Yang plagiat enaknya di doain apa ya biar sadar.....
Kira-kira doain yang baik-baik atau yang gak baik???
Jangan sampe jadi plagiat ya guys...Hari pertama ujian telah tiba. Saat ini gadis yang memakai ransel pink itu berjalan dengan senyuman ceria khasnya. Menyapa siapa saja yang ia lewati ketika menuju kelas.
“Udah belajar belum?”
Yaya menghentikan langkahnya dan berbalik badan. Dan tercetak lah senyum yang lebih lebar karena mengetahui siapa yang bertanya padanya itu.“Udah. Aga kemarin malam belajar kan?” Tanya Yaya kembali.
Raga mengangguk dan seperti biasa ia akan menautkan jemari mereka. Yaya mengulum senyumnya dan terus melangkah.
“Oy. Yaya!”
Asa berlari mengejar dua sejoli yang tengah bergandeng tangan itu.
“Asa kenapa lari-lari?” tanya Yaya bingung. Raga melepas genggaman tangan mereka dan berpamitan untuk masuk ke kelas duluan karena mereka sudah berada di depan pintu kelas.
“Pinjem catatan lo dong. Gue tadi malam ketiduran.” Cengiran Asa yang lebar itu hanya di balas Yaya dengan dengusan.
“Lagian gue telepon ga aktif. Rupanya ketiduran.” Ujar Yaya sambil berjalan ke bangkunya.
Asa langsung mengambil buku catatan yang di sodorkan Yaya dan mulai membacanya. Yaya tak ingin mengganggu jadi ia hanya bermain ponsel.
Tak lama...
“Pagi anak-anak...”
Pengawas hari ini ternyata buk Indah. Mereka menghela napas lega, karena jika guru itu yang mengawas akan terasa enak. Buk Indah akan sibuk bercerita di luar kelas dengan guru pengawas di kelas sebelah. Hal itu yang membuat para murid menyukai buk Indah kalau sedang mengawas ujian.
Sesudah membagikan kertas jawaban serta kertas soal mereka serempak mengerjakan dengan hening. Walau sesekali terdengar suara bisik-bisik seperti kelas saat ujian pada umumnya.
💗💗💗
“Ga!”
“Gue mau ngomong sama lo!”Seruan itu membuat mereka yang berada di meja kantin mengerutkan kening bingung serta penasaran. Begitu juga dengan Raga yang tidak akan menyangka gadis di hadapannya ini akan menemuinya lagi.
“Ngomong apa?” tanya Yaya karena pacarnya terlihat enggan merespon Ratu.
Ratu memutar bola matanya malas dan mendecih, “Gue gak ngomong sama lo!” sentaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U.C.I.N. | End
Teen FictionCinta datang karena terpaksa atau cinta datang karena terbiasa? Teman menjadi pacar, sahabat menjadi pacar, orang asing menjadi pacar dan yang dianggap pengganggu juga menjadi pacar. Pada akhirnya kata Bucin (budak cinta) mewakili masa remaja mereka.