uncle nya sahabatku

30.2K 409 15
                                    

Kenalin nama gue Andre, umur 16 tahun kelas XI di salah satu SMA. Wajahku oriental, kulit bersih seperti kebanyakan orang keturunan. Di sekolah, aku punya teman namanya Taufan. Kami sering bermain bersama. Disekolah kami selalu bermain dan bercanda. Satu yang belum Taufan dan orang lain termasuk keluargaku tau, kalau aku ini seorang gay. Aku penyuka bapak-bapak.
Siang itu aku diajak Taufan ke rumah sepupunya. Katanya sepupunya ikut home schooling. Sesampainya disana, kami masuk ke pekarangan rumah yang besar, Taufan mengetuk pintu, tak lama pintu dibuka, oleh remaja tampan sepantaran kami.
"Lu fan..."
"Iya.. kenalin tmn gue.. Andre.."
"Andre..." Sapaku.
"Nathan" kamipun dipersilahkan masuk olehnya, dan duduk di sofa. Nathan pamit ke dapur, untuk mengambilkan kami minum dan makanan. Kami bertiga ngobrol, cukup lama. Kami juga ketawa-ketawa.
"Kayaknya senang" tiba-tiba ada suara mengagetkan kami, kami melihat ke pintu, ternyata pria dewasa yang tampan.
"Papa" kata nathan.
"Om" Taufan pun begitu.
"Taufan kamu disini"
"Iya om.. pulang sekolah mampir, iya om.. kenalin temanku"
"Andre om" sambil menjabat tangan kekarnya.
"Willy... Ya sudah om kedalam dulu "
"Iya om" jawabku dan Taufan. Dan karena hari sudah sore, kami pamit pulang. Gue dan Taufan naik taxi, gue lebih dulu diantar, setelah turun dan masuk kerumah. Gue langsung masuk kamar, bayangan om Willy, selalu menghantuiku, wajah tampannya, tubuh sexy nya, tangan kekarnya, ingin rasanya menjamahnya. Dan aku terobsesi untuk kenal lebih jauh. 3 hari setelah itu, kami tak sengaja bertemu di supermarket.
"Om Willy.." dia menoleh.
"Iya..." Dia mengerutkan kening.
"Aku Andre temannya Taufan kemarin"
"Oh iya iya"
" Lagi pa om"
"Biasa belanja bulanan"
"Ohh boleh aku temenin om"
"Boleh... Yuk" kamipun muter membeli keperluan om Willy dan juga keperluan ku. Kami ngobrol dan sesekali ketawa, saat belanja, kami juga tukeran no hp. Setelah cukup lama, akhirnya kami kekasir, dan belanjaanku dibyar oleh om Willy. Kami pulang, dan aku diantar oleh om Willy. Diperjalanan ku ambil kesempatan untuk pegang-pegsng.
" Tubuh om keren ya... Rajin gym ya"
"Bisa aja kamu ndre.. om dah tua"
"Gaklah.. om keren kok" sambil ku pegang lengannya, om Willy pun hanya ketawa.
"Perutnya juga rata kok.. biasanya kalo orang seumuran om perutnya buncit" sambil ku raba perutnya, om Willy cuma terkekeh. Kami teetawa, kadang om Willy mengusap rambutku. 20 menit kami sampai depan rumahku.
"Om..." Dia menoleh, tak ku sia-siakan, ku pegang fannya, ku cium bibirnya, om Willy kaget, tapi ku lumat, dan dia membalas lumatanku. " Makasih om" dia hanya mengangguk dan tersenyum. Akupun turun membawa kantong belanjaanku. Mobil om Willy pun melaju, dan aku masuk kedalam rumah. Aku seneng banget. Habis makan malam, gue hanya dikamar, ngedusel aja. Tiba-tiba punya ide untuk chat sama om Willy.
Gue : malam om..
Cukup lama gak ada balasan. Setengah jam kemudian.
O.w : malam juga ndre..
Gue : lagi apa om..
O.w : nonton aja, kamu ndre?
Gue : mikirin om...😃
O.w : bisa aja kamu
Gue : beneran kok... Om besok makan bareng yuk
O.w : boleh...
Gue : besok siang ya om...
O.w : sip...
Cukup lama kami chat, sampe aku ketiduran, paginya ku lihat balasan dari om Willy. Ku senyum- senyum sendiri.
Gue : sorry om... Ku ketiduran, nih gantinya ku kirim fotoku.

Lalu ku kirim foto telanjangku. Lama gak ada balasan, ku mandi dan sehabis pakai seragam, ku lihat hpku. Ternyata om Willy balas chatku.
O.w : nakal ya😀
Gue : biarin.. nakal juga ma om.. dinakalin om aku mau kok😛
O.w : awas kamu..
Gue : ku sekolah dulu om.. jangan lupa nanti siang.. dahhhh😘
O.w : belajar yang bener😁

Tanpa membalas lagi, aku bergegas pergi ke sekolah. Disekolah ku banyak ngelamun, sampe Tofan bilang, aku gila. Taufan ngajak aku ke rumah Nathan lagi. Tapi ku bilang ku ada acara keluarga. Dan dia bilang gakpapa. Jam 1 ku pulang sekolah, pamitan ke Taufan, dan bergegas mencari taxi. Ku chat ke om Willy.
Gue : om aku otw nih, ku tunggu di xxx jalan xxx Yach om
O.w : ok om meluncur
Tak perlu waktu lama, ku sudah sampai duluan, beberapa menit kemudian om Willy juga datang.
"Ndre... Sudah lama"
" Baru aja om.."
"Oh syukurlah" kami berdua pesan makanan dan minuman. Kami ngobrol sambil nunggu pesanan kami datang. Ku sengaja milih tempat duduk dipojokan dan tersembunyi, tapi bisa liat kearah manapun. Ku pindah duduk disamping om Willy, ku raba pahanya, terus, keatas, ke selangkangannya.
"Emmmhhh ndre..." Ku raba kontolnya, mulai menegang, dan mulai sangat keras.
"Aku suka sama om" bisikku, om Willy mencium pipiku. Ku tetap raba kontolnya, sungguh gede, om Willy masih menahan desahannya.
"Kalo gini om jadi ingin makan km" katanya. Aku hanya tersenyum. Ku cium pipinya.
"Nakal kamu ndre"
"Biarin" makanan kamipun datang, kami makan tanpa bicara. Setelah makan, om Willy ngajak pulang. Kami berjalan ke parkiran, ku lirik celananya menggembung.
"Om... Tegang tuhhh" bisikku
"Gara-gara km" kamipun masuk ke dalam mobilnya.
"Om" dia menoleh, ku lumat bibirnya, dia membalas lumatanku.
"I love u om"
" Love u too syg" om Willy pun melajukan mobilnya. Ku menyandarkan kepalaku pada bahu om Willy. Sesekali om Willy mencium keningku, sedangkan tanganku memainkan kontolnya.
"Sayang.... Om pengen nih"
"Pengen apa om"
"Pengen pantatmu"
"Mulai skrg.. aku milik om.. kapanpun om mau aku siap"
"Bener nih"
"Iya om"
"Makasih ya syg"
"Sekarang ke rumah om ya"
"Kan ada nathan om"
"Rumah yang satunya sayang" aku mengangguk aja, ku cium pipi om Willy. Om Willy hanya tersenyum. Tak lama, kami sampai kerumah om Willy, mungil tapi bersih. Om Willy merangkul pundakku menuju kedalam rumahnya. Setelah pintu ditutup. Om Willy menarik tubuhku kepelukannya, dia melumat bibirku dengan ganas dan penuh nafsu. Om Willy sambil melepas seragamku, dan ku juga melakukan hal yang sama. Kami sama" telanjang. Om Willy terus melumat bibirku, leherku, dan dadaku.
"Ommmmsssss... Ahhhh" om Willy terus melumat dadaku, setelah puas dia kembali memagut bibirku. Dan menggendongku ala bridal style. Bibir kami saling melumat. Dan om Willy merebahkan aku diatas kasur, dan kembali mencumbuku.
"Om suka semua sayang" ku balik tubuh om Willy, ku langsung mengoral kontolnya.
"Ahhhh sayang ohhhhh terushhhh" om Willy meracau. Ku terus mengoral kontolnya, om Willy meremas dan menjambak rambutku. Tiba-tiba om Willy mengangkat kepalaku, dia melumat bibirku.
"Om masukin ya..." Aku mengangguk. Om Willy merebahkan ku, melebarkan kakiku, hingga lubangku terekspose. Dan om Willy, mulai melakukan penetrasi.
"Ohhh sayang... Rapet banget.. ohhhjj" aku hanya menggigit bibir bawahku.
Tanpa aba-aba, om Willy mulai menggenjot anusku, rasanya sakit sekali.
"Aaahhhh sayanghhh ohhh rapet... Ahhh tar lagi enak" aku terus menggigit bawahku. Dan om Willy terus menggempurku. Tiba-tiba rasa sakit itu berubah menjadi nikmat.
"Ohhhhh ahhhh emhhhh enakhhhh ommmhhhh" om Willy tersenyum,
"Ahhhh nilmati sayang... Om akan bikin kamu enakhhhh" om Willy terus menggempurku.
"Sayang...ohhhh om hamili kamuhhhh... Terimah inihhh" crottt crottt crottt crottt crottt crottt
"Ohhhhhhj sayangshhhhh" dia melumat bibirku, sedangkan anusku  penuh oleh spermanya. Om Willy terus melumat bibirku. Setelah nafas kami teratur, om Willy mencabut kontolnya.
"Sayang... Kok berdarah" tanyanya.
"Om ini yg pertama" om Willy kembali menciumku, hari sudah menunjukkan pukul 4 sore.
"Om pengen nambah sayang" aku hanya tersenyum. Dan kami kembali bersetubuh sampai jam 8 malam, om Willy juga memberikan kunci serep rumahnya, tiap pulang sekolah aku disuruh nunggu dia. Jam 9 malam kami sampai dirumahku. Dan setiap hari kami selalu bercinta, dan sampai sekarang masih berlanjut.

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang