawaban kemudian ia langsung pergi ke dalam villa untuk bergantian mandi dan bergantian dengan yang lain juga.
💗💗💗
"Dingin." Celetuk Yaya yang di angguki mereka semua.
Semakin menuju malam hari cuaca disini semakin terasa dingin, tak ayal mereka semua mengenakan jaket.
Yaya yang baru saja keluar dari villa segera menghampiri Raga. Lelakinya itu sedang menghangatkan tangan di perapian di depannya.
"Sini."
Raga menuntun Yaya untuk duduk di depan dirinya, dengan gugup gadis itu menempatkan dirinya senyaman mungkin dalam dekapan Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U.C.I.N. | End
Teen FictionCinta datang karena terpaksa atau cinta datang karena terbiasa? Teman menjadi pacar, sahabat menjadi pacar, orang asing menjadi pacar dan yang dianggap pengganggu juga menjadi pacar. Pada akhirnya kata Bucin (budak cinta) mewakili masa remaja mereka.