Papa temanku

33.5K 371 7
                                    

Namaku Indra, umur 16 tahun, tinggal di Jakarta. Aku sekolah disalah satu SMA di Jakarta. Aku punya teman namanya Ari, anaknya cakep dan Badung. Satu yang belum diketahui oleh orang lain tentang diriku, termasuk orangtuaku dan Ari, kalau aku adalah gay. Suatu hari aku diajak kerumahnya oleh Ari, aku dikenalkan sama papa mamanya. Papa Ari namanya agung, keren banget, aku sangat suka.
"Ndra tunggu bentar ya disini, ada om juga kok, Tante mau minta antar bentar ke Ari." Kata mamanya Ari.
"Baik Tan"
Setelah itupun Ari ngantar mamanya dulu, aku ngobrol ma om agung, daritadi ku pergoki om agung liatin aku, jadi gayradarku bilang, kalo om agung juga penyuka sesama. Aku gak tahan, ku berdiri, ku dekati dia, ku lumat bibirnya, om agung membalas lumatanku. Ku raba kontolnya. Gede banget, kami saling berciuman.
"Jangan disini om, tar Ari pulang"
"Terus ."
"Ke tempatku aja, ku pulang dulu, nanti om susul aja, "
"Ok" kami saling bertukar no hp, dan ku kirim alamatku, lalu ku pamit pulang, gak lupa SMS Ari, kalo aku pulang karena di telpon mami.

Aku menuju ke rumahku, tepatnya rumah ortu yang gak ditempati, dikeramatjati, ku menunggu om agung. 30 menit kemudian, om agung datang. Ku buka pintu, om agung tersenyum sangat tampan, ku tarik tangannya masuk ke dalam rumah, ku tutup pintu, setelah tertutup, om agung melumat bibirku, akupun membalas lumatannya. Bibir kami bertautan, tangan kami saling membuka baju dan celana, hingga kami bugil. Om agung sangat terpesona dengan tubuhku, putih mulus. Om agung mendudukkan ku dipangkuannya.
"Om..."
"Mmmm"
"Ganteng banget sih"
"Gombal"
"Beneran"
"Kamu suka?"
"Banget om''
Ku cium bibirnya lagi, om agung melumat dan mengenyot bibirku, leherku, dan dadaku. Ku juga melakukan itu padanya.
"Om..."
"Mmmmm" ku lumat lagi bibir itu, lidah kami saling bertautan. Lama kami berciuman, dan ku hentikan ciuman kami, nafas kami memburu. Ku turun dari pangkuan om agung, ku duduk di depannya, ku pegang kontol gedenya, lalu ku kulum.
"Ahhhhjhsssssss" desisnya, ku lakukan blowjob dengan sangat baik.
Sluuurrrrppppp slurrrrppppp
"Ohhhh ndrahhhh ahhhhj" ku keluar masukkan batang itu dalam mulutku cukup lama. Om agung terus mendesah, mendesis, mengerang dengan suara yang keras. Tubuhnya basah oleh keringatnya, kepalanya menyandar ke sofa, mulut menganga, bergerak kanan kiri, sungguh sexy dan erotis. Aku makin semangat mengulum kontolnya, sedang om agung makin keras desahannya.
"Sayang ahhhhj omhhjj mauhhh ahhhhj" crottt crottt crottt crottt, dia memuntahksn pejunya dalam mulutku, ku telan hingga tak bersisa. Nafas om agung masih tak beraturan, aku duduk disampingnya, om agung memeluk bahuku.
"Sayang kamu nakal"
"Hehe om suka kan" dan om agung mencium bibirku.
"Om sexy banget kalo keringetan kek gitu"
"Masa sih" ku mengangguk.
"Om ingin masukin sayang" busuknya.

Tanpa menjawab, ku lumat lagi bibir om agung, sambil tanganku mengelus batang kejantanannya. Yang sekarang mulai membesar dalam genggamanku. Om agung menggendongku, membawaku ke dalam kamar, sambil mulut kami berciuman. Dan membaringkanku diatas kasur, dia mengangkangkan kakiku, lalu mengolesi anusku dengan ludahnya, begitupun dengan kontolnya.
"On mulai yah...." Tanyanya, ku hanya mengangguk, on agung memulai penetrasi pada kontolnya.
"Ohjhhh sempithhhhj" aku meringis kesakitan, kontol itu masuk semuanya.
"Ommmhhhh"
"Tahan sayang.. ahh nanti juga enak" dan om agung mulai menggoyangkan pinggulnya, pelan.
"Ommmhhhh"
"Ahhhh ahhhhj" kontolnya pun mencapai titik g-spot ku, yang mulai teras enak.
"Terus om ahhhh enakhhh ohhh" mengerti akan kondisiku, om agung menggenjot ku dengan cepat.
"Ohhhh sayanghhh ahhhhj sempit ahhhh enakhhh ohjhhh"
"Ahhh ahhhh omhhjj aku mau pipis ahhhh"
"Pipis aja sayang ohhhhh"crottt crottt crottt crottt crottt tttt aku orgasme, pejuhku membasahi perut on agung.
"Ahhhh ndrahhhh ohhhh ahhhh pantatku njepithhhhhh" om agung terus memompa kontolnya.
"Omhhjj ahhhhj terushhhh ohhhhh"
"Sayang terinah ahhhhhhh"crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt om agung orgasme, dan spermanya menyemprot didalam pantatku sangat banyak. Nafas kami memburu, keringat membasahi tubuh kami. Setelah teratur, om agung melepaskan kontolnya, lalu mencium keningku.
"Omhhj"
"Iya"
"Nginep ya"
"Kenapa"
"Kurang"
"Dasar nakal" om agung pun nginep, malam itu kami melakukan sampai pagi. Esok paginya om agung ijin keluar kota pada istrinya, dan ijin sakit ke kantornya. Aku juga ijin sakit, dan ke orangtuaku ijin nginap dirumah ari karena banyak tugas. 3 hari 3 makam om agung menggempur ku, dan hubungan kami makin lama makin jauh dan list kontak.

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang