Sesuai janji mas Teddy, seminggu kemudian, aku kembali ke klub itu, duduk sambil nunggu mas Teddy. Apa dia datang sesuai janjinya apa tidak. Cukup lama aku menunggunya, jam setengah 10 dia muncul, dan ku lambaikan tangan, dia melihat, dan langsung kearahku.
"Hai fir..."
"Iya mas... Ku kira gak jadi"
"Habis jalan sama Andy"
"Ohhh... Duduk mas..." Ku tarik tangannya hingga dia duduk disampingku. Mas Teddy menyalakan rokoknya, dan memanggil pelayan. Dia pesan bir.
"Mas minum?"
"Iya fir..."
"Tar ketahuan Andy"
"Gak tiap hari.. seminggu sekali.. dan jangan sampai dia tau" kami sambil ngobrol, tak lama pesanan mas Teddy datang, dia menuangnya ke dalam gelas, lalu meminumnya. Ku pegang pahanya.
"Kenapa fir..."
"Aku kangen"
"Sabar... Mas minum dulu" tangan kanan mas Teddy merangkul pundakku, akupun melingkarkan tanganku ke perutnya, tangan kirinya memegang rokok. Sambil ku Elus batangnya.
"Nakal kamu" akupun hanya tersenyum.
"Wow... Bergerak mas..." Bisikku.
"Tanganmu nakal..."
"Tapi suka kan..." Dia hanya tersenyum dan menyesap rokoknya. Ku peluk erat mas Teddy. Mas Teddy kembali minum bir nya. Sepertinya agak mabuk, ku belai wajahnya. Mas Teddy hanya menatapku, gundukan celananya membesar.
"Fir... Mas gak tahan"
"Sabar mas.. habiskan dulu minumnya" ku tuangkan, dan ku berikan pada mas Teddy, dia menenggak habis. Ku tersenyum, dia juga, ku cium bibirnya, ku lumat, dan dia jg membalasnya.
"Jangan disini"
"Dimana fir"
"Kost mas"
"Jauhhh... Dah tegang bngt"
Ku hanya tersenyum, ku pegang lagi gundukannya. Karena terbawa suasana, mas Teddy melumat bibirku penuh nafsu, bau alkohol menyeruak, tapi aku suka. Setelah puas melumat bibirku, mas Teddy mencium leherku penuh nafsu. Kontol mas Teddy semakin tegang. Mas Teddy menarik tanganku, dia menyewa kamar lagi diklub itu. Setelah didalam kamar, mas Teddy melepas semua pakaianku, hingga bugil. Dan mas Teddy melumat kembali bibirku penuh nafsu. Ku hentikan ciumannya.
"Mas... I love u..."
"Love u too sayang..." Dan kembali mas Teddy menerkam tubuhku, dicium dan dijilatinya semuanya. Ku lepas kancing bajunya, ku buka resleting celananya.
"Langsung masukin mas"
"Iyahh fir..." Kembali mas Teddy melumat bibirku. Ku buka sabuk dan kancing celananya, lalu celana dalamnya ku buka selutut, kontolnya tegang mencuat dengan gagah. Ku nungging didepannya.
"Pantatmu menggoda sekali"
"Masukin mas... Tanpa pelicin dan ludah... Biar terasa..." Mas Teddy tersenyum. Mas Teddy mulai memasukkan kontolnya, pelan, rasanya sakit sekali, tapi nikmat.
"Ohhhhhh fir...." Aku hanya bisa gigit bibirku, menahan sakit.
"Ahhhhhh... Fir...." Kontolnya masuk semua.
"Goyang mashhhhh" mas Teddy pun menuruti kemauanku, dia menggoyangkan pinggulnya maju mundur.
"Ahhhh ohhh fir... Mhhhhh" makin lama makin keras, dan aku keenakan.
"Ohhhh mas... Ohhhh yeahhh... Enakhhhh" ku ikuti irama goyangannya, mas Teddy makin belingsatan,.
"Ahhhh ahhhhh ohhhh ahhhh" desahnya. Cukup lama mas Teddy mengentotku. Dan akhirnya.
Crottt crottt crottt crottt crottt crottt
"Ahhhhhhh" desahnya. Setelah nafasnya normal, mas Teddy melepas kontolnya.
"Kamu blm keluar"
"Belum mas... Tar aja kan masih semaleman disini" dia hanya tersenyum. Dia memelukku.
"Fir..."
"Iya"
"Ada temanku ingin rasain pantatmu juga, mau gak?"
"Gak ah.. ku cuma mau mas Teddy aja"
"Tar kalo gak mau, dia akan nyebarin foto-foto kita... Gini aja kita 3some, gimana"
"Emhhh ok asal mas juga ikut nanti"
"Iya sayang"
"I love u"
"Me too"
"Lanjut yuuuk mas" kamipun saling melumat kembali. Dan lanjut ML hingga pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah
Short Storycerita pendek, tentang sex gay, remaja, dewasa, dan juga bisex, gak suka g usah baca, jangan hapus sembarangan.