Hai semua, kenalin aku Wildan, umur 15 tahun, kelas X di salah satu SMA bergengsi dikotaku. Aku anak tunggal, aku lumayan pintar, kulitku putih bersih, tinggi badanku 169cm dengan berat 47 kg. Orangtuaku super sibuk, aku dari keluarga berkecukupan, dan aku gay.
Ku punya tetangga, rumahnya pas disebelah rumahku, ku lihat ada cowok kuliahan, keren, ganteng pokoknya, mungkin umurnya sekitar 20 tahunan. Kulitnya sawo matang, alis tebal, berjambang, tubuhnya lumayan kekar, tingginya mungkin 178an.
Pernah sekali ku berpapasan dengannya, senyumnya ramah, wanginya macho banget. Penampilannya slengean gitu deh. Badboy-badboy gitu deh. Aku deg-degan saat itu, tapi kak Adit cuek banget, membayangkannya saja, aku jadi horny, pantatku kedutan. Dari kejauhan, ku memperhatikan nya, sampai menghilang dari pandanganku.
Sampai suatu ketika, aku bertemu dengan kak Adit lagi, saat itu ku pulang sekolah, dan hari itu hujan lebat, aku berteduh di halte bus, karena ku tidak bawa motor. Tiba-tiba ada motor berhenti, ku sudah ketakutan, saat kaca helm dibuka, ternyata kak Adit.
"Wildan.. Ayo naik ikut kakak" Ajaknya
"Iiya kak... " Kataku gugup
"Yok naik buruan.. "TitahnyaAkupun segera naik, karena kak Adit bawa motornya ngebut, entah reflek, tanganku melingkar di perutnya, tak ada pembicaraan diantara kami, hari memang sudah mendung, belum juga pertengahan perjalanan, Tiba-tiba hujan turun dengan deras, dan kak Adit menepikan motornya dirumah kosong. Kami berteduh. Kami berdiri diteras rumah kosong itu, tubuhku menggigil karena kedinginan. Lalu kak Adit memelukku.
"Biar gak kedinginan" Katanya
Akupun tersenyum, dadaku bergemuruh, karena kesenangan.
"Kita duduk yuk.. " Ajaknya tanpa melepas pelukannya kak Adit nembawaku kedalam rumah kosong itu, dan duduk di kursi. Kak Adit menyandarkan kepalaku didadanya. Nyaman sekali. Rasanya aku ingin menghentikan waktu, biar aku bisa seperti ini selamanya dengan kak Adit. Tanpa sengaja mata kami saling menatap, ada getaran tak biasa dihatiku, kak Adit menelan ludahnya. Entah siapa yang memulai, bibir kami saling menyatu, dan saling melumat. Cukup lama kami berciuman."Wildan.. Kakak tau, kalau kamu sering merhatiin kakak. " Ucapnya, akupun diam menunduk.
"Apa kamu menyukai kakak.. " Aku diam malu rasanya, entah keberanian darimana akupun hanya mengagangguk.
"Wildan.. Kakak juga suka sama kamu... " Kak Adit kembali mencium ku, akupun membalasnya, dan dia berbisik.
"I love u Wildan.. "
"Love u too kak.. " Kami kembali saling melumat, cukup panas, kak Adit membuka bajuku, dia menciuni leherku.
"Ahhhh ahhhh" Desahku, dari leher turun kedada, putingku juga dilumatnya, kiri dan kanan.
"Kakhhhh ahhhh ohhhh" Kembali kak Adit melumat bibirku, ku buka bajunya, celananya juga cd nya, begitupun denganku. Kami saling telanjang, dan kembali berpagutan, cukup liar, leher jak Adit ku gigit gigit hingga kemerahan, lalu dadanya.
"Ahhh sayangghhh oshhhhhh" Dari dada ke perutnya, sungguh kak Adit sexy, badannya berbentuk dan kokoh walopun tidak sixpack. Dia masih mendesah. Ku ciumi perutnya, lalu keselangkangannya, ku ciumi, bukunya ku pegang batangnya, besar panjang, berurat. Lalu, ku masukkan ke mulutku.
"Adekkkhhhhh ahhh ahhhh ohhhh... " Ku terus kulum kontolnya terus keluar masuk mulutku.
"Adekkk sayanghhh ah ah kamuuh ohhhh ahhhh enakhhhh" Cukup lama ku kulum kontolnya, kak Adit sangat perkasa belum juga keluar. Lalu dia menarik kepalaku, dan melumat bibirku, tubuhku dibaringkan dilantai, dia masih terus menciumiku. Dan pahaku dilebarkannya, lalu pantatku diludahi, cukup banyak, begitupun kontolnya. Dirasa cukup, dia mau pentradi.
"Kakak mulai ya... " Akupun mengangguk.Dan kepala kontolnya sdh masuk, sakit panas yang kurasa, ku diam karena ini juga inginku. Kak Adit melumat bibirku, aku merasa rileks dan nyaman, dan kontol kak Adit masuk.
"Ahhhhhh sempithhhh" Desah kak Adit.
"Tenang sayang nanti juga enak" Dan jak Adit memulai maju mundurkan kontolnya.
"Ahhhh ahhhhh kakhhhh"
"Sayangghhhhh ahhh enakhhh sempithhh ohhhh kakahhhh" Kuraih wajahnya ku lumat bibirnya, lalu lehernya.
"Adekhhhh ahhh ahhh ohhhh" Dan kak Adit mengulum putingkuhhh.
"Ohh kakhhhh ahhhh ahhh terushhh ohhh enakhhh"
"Enak kan sayang.. Ahhhh ahhh"
"Kakhhhh ohhh terushhh kakhhhh" Kami saling melumat, berpagutan, berkeringat, hingga akhirnya.
"Dekhhh kakak mauhhhh"
"Barenghhh kakhhhh ahhhh" Dan crottt crottt crottt.... Kami orgasme. Kami mengatur nafas, dan kak Adit melepas kontolnya, lalu ku lihat ada darah."Adek perawan? " Ku mengangguk
"Makasih sayang, kakak mencintaimu dek... Mulai sekarang adek hanya milik kakak. "
"Iya kak" Dia memelukku dan menciumku, lalu kami kembali memakai pakaian kami dan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah
Short Storycerita pendek, tentang sex gay, remaja, dewasa, dan juga bisex, gak suka g usah baca, jangan hapus sembarangan.