UANG

11.2K 160 12
                                    

Perkenalkan namaku Dewi, umur 21 tahun, putih, tinggi 170 cm, BB 50 Kg, mahasiswi tingkat akhir, jurusan ekonomi di kampus swasta bergengsi di kotaku. Kata orang-orang aku cantik, sexy, bak model. Aku terlahir dari keluarga biasa saja. Aku bekerja untuk mendapatkan uang, agar bisa bayar kuliah. Aku jg punya seorang adik, yang masih duduk di bangku SMP. Ayahku guru di suatu SD, sedangkan ibuku tukang jahit, dan buka toko kecil-kecilan, lumayanlah buat nyambung makan, cukup. Aku punya ambisi untuk membahagiakan mereka, bagaimanapun caranya.

Aku juga jualan kosmetik keluaran swedia, secara online dan dor to dor, saat itu ku janjian sama temen SMA ku, untuk menawarkan produk yang ku jual. Kami janjian ketemu dirumahnya, kesana ku naik gojek, sesampainya disana, aku cukup takjub dengan kemewahan rumahnya, oh ya ku nyampe disana pukul 4 sore. Tanpa menunggu lama, ku masuk kedalam pagarnya, dan ku tekan bel rumahnya. Dan dibukalah pintunya oleh temanku.

"Dewi..... " Sapanya.
"Hai Ana... " Sapaku juga
"Yuk masuk... " Dia mempersilahkan ku, kami ngobrol sebentar, aku cukup takjub, dia jadi orang kaya sekarang, suaminya seorang kontraktor, yang proyeknya ratusan juta hingga miliaran omset nya. Beruntungnya dia, dia tidak kuliah, sehabis SMA langsung nikah, dan sekarang punya anak satu. Ku mulai mengenalkan produk yang ku jual, tak berapa lama ada suara lelaki.

"Assalamu'alaikum.. " Dalamnya
"Waalaikumsalam" Jawabku dan ana.
"Ada tamu rupanya" Kata lelaki itu
"Iya mas.. Ini Dewi temanku, kenalin mas"
"Angga.. "
"Dewi.. "
"Lagi apa ini, kayaknya seru" Tanya si angga.
"Iya mas, Dewi nawarin produk yang dia jual, duduk sini deh" Dan akhirnya amgga duduk juga, aku melanjutkan penjelasan ku, ku lihat si angga curi-curi pandang padaku.
"Asataga.. Aku lupa nawarin minum" Kata ana.
"Gimana kamu sayang.. Sana ambilkan" Kata angga.
"Maaf ya dew.. " Kata ana.
"Tak apa An... "
"Tunggu ya.. Ku ambilin dlu.. " Kata ana lagi, lalu dia bergegas pergi.

Sekarang tinggal aku dan angga, kami canggung, tak tau harus ngobrol apa.

"Sudah lama jualan produk ini"
"Iya mas.. Lumayan"
"Gimana omsetnya.. "
"Alhamdulillah lumayan mas.. Cukup juga untuk biaya kuliah.. "
"Ada no HP nya nggak, nanti ku bantu jualin ke teman-teman. "
"Ini mas di katalog.. " Dia mengambil HP disakunya, dan mengetik nomorku.

Singkat cerita, si ana order parfum, lipstik, eyeliner, dan Ayeshadow. Dan aku pamit pulang. Dalam hatiku berkata, keren juga suami ana. Seandainya aku jadi ana, pasti aku bahagia.

Jam 10 malam, Tiba-tiba ada chat masuk.
A: dew.. Ini aku angga
D: iya mas.. Ku save ya?
Kami terus chat, sampai tengah malam, ternyata angga asik juga, sengaja ku iseng kirim fotoku, ternyata dia suka, dan dia juga kirim foto-fotonya.

Sudah seminggu lebih dari perkenalan kami, tak terasa kami makin dekat, dan barang pesanan ana datang, dan ku harus mengantar ke rumahnya. Sesampainya dirumah ana, ku pencet bel, dan yang buka mas angga.

"Dewi.. "
"Mas ana nya ada, aku.. "
"Masuk dulu.. " Aku pun masuk dan duduk diruang tamu.
"Ana ada mas? "
"Ana ke Surabaya, ikut keluarganya, ada nikahan sodaranya.. Emang kalian gak janjian dulu"
"Hehee.. Nggk mas, lupa yang mau nelpon ana. "
"Ada apa ya dew.. "
"Ini pesanan ana datang"
"Ya sudah mas yang bayar" Mas angga ganteng banget, bikin ku ngiler aja nih. Mas angga juga sering curi-curi pandang.
"Mas.. Numpang toilet donk" Dia mengantarku ke toiletnya, dan mempersilahkan ku masuk. Ku cari akal, bagaimana cara ku menggaetnya, cukup lama. Oh ku buka sweterku, ku pakai tangtop aja., ku masukkan kedala tas, dan keluar dari toilet. Sesampainya diruang tamu, mas angga menatapku tajam, dan menelan ludahnya, melihat ku pakai tangtop, dengan tonjolan payudara ukuran 36D. Dia terus menatapku tanpa berkedip, ku jalan kearahnya, dan ku lumat bibirnya. Dia juga membalas lumatanku, tangannya kurahkan ke payudaraku, dan diremas olehnya. Kami saling ciuman, saling meremas.

"Dewi... Kamu cantik sekali.. "
"Mas juga ganteng" Kami kembali saling melumat, ku buka bajunya, ku ciumi leher dan dada bidangnya. Ku buka tangtop kuis, kembali dia terpana. Ku arahkan wajahnya ke payudaraku, dan dia melumat putingku.
"Ahhhhj ahhhhhh maaassshhhhh.. Mashhhhhh"
"Sayang ke kamar yuk.. " Ku anggukkan kepalaku, dia mengunci pintu rumahnya, dan menggendong ku ke kamarnya, sambil melumat bibirku. Ciuman kami sangat panas, penuh gairah, bibir kami bertautan, tangannya meremas payudaraku, sungguh luar biasa.

Mas angga sungguh luar biasa, tampan gagah, kami saling melepas baju, aku terpana melihat penis tegak, panjang besar dan beruratnya. Begitupun dia, terpana melihat kemolekan tubuhku, putih, mulus dan tentu payudaraku besar dan kenyal. Tanpa aba-aba dia kembali melumat bibirku, leherku, dan buah dadaku, kanan dan kiri.
"Masssshhhh ahhhhh ohhhh" Mas angga terus saja melumat payudaraku, seperti bayi yang kehausan. Tanganku pun tak diam, meremas penisnya yang sangat besar itu.
"Sayang.. Kamu cantik dan sexy, menggairahkan... Mas suka.. " Katanya.
"Mas juga keren, itunya besar banget.. " Pujiku. Ku pegangin penisnya, mas angga mendesis, lalu ku kulum kontol itu.
"Ahhh sayang.. Ohhhh mulutmuhhh ahhhh" Ku terus mengulumnya, memainkan penis itu, sungguh sangat besar, mulutku dan lidahku terus bermain-main. Mas angga terus meracau, cukup lama ku mengulum penisnya.
Mas angga memintaku berdiri, dan rebahan di kasurnya, dilebarkan pahaku, dia sudah sangat terangsang, dan memulai penetrasi nya.
"Massh... "
"Sempit sayang.. Ahhhh" Mas angga terus memasukkan penis raksasanya itu, perlahan, dan masuk.
"Ohhh mashhhh"
"Sayanghhh ahhhhh" Desahnya.

Mas angga memulai maju mundur, pelan, pelan, pelan.
"Ohhh ahhhh masshhj ahhhhh" Mas angga terus menggenjot ku,

"Ohhh sayang.. Hhh memek sempit ohhhh enakhhh ahhhh" Mas angga sambil melumat bibirku. Rasanya nikmat banget, perkasa sekali mas angga. Sekarang kami ganti posisi, mas angga duduk, dan aku naik kepangkuan nya, dan berusaha memasukkan penisnya.
"Ohhhh massshhhh" Desahku, setelah mauk, ku mulai menggoyangkan pinggulku. "Sayanghh ahhh enak sekali rasanya ohhh kaubapakan kontol mas mu ini"
Aku terus menggoyangkan pinggulku, naik turun, kiri kanan, dan memutar, rasanya sangat nikmat.
"Masshh akuhhhh mauhhh" Mas angga melumat bibirku, dan aku orgasme. Tanpa mencabut penisnya, mas angga menidurkan ku, dan menggenjot ku lagi.
"Ohhh ahhh  sayanghh memek sempit.. Memek setan.. Ahhhh bikin nagih ohhh"

Mas angga mengulum payudaraku, sangat nikmat.
"Mashhh ahhh ahhh ahhh"
"Sayang sayang ahhh ahhh" Ku cium dadanya, ku gigit-gigit, lehernya ku ciumi ku gigit, telinganya ku kulum.
"Ahhh sayaghh mashhh ohhhhh mauhh" Crot crot crot crot crot.. Sangat banyak spermanya yang keluar, memenuhi rahim ku. Nafas kami memburu, mas angga terus menciumiku. Mas angga melepas penisnya, dan tiduran disebelahku, menarik tubuhku dan di peluknya aku.
"Sayang... Mas puas banget, mas suka kamu, mas mau memilikimu" Ujarnya
"Ana gimana mas..? "
"Jangan bilang-bilang sayang.. Akan belikan kamu rumah, mobil, dan uang bulanan..."
"Beneran mas.. "
"Bener sayang.. Besok kita beli... Sekarang mas nambah lagi ya.. "
Kamipun memulai lagi, ronde demi ronde, hingga mas angga tak berdaya, aku senang akhirnya aku bisa dapat uang. Hubungan kami masih terus berjalan sampai sekarang, ku dibelikan rumah dan mobil oleh mas angga, apapun yang ku minta pasti diberi, mas angga selalu nginap dirumahku, hampir tiap hari, ke ana dia bilang keluar kota, aku sungguh beruntung.

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang