Om Reno

29.3K 418 4
                                    

Perkenalkan namaku Andy, umur 18 tahun, kelas XII SMA di Surabaya. Aku tinggal bersama kedua orangtuaku di salah satu perumahan elit di Surabaya. Papaku seorang pengusaha, dan mamaku adalah sekretarisnya. Mereka selalu sibuk, lupa akan diriku yang selalu kesepian. Karena rasa sepiku, aku selalu mencari sosok yang dapat menggantikan orang tuaku. Aku juga seorang gay, yang entah mulai kapan, tapi aku mempunyai ketertarikan kepada sesama jenis sejak kecil. Aku lebih menyukai pria dewasa. Sejak setahun yang lalu, aku punya tetangga, sebelah rumah. Laki-laki ganteng, dewasa, dan atletis. Dia seorang pengusaha, dan dia tinggal sendiri. Darahku selalu berdesir jika melihatnya. Ingin rasanya aku mendatangi rumahnya, tapi aku malu. Pagi itu, aku mau ke sekolah.
"Hai.... Kamu mau sekolah?" Tanyanya
"Iya om"
"Ikut om saja" rasanya dunia seperti berhenti berputar.
"Tapi gak ngerepotin om nih"
"Enggak... Ayo masuk"
"I...iya om"
"Namamu siapa? Kalau om Reno"
"Aku Andy om" kamipun adik ngobrol, dan sampai kesekolahku. Tak lupa kami bertukar no hp.
Singkat cerita, aku dan om Reno makin akrab. Aku sering main kerumah om Reno, karena rumahnya tepat disebelah rumahku. Malam itu aku seperti biasa main kerumah om Reno, tapi sepi, padahal mobilnya ada, ku masuk tak ada orang, ku terus mencari keruang tengah dan dapur, tapi nihil. Aku cari kekamarnya, ku dengar desahan, pintunya tidak tertutup rapat, aku buka perlahan, betapa kagetnya aku.
"Ohhh terus ndy... Ahhhh puasin om" om Reno duduk dikasurnya, dan badannya menyandar ke ranjangnya sambil mengocok kontol gede dan panjangnya. Panas dingin aku melihatnya. Ku langkahkan kakiku menuju om Reno, tanpa om Reno sadari. Aku memegang kontol raksasanya. Om Reno kaget.
"Andy..."
"Aku akan puasin om.. Andy suka sama om sejak tahun lalu." Om Reno tersenyum, lalu menarik tanganku, aku terduduk disamping menghadapnya. Lalu dilumatnya bibirku olehnya.
"I love u om..."
"I love u too Andy" ku cium bibirnya, turun ke lehernya.
"Aaahhhhh...." Desahnya. Tangan om Reno membuka bajuku.
"Sayang .. kulitmu putih dan mulus..."
Om Reno menarik tubuhku, dan melumat leherku dengan ganas.
"Ahhhh ommmmm ohhhhh" om Reno masih melumat leherku, turun kedaDaku, puting susuku dikenyotnya dengan rakus
"Ommmsss mmhhhhhh" mulut om Reno masih bermain didadaku. Tanganku tak tinggal diam, tangan kiruku memulin putingnya, sedang tangan kananku memegang kontolnya. Ku hentikan aksi om Reno, ku dorong tubuhnya hingga telentang di kasur, aku merangkak menuju kontolnya, ku pegang, dan ku masukkan ke mulutku.
"Andy.... Ahhhhh... Oh" aku mengoral kontol jumbonya. Ku terus kenyot kontol itu, ku oral semuanya. Om Reno terus meracau, dan mendesah. Sekitar 15 menit berlalu, om Reno melepas kontolnya dari mulutku. Dia membalikkan badanku menjadi tengkurap, dan diangkatnya pantatku, lalu dijilatnya lubang pantatku oleh mulutnya, lidahnya bermain sangat lincah, kumis tipisnya seperti menusuk kulitku sehingga menjadi geli.
" Ommmhhhh ahhhh terus ommm" om Reno terus menjilati lubangku. Setelah dirasa cukup, om Reno menghentikan jilatannya pada pantatku, dia mengambil kondom dari laci mejanya. Saat mau dipasang.
"Om... Jgn pake kondom, ku baru pertama, ingin nikmati gesekan langsung kontol om"
"Baiklah... Lain kali kita pakai ya sayang" aku mengangkang, dan om Reno melumuri pantatku dengan pelumas, begitupun kontolnya.
"Siap ya... Rileks" akupun mengangguk. Om Reno mengarahkan kontolnya ke lubang pantatku, dan mulai memasukkannya.
"Ommmssss"
"Ahhhh sempithhhhhh... Ohhhhh" desahnya. Perlahan tapi pasti, batang kontolnya mulai masuk. Sakit yang ku rasakan, om Reno masih berusaha memasukkan semuanya, sambil melumat bibirku.
"Emmmhhhh sempithhh..  ohhh perawan ahhhh" dan om Reno mulai memajumundurkan pinggulnya,pelan dan pelan.
"Ommmssss..."
"Ahhhh tahan sayang ohhhh"
Sodokannya makin cepat, hingga mengenai titik prostatku. Aku mulai merasa enak.
"Ommm terus om hhhhhh"
"Iya sayang ahhhh.... Pantatmu enak bngt"
"Ommmhhhh uhhhh aghhhhh" om Reno terus menggenjotku, keringat membanjiri tubuh kami. Cukup lama om Reno menggempur pantatku, sedangkan aku masih blm orgasme. Mulut om Reno sambil mengenyot susuku.
"Ommmghh ahhhh terusshhhh" aku keenakan hingga aku.
"Omhhh aku mau pipis" crottt crottt crottt crottt crottt crottt Ku orgasme tanpa disentuh oleh apapun. Om Reno terus menggempurku, ku sambil gigit lehernya, hingga berbekas.
"Sayanghhhh... Ohhhh... Om... Mauhhh" crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt
Om Reno jg orgasme, dia ambruk diatasku, bibir kami saling melumat. Nafas kami memburu, badan kami basah oleh keringat. Om Reno mencabut kontolnya, ada darah segar dikontolnya.
"Kamu beneran perawan sayang... Makasih ya" aku mengangguk, om Reno memelukku. Dia cerita tentang hidupnya, di Jakarta, yang berhubungan dengan seseorang dan harus kandas, hingga dia pindah ke Surabaya. Disini selama setahun om Reno juga main sama berondong Surabaya, hanya sekedar fun dan melepas syahwatnya. Dan sekarang kami resmi jadian. Kami bahagia sekali.

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang