Namaku Anjas, sekolah di salah SMA ternama di Jakarta. Aku umur 17 tahun, aku punya geng yang beranggotakan 4 orang, 3 cowok dan 1 cewek. Yakni aku, Niko, William, dan cindi. Diantara kami bertiga yang cowok, Niko paling tampan dan imut, jadi primadona di sekolah. Dan Niko juga punya papa tiri yang ganteng banget. Disekolah, dirumah kami berempat selalu akrab, dan selalu menjaga Niko.
Waktu itu, aku main ke rumah baru Niko, menghibur dia, karena namanya yang baru meninggal, gara-gara paman ku yang bernama Gino. Tak terasa sudah sore, aku pamit pulang. Karena agak malam, angkutan umum sudah mulai jarang.
"Nunggu papa njas... Biar dia yang antar kamu."
"Merepotkan nik..."
"Kagak..." Dan akhirnya om Rangga pulang.
"Pa.. bisa antar Anjas pulang nggak"
"Iya.. papa ganti baju dulu.. tunggu bentar ya njas..."
"Iya om" om Rangga pun meninggalkan kami untuk ganti baju. Cukup lama, akhirnya om Rangga turun.
"Yuk njas... Sayang.. papa antar Anjas dulu... Kamu hati-hati"
"Iya pah..." Kamipun masuk mobil, dan om Rangga melajukan mobilnya. Diperjalanan kami ngobrol, tiba-tiba ban mobil kempes.
"Yahhhh kempes..."
"Iya om..." Kemudian om Rangga nelpon Niko, ngasih tau kalau ban mobilnya bocor, jadi agak lama pulangnya. Dan tiba-tiba hujan turun deras. Kami masuk kedalam mobil. Om Rangga sungguh sangat tampan dan jantan. Aku tergoda dengan kesempurnaan yang dimiliki om Rangga.
"Minum om"
"Oh iya makasih njas..." Dan om Rangga meminum air yang ku berikan. Akupun minum air sisa om Rangga
"Kamu gak jijik bekas om"
"Nggak kok om... Ngapain jijik" om Rangga tersenyum. Ku pura-pura tumpahkan air diselangkangannya.
"Duhhh" katanya
"Maaf om... G sengaja" sambil ku melap selangkangannya, dan ada yang bergerak dibalik celananya. Om Rangga horny, ku beranikan mencium bibirnya, om Rangga melumat bibirku. Sambil saling melumat, ku buka kancing baju om rangga.ku belai dada bidangnya. Ku buka celananya, juga celana dalamnya. Ku kulum kontolnya, sangat besar dan panjang.
"Oohhh njasss ahhh terusshhhh ohhhh njassshhhhh" aku teru mengulum kontolnya, sungguh luar biasa nikmatnya. Om Rangga terus mendesah dan meracau, aku masih dengan senang hati menyepong kontolnya. Cukup lama, dan kemudian.
"Njasshhhh om mauhhh ohhhh" crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt pejuh om Rangga ku telan semua. Nafasnya ngos-ngosan tak beraturan. Aku minum air lagi untuk menghilangkan lengket penuh om Rangga dalam mulutku. Ku cium bibir om Rangga sebentar. Setelah nafasnya kembali teratur.
"Jangan bilang sama Niko ya.. om gak mau kehilangan dia, om sangat mencintainya"
"Siap om... Tapi entot aku sekali aja om... Abis itu aku gak mau ganggu hubungan kalian lagi..."
"Kamu mau... Masak dimobil"
"Terus dimana om..."
"Ya udah ke kantor om ya sekarang" dan om Rangga memesan taxi online, untuk menuju ke kantornya, sedangkan mobilnya om Rangga tinggal, karena dijemput oleh bengkel langganannya. Diperjalanan, sesekali ku raba kontolnya, om Rangga tersenyum, dan kontolnya kembali tegang. 10 menit sampailah kami dikantornya om Rangga, dan kami menuju ruangannya. Setelah pintu dikunci, om Rangga melumat bibirku.
Ku membalas lumatannya, sambil membuka bajunya, juga celananya, ku raba dadanya. Om Rangga juga melepaskan seluruh pakaianku. Om Rangga melumat leherku dengan rakus hingga berbekas merah.
"Ommmhhhhh" lenguhku, om Rangga terus menciumi leher, dadaku dan menghisap puting susuku.
"Ohhh omhhhh enak ahhhh ohhhh" om Rangga terus bermain dengan puting susuku, tak ingin berlama-lama, ku hentikan om Rangga, dan ngulum kontol gedenya.
"Ohhhssss njas... Ahhhhh ahhhh ahhh" sekitar 5 menit ku oral, ku hentikan, aku nungging dihadapannya. Om Rangga mengerti maksudku, diarahkan penisnya ke lubang pantatku, dia memulai penetrasinya.
"Ohhhhh ahhhhhh...." Lenguhnya.
Ku tahan rasa sakit, karena ku juga menikmatinya. Tak lama om Rangga mulai menggoyangkan pinggulnya, bergerak maju mundur.
"Ohhhhhssss ommmsssss" om Rangga memompa dengan cepat.
"Ahhhh ahhhh uhhhh" racaunya.
"Ommmssss enakhhhh ahhh terushhh" om Rangga terus memacu entotannya, dengan cepat, hingga mengenai prostatku, rasanya enak banget.
"Ommmsss terusshbb ahhh ommmhhhh" crotttttt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt aku orgasme, mengeluarkan sperma ku. Om Rangga masih bergerak maju mundur. Cukup lama, hingga 27 menitan om rangga.
"Njasshhhh terimahhh ahhhh inihhhh... Ohhhh" crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt pejuh om Rangga dimuntahkan dalam pantatku, rasanya hangat. Nafasnya memburu, bibirnya kembali melumat bibirku. Setelah kembali teratur, dia melepaskan kontolnya. Dan kami kembali berpakaian.
"Om... Ku naik taxi online aja ya.. om pulang... Kasian Niko"
"Ok njas... Ingat ya kata om tadi, dia memberikanku uang untuk bayar taxi." Sebelum pulang, ku kembali melumat bibirnya, dan meremas kontolnya.
"Tegang lagi nih... Dah omm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah
Short Storycerita pendek, tentang sex gay, remaja, dewasa, dan juga bisex, gak suka g usah baca, jangan hapus sembarangan.