Perusuh

6 2 0
                                    

Langsung baca aja kuy.
Jangan lupa ⭐

"Hai Ga. Nanti gue balik bareng lo ya." Pinta gadis berkulit putih dan bermata tajam.

Raga menaikkan alisnya dan menatap bentar ke asal suara itu. Ternyata sahabatnya, Ratu. Dan ia melihat ke arah gadisnya yang sudah berada di samping motornya tengah menunduk.

"Gak bisa. Lo sama Felix aja." Jawab Raga.

Ratu mengalihkan pandangannya ke arah gadis di samping Raga dan ia sedikit mengerutkan keningnya. "Ini bukannya cewek yang suka ngejer-ngejer lo itu kan, Ga?" Tanya Ratu heran.

Yaya mengetatkan rahangnya dan ia mendelik tidak suka ke arah Ratu.
"Sayangnya gue udah gak ngejer-ngejer Raga lagi." Jawab Yaya enteng.

"Oh ya? Baguslah." Nada cemoohan itu membuat Yaya tidak suka.

"Karena kan sekarang gue udah jadi pacarnya Aga, jadi gak perlu ngejer-ngejer dia lagi kan udah dapet." Yaya menjawab dengan wajah mengejeknya.

Raga hanya menggelengkan kepalanya melihat sang gadis adu mulut untuk pertama kalinya.

Karena selama ini yang Raga tahu Yaya adalah gadis ceria, selalu ramah kepada siapa pun dan selalu tersenyum seakan dirinya adalah makhluk paling bahagia di muka bumi ini.

Dan saat ini tepat di depan matanya sang kekasih tengah adu mulut dan menyombongkan status dirinya yang menjadi pacarnya itu. Entahlah, Raga tidak ingin melerai tetapi ia ingin melihat sejauh apa tindakan pacar barunya itu.

"Gak usah mimpi lo!" Ratu nenyeru dan menunjuk wajah Yaya dengan telunjuknya.

"Gue gak mimpi tuh " jawab Yaya santai yang membuat raut wajah Ratu berubah seperti ingin marah.

Raga yang sudah malas melihat perdebatan itu langsung menggenggam tangan Yaya dan menarik gadis itu pelan meninggalkan Ratu menuju kelas mereka.

Ratu melihat nanar pemandangan di hadapannya barusan. Apa yang ia lewatkan saat ini, bukankah lelaki itu masih menyukai dirinya.
Pertanyaan-pertanyaan tentang Raga yang mengacuhkan dirinya silih berganti menggentayangi pikirannya.







💗💗💗




"Aku badmood." Ujar Yaya setelah sampai di depan kelas.

Raga merapikan rambut Yaya tanpa mengeluarkan ekspresi apa pun. "Nanti aku belikan susu kotak stroberi. Sana duduk." Jawab Raga yang hanya di angguki Yaya dengan wajah yang masih cemberut.

Melihat gadisnya sudah duduk Raga melangkahkan kakinya ke bangkunya sendiri. Dan ia mulai mengeluarkan ponsel untuk bermain game.

"Kenapa lo?" tanya Asa yang melihat Yaya duduk dengan wajah yang di tekuk.


Yaya menggelengkan kepala dan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Tiba-tiba ia mengantuk karena malas memikirkan apa pun. Padahal masih pagi dan ia baru tiba di sekolah tetapi matanya ini sangat tidak bisa di ajak kompromi.

"Bangun, pak Indra udah masuk." Bisik Rahmah teman sebangku Yaya.

Yaya menegakkan punggungnya dan ternyata benar di depan sana sudah ada pak Indra yang tengah berbicara dengan Dayat selaku ketua kelas mereka.

B.U.C.I.N. | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang