Ini lanjutan cerita papa ya, masih ingat aku kan beni. Hubunganku dan papa berjalan mulus, tiap saat papa selalu minta jatah untuk ml denganku. Tapi papa mau keluar kota selama 3 hari, aku pasti kesepian.
Ku
Papa (om Ardi) POV
Aku akan berangkat keluar kota, semalaman bercinta dengan anakku beni. Beni tidak bisa ikut karena lagi ujian semester. Setengah jam perjalanan pesawat, akhirnya sampai juga di Surabaya. Urusan bisnis yang sangat menyita waktu, sesampainya dihotel, ku chat anakku, dan dia membalas pesanku. Siang ini aku akan ketemu klienku. Lumayan menguras tenaga, karena sampai sore.
Sampai di hotel sekitar pukul 6 sore, saat dikamar dan ku buka hp, ternyata beni anakku menelpon ku. Ku telpon balik.
"Hai syg papa"
"Ya pa... Kmn ajah, ditelponin daritadi"
"Sorry papa baru nyampe hotel, meeting alot dari tadi syg"
"Hmmm... Awas loh jangan nakal"
"Siap... Kamu lagi apa"
"Duduk aja, sepi ga ada papa"
"Iya iya .. papa akan beresin kerjaan disini biar bisa cepat pulang"
"Beneran...."
"Iya sayang.. yaudah papa mandi dlu, makan lalu bobo ya, cape banget"
"Siap pa.... Mmuachhhh"
"Mmmuachjjj"
Akupun mandi, tapi kontolku tegang, karena sudah terbiasa ngewe anakku tiap hari, kalopun coli pasti terasa kurang. Makanpun kurang nafsu, tidur tidak nyenyak. Ku pernah baca artikel, ada aplikasi khusus gay, dan ku coba mengingatnya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya aku ingat apa namanya, lalu ku download. Ku pasang foto bibirku saja, tak lama ada beberapa notifikasi masuk, banyak yang ngajak kenalan. Karena ku bikin status di Surabaya, banyak cowok Surabaya yang kirim perkenalan. Setelah ku pilih-pilih, ada satu yang menarik, ngakunya masih SMA kelas X, lebih muda dari beni setahun. Ku ajak ketemuan, di hotel tempatku menginap, dan dia setuju, ku kirim alamat hotel dan no kamarku. Setengah jam berlalu, ada yang ketuk pintu. Ku buka, dan ternyata anak itu yang datang. Wajahnya ganteng, putih dan imut.
"Malam om.. aku alan"
"Ya... Aku Ardi.." dan ku persilahkan masuk. Ku pandangi anak itu, dari atas kebawah, ku telan ludahku, dan kontolku tegang setegang tegangnya. Aku yang hanya mengenakan kimono tanpa Daleman, diselangkanganku nampak menonjol. Akan terus menatap selangkanganku. Ku tarik tangannya, ku duduk di sofa, dan ku pangku alan. Ku pegang pipinya, ku Elus wajah mulusnya.
"Kamu kenapa mau sama om"
"Karena suka"
"Kamu mau bobo sana om?"
"Jangan bobo.. Muazin om semaleman alan mau" tantangnya. Ku cium bibir merahnya, lalu ku buka bajunya, terlihat tubuhnya, putih, mulus dan wangi. Ku kenyot puting warna pink nya.
"Ommmhhhhhh" desahnya. Ku lumat puting susunya bergantian, kanan dan kiri. Alan menggelinjang, dan meracau. Puas dengan dadanya, ku jilat leher putihnya, ku gigit hingga berbekas, lalu ku lumat bibir imutnya. Kami saling melumat. Tangannya membuka tali kimonoku. Tangannya meraba dadaku. Bibir kami masih saling melumat, kemudian alan melepas bibirnya, dan berdiri dengan membuka celananya. Benar mulus tubuhnya dari atas ke bawah, pantatnya montok. Dia menarikku, kami berdiri saling berhadapan. Dia melepas kimonoku, hingga aku juga ikut telanjang. Dia gesekkan pantatnya pada kontolku. Percumku sudah banyak keluar, tak tahan rasanya ingin memasuki tubuhnya. Ku gesek-gesek kontolku pada belahan pantatnya. Ku balik tubuhnya, kembali ku lumat bibir manisnya. Ku gendong tubuh mungilnya, ku rebahkan dikasur, ku tindih tubuhnya, ku lumat bibirnya kembali. Ku hentikan lumatanku, aku bangun setengah berdiri, ku arahkan kontolku pada mulutnya.
"Oughhhhh.... Ahhhhh" kontolku dikulumnya dengan rakus. Ku maju mundurkan kontolku dalam mulutku.
"Ohhhh ahhhh emhhhh enakhhh" racauku. Alan terus mengulum kontolku dalam mulutnya. Cukup lama dia mengoral, hingga akhirnya.
"Ahhhh... Lan.... Ohhhh... Om mauhhhh" crottt crottt crottt crottt crottt crottt, spermaku muncrat dlm mulut akan, dan ditelan sampai habis olehnya. Nafasku masih belum teratur, tubuh kami berkeringat.
"Mantap om..." Katanya. Ku ambil minum, dan akan ke kamar mandi. Dengan tubuh bugil, aku duduk di sofa dan merokok sambil minum. Tiba-tiba alan keluar dari kamar mandi, dan menuju kearahku. Dan akan duduk dipangkuanku.
"Oommm..."
"Mmmm"
Dan dia melumat bibirku.
"Nakal kamu"
"Biarin... Disini kan aku mau Muazin om" dia melumat leherku dengan penuh nafsu, kontolku telah kembali berdiri. Ku lumat juga leher dan dadanya.
"Ommmssss... Emmmhhhjh" Alan mendesah, dan ku terus melanjutkan aksiku. Alan mengambil kondom dan pelumas, dia memasangkan kondom itu pada kontolku, dan mengolesi nya dengan pelumas. Sedangkan aku mengolesi lubang pantatnya dengan pelumas. Ku kangkangkan kakinya disofa, ku masukkan perlahan.
"Ommmsssss....." Katanya lirih. Perlahan kontolku masuk, terus dan akhirnya masuk semua.
"Oughhhhhhhh" desah kami berdua. Ku cium bibirnya, dan perlahan ku goyangkan pinggulku maju mundur. Perlahan.
"Ommmsss ahhhh ohhhh..." Aku terus memompa kontolku dalam pantatnya.
"Ahhhh.... Alanhhhh... Ohhhh" dia mengalungkan tangannya dileherku, ku melumat dadanya,
"Ommmhhhh ahhhh... Akuhhhb" crottt crottt crottt crottt crottt, Alan orgasme, kontolku serasa dicengkram dalam lubang pantatnya. Ku balik hingga dia menungging, dan ku masukkan kembali batangku.
"Ahhhhhhhh " desah kami. Kembali ku goyangkan pinggulku, ku pompa kontolku dalam lubang sempitnya. Ku terus memompa, cukup lama. Hingga akhirnya, crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt
"Ohhhhhhj" desahku, dan aku orgasme. Nafas kami ngos2an, keringat membasahi tubuh kami. Ku cabut kontolku, ku lepas kondom yang ku pakai. Aku duduk menyandar di sofa, Alan pun duduk disampingku sambil memelukku.
"Malam ini aku nginap ya om"
"Iya... Kita habiskan malam ini berdua"
"Om disini sampai kapan"
"Om besok masih ada urusan kerjaan, lusa ikut penerbangan pagi"
"Besok malam akan boleh kesini lagi nggak"
"Bolehhh datang aja"
"Sore ya om"
"Ok" kamipun kembali bertarung, sampai pukul 3 pagi. Kami terbangun jam 5 pagi, dan Alan pamit mau sekolah. Sedangkan aku tidur kembali, karena meeting masih pukul 8.
Jam 7 pagi aku bangun, mandi dan siap-siap untuk ketemu klien. Setelah dihari ini cukup melelahkan, akhirnya terjadi kesepakatan kontrak kerjasama. Pukul 6 sore aku sampai di hotel, aku pun pergi mandi, dan bersiap untuk makan malam. Pukul setengah 8 malam, aku sudah makan, dan duduk disofa sambil nonton tv. Dan telponan sama beni anakku. Tiba-tiba ada yang ketuk pintu, aku tutup teleponku, dan bergegas untuk membuka pintu. Ternyata alan, dan dua membawa seorang temannya, manis juga anaknya. Ku persilahkan mereka masuk dan duduk.
"Om..." Kata Alan.
"Iya.."
"Kenalin, ini Lukman, temanku, masih SMP om"
"Ardi" sapaku
"Lukman" katanya tersipu.
"Kita berdua akan Muazin om malam ini" kata Alan sambil naik kepangkuanku. Ku kecup bibirnya, sedangkan Lukman berjalan menuju belakangku, sambil memelukku, dan mencium pipiku. Kami bertiga saling bercumbu, tak tau mimpi apa aku semalam, bisa menikmati tubuh 2 remaja, ganteng dan manis. Alan dan Lukman menari di hadapanku, mereka saling menelanjangi. Membuat kontolku semakin mengeras. Ku buka celanaku, ku kocok kontolku. Mereka masih menari. Kuraih tubuh Lukman, ku lumat bibirnya, sedangkan alan mengulum kontolku. Mulutku berpindah keleher Lukman.
"Omss" desah Lukman ku tetap melumat lehernya. Alan memasukkan kontolku pada lubang anusnya. Ku tak pedulikan, Lukman lebih menggoda. Alan menaik turunkan pantatnya dalam pangkuanku.
" Ommm ohhhh enak om hhhhh" desah Alan.
Aku terus melumat Lukman, sekarang puting susunya yang ku mainkan dengan lidah dan mulutku. Lukma makin menggelinjang dan meremas rambutku. Sedangkan alan, masih bermain kontolku.
"Omhhh akuh keluar... Shhhhhh" desah Alan, crottt crottt crottt crott crottt crottt. Dia ambruk dipelukanku.
Ku lepas kontolku dalam pantat Alan, ku lepas kondom yang Alan pakaikan tadi, aku ingin menikmati Lukman.
" Sayang om masukin ya"
"Pelan om.. ini pertama"
"Benarkah?" Dan Lukman mengangguk, aku tersenyum. Ku angkat tubuh Lukman, ku baringkan dia dikasur. Ku cium dan ku jilati seluruh tubuhnya. Ku lumuri lubang pantatnya dengan pelumas, dan ku juga melumuri kontolku dengan pelumas.
"Sayang.. om masukin ya"
"Pelan om"
"Iya" aku memposisikan setengah berdiri, ku angkat kaki Lukman, terpampang lah lubang mungilnya. Ku mulai memasukkan kepala kontolku, perlahan, begitu ketatnya.
"Ommsss" ku terus mencoba memasukkan, dan blesssss kontolku tertelan dalam lubang sempitnya.
"Ooom......" Teriaknya,
"Tahan sayang... Nanti enak kok" ku cium bibirnya, agar dia rileks. Rasanya nikmat, kontolku seperti diremas remas. Ku mulai memajumundurkan kontolku.
"Ohhh ahhhhh mmmhhhj"
"Ommmsss hhhhh" ku gerakkan pinggulku, semakin cepat.
"Ommhhh ahhb enakhhh ommm" aku menyert.
" Nikmat sayang... Kontol om ohhh kesempitan. Racauku.
"Ommm aku mauhhh pipis.. lepas"
" Pipis ajah yank.. ohhh enak mhhhhh" dan Lukman pun orgasme, spermanya membasahi perutnya, aku terus memompa Lukman, tubuhnya luar biasa nikmat.
"Ohhh sayang .. lubangmu.. ohhh enakhhhh" ku terus menggenjot lubang nikmat ini. Dan... Crotttttt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt
"Ohhhhhh" aku ambruk diatas tubuhnya, kami berkeringat, ku kecup Lukman. Setelah nafasku kembali teratur, aku lepas kontolku.
Kreemj, seperti ada yang sobek. Setelah ku tarik keluar, sperma bercampur darah ku lihat pada batang kontolku.
"Ahh beneran sayang... Makasih ya" ku kemar mandi membersihkan kontolku. Setelah bersih aku kembali, dan Alan masih nyenyak. Ku dekati Lukman. Kamipun bertempur sampai pagi. Jam 7 aku bangunkan mereka, karena penerbangan ku pukul 9 lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah
Short Storycerita pendek, tentang sex gay, remaja, dewasa, dan juga bisex, gak suka g usah baca, jangan hapus sembarangan.