Tergoda Pemilik Toko Pertanian

26.7K 280 0
                                    

Kenalin namaku Angga, umur 17 tahun, kelas XI SMA. Aku tinggal disebuah desa, aku anak dari seorang petani. Kedua orangtuaku selalu menyayangiku sebagai anak satu-satunya. Aku adalah seorang yang berbeda, berbeda karena aku tidak seperti teman-teman ku yang lain, dimana mereka menyukai lawan jenis. Sedangkan aku, menyukai lelaki yang jenis kelamin nya sama denganku. Apalagi pria yang jauh dewasa dariku.

Saat itu, ada dua orang pria baru pindah ke desaku, mereka membuat usaha toko pertanian. Yang saat ini jadi rame, karena hampir semua penduduk desa membeli semua bahan dan alat pertanian ditokonya. Saat itu ayahku menyuruh aku membeli beberapa kilo pupuk, aku berangkat mengendarai motorku. Sesampainya disana, aku melihat pemilik toko yang sudah sangat dewasa, tapi masih tampan. Aku tau dia juga gay, karena dia bersama seorang pria muda dirumahnya, dan ku pernah lihat mereka berciuman dibalikin rumahnya saat ku mau ke sekolah. Membayangkannya saja, kontolku jadi sangat tegang, sampai lupa aku harus membayar belanjaanku.
"Om... Mau bayar..."
"Iya dek..."
"Berapa semua om"
"Lima puluh ribu"
"Ini om... Oh ya boleh minta no hp om nggk nih... Buat pesan bahan-bahan lagi, biar langsung bisa ambil barangnya"
"Makasih... Ini dek... "
"Makasih om.. dah ku save"
"Sama-sama dek..."
"Ku coba Misscall om... Disave ya.. namaku Angga, kalo om"
"Yan dek... Nih sudah tak save"
"Ok om... Aku pulang dulu..." Diapun mengangguk.

Seminggu kemudian, ku lihat status di WA nya, dia terlihat galau, lalu ku beranikan coba bertanya.
Me : kok galau om.
Om : iya dek bete aja sendirian
Me : anak ya mana om
Om : lagi diluar kota

"Yesss aku senang" batinku. Kami lanjut chat, ternyata adik juga om yan ini. Hingga malam tiba, ku mau kerumahnya, untuk melancarkan aksiku, ku bawa makanan yang sudah ku campur dengan obat perangsang. Setelah ku sampai depan rumahnya, ku ketuk pintunya. Dan om yan sendiri yang membuka.
" Misi om.."
" Oh dek angga... Ayok masuk"
"Ini om makanan dari ibu"
"Kok repot segala sih dek.. ayo duduk"
"Dimakan om... Gimana rasanya"
"Oh iya saya ambil minuman dan sendok dulu ya" pamitnya. Tak lama dia membawa dua minuman dan sendok, dan mempersilahkan aku untuk minum. Kemudian om yan memakan makanan yang ku bawa. Setelah sepuluh menit, om yan sudah makan.
"Gimana om.."
"Enak dek.. om suka" akupun tersenyum, beberapa menit kemudian, om yan gelisah, sesekali tangannya menggaruk selangkangannya. Ku tersenyum, dan inilah saatnya. Ku hampiri om yan.
" Kenapa om kok gelisah dan keringetan gini" sambil ku remas kontolnya yang sudah tegang, dia hanya memandangku.
"Kok tegang om" sambil ku raba batangnya.
" Aaaaahhhhh" desisnya
Kemudian ku cium bibirnya, dan om yan membalas lumatanku. Om yan menindihku, sedangkan bibirnya masih menciumku. Sambil berciuman, ku buka kancing kemeja om yan, dada bidangnya dan perut ratanya walau sudah berumur, masih kelihatan sexy dan menawan. Om yan menelanjangiku, mulutnya rakus menciumi dan menggigit seluruh tubuhku.
"Om.... Ohhhhh ahhhh" om yan menghentikan lumatannya pada tubuhku. Dia membuka resliting celananya, kontol besar panjangnya keluar dengan tegak. Dia mengarahkan kontolnya ke mulutku. Tanpa aba-aba, aku masukkan kontolnya ke mulutku.
"Ahhhhhh mulutmuh enak ohhhh" ku terus mengulum kontol itu, dan om yan mendesah dengan sangat luar biasa. Kemudian om yan menghentikan kulumanku, dia mengangkat kakiku kepundaknya. Lalu melumuri pantatku dengan ludahnya, begitupun dengan kontolnya. Setelah dirasa cukup, om yan memasukkan kontolnya.
"Ommmmmhhhh" sakit luar biasa, ku gigit bibir bawahku untuk menahan sakit.
"Ohhhhhh sempithhhh ahhhh" desahnya. Kemudian om yan mulai menggoyangkan pinggulnya, aku kesakitan, sedangkan dia keenakan mendesah. Cukup lama om yan menggagahiku, sungguh luar biasa stamina pria tua ini.
"Ommm ahhhh ahhhhh"
"Enak sayang hhhhh ohhhh om puasss ahhhhh"
"Trus om.... Ahhhhh genjot"
"Ahhhh sayang ohhhhhh"
"Hamili akuh omhhhh ahhhh"
"Ini sayang terimah anhjjnn" crotttttt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt
Om yan memuntahkan pejunya dalam pantatku sangat banyak. Om yan melumat bibirku. Dan kamipun terus mengulang, semalaman penuh.

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang