Aku terbangun dengan keaadan lelah, letih, dan lesu. Kalian pernah merasakan bangun tidur dengan keadaan capek luar biasa saat kita mimpi dikejar kejar?. Padahal hanya mimpi, tapi seolah olah kita mengalami kejadian di dalam mimpi tersebut. Nah, saat ini aku merasakan hal demikian. Bedanya aku tidak bermimpi dikejar kejar, aku hanya tidur dengan keadaan letih menangis.
Sehabis Mas Gata keluar dari kamar, aku termenung lama dengan sikapku akhir akhir ini yang terlalu kekanakan. Aku merasa ini bukan diriku, yang selalu merasakan melankolis hanya karna Mas Gata. Seharusnya hal begini sudah aku antisipasi dari awal. Jangan terbawa perasaan atas apapun yang terjadi selama berumah tangga dengan Mas Gata.
Ayo Anye kembali seperti semula! Jangan ambil hati atau baper, nye! Harus tetap mandiri!
Kalian tahu, kenapa wanita yang sudah menikah harus tetap mandiri?
Yang pertama. Mandiri secara finansial. Uang memang tak bisa membeli kebahagiaan, tapi uang bisa memberikan pilihan, untuk tetap bertahan dalam hubungan tidak bahagia atau meninggalkan hubungan tersebut. Ketika perempuan bergantung sepenuhnya dengan uang suami, dalam artian, tidak memiliki penghasilan sendiri, ia tentu merasa tak berdaya jika meninggalkan hubungan yang sebenarnya tidak membuatnya bahagia. Ia tak punya pilihan selain bertahan.
Yang kedua. Cinta belum tentu bertahan selamanya. Karena apa pun bisa terjadi dalam hubungan pernikahan, bahkan cinta bisa berubah kapan saja. Jika tak punya pegangan finansial, perempuan tak akan bisa bertahan menghidupi dirinya sendiri. Apalagi ketika perceraian terjadi di usia tua, tak punya tabungan pribadi pasti akan membuat perempuan kesulitan di masa depan. Jadi jangan sepelekan punya pekerjaan dan penghasilan sendiri, apalagi punya investasi atas nama pribadi.
Dari dua hal tersebut, yang membuatku yakin bahwa aku perlu mandiri, karna kalau sewaktu waktu hubungan pernikahanku dengan Mas Gata harus berhenti ditengah jalan, aku tak perlu risau masalah finansial atau kebutuhan di masa depan. Aku bukannya negative thinking, hanya saja ini langkah yang aku ambil untuk mengatasi masalah masalah yang akan aku hadapi dikemudian hari.
Maka kalau aku boleh bersaran, jika nanti kalian sudah menikah jangan terlalu bergantung pada suami, karna kita akan terus terusan tersakiti. Ujung ujung apa? Ya, makan ati.
Ngomong ngomong aku mau turun kebawah, setelah bangun terlambat. Mandi sedikit buru buru karna takut suami dan anak anakku melewatkan sarapan.
Ouh,terdengar romantis ya?
Aku memang manis, tahu kok.
Eits, itu bukan penilaian dari diriku pribadi, aku hanya meniru kata kata orang yang memujiku.
Lol.
Oke lupakan.
"Pagi bu." aku melewati Mbak Hana yang yang menyapaku, bukan tidak mau membalas ucapannya, hanya saja fokusku sedang berada di dapur. Ada kehadiran seseorang yang sebenarnya tidak ingin aku lihat sepagi ini. Moodku yang sudah aku buat sebagus mungkin, langsung hancur tatkala melihat seseorang tersebut menyiapkan makan untuk suami dan anak anakku. Oke, anak dia juga. Tapi seharusnya aku marah kan?
Ouh. Ini otoritasku. Daerahku. Kekuasaanku. Aku pantas kan marah ketika mengetahui seseorang mencoba mengambil alih peranku?
"Pagi Bik. Masak apa?" aku sengaja bicara lantang agar mereka menoleh kearahku. Asik banget kayanya sampai tidak menyadari kehadiranku.
"Pagi Mama." venus menyapaku disela sela kunyahan makanan pada mulutnya.
"Pagi sayang. Makan apa?"
Venus mempercepat kunyahannya lalu menjawab "Nasi goreng buatan Mami, Ma... "
Sudah tahu kan, seseorang yang tidak aku inginkan kehadirannya sekarang siapa?
"Makan Nye.. Saya buatkan Nasi Goreng kesukaan anak anak, kalau kamu mau silahkan dicoba Nye.. "
Nahlo, orangnya nyaut.
"Aku lagi ga makan nasi mbak." kataku biasa aja, jugaan maap ya mbak, sebenarnya juga aku gamau makan makanan buatanmu.
Aku sudah terlanjur gak suka sama kamu sih!
"Oh lagi diet ya Nye.. Tapi saya lihat udah kurus gitu. Awas lho nanti kekurusan."
Aku tersenyum saja.
Udahlah nye, gausah diladenin kalau mau hari harimu adem, ayem, tentrem.
"Iya toh Mas, udah kurus gitu?" Ouh. Rupanya Mbak Sena bakal masuk list orang orang yang gaakan aku temui lagi.
Ngajak gelut.
Tapi oke, aku juga penasaran dengan tanggapan Mas Gata.
"Terserah Anye.. Kan badan badan dia." aku tersenyum. Yah, walau tidak ada kalimat pembelaan tapi seenggaknya dia kasi kebebasan.
"Mas, aku buatin kopi mau?"
"Sudah saya buatkan tadi Nye.. " Mbak Sena menyahut.
Aku mendengkus.
Ouh. Anye kenapa harus bangun kesiangan sih!
"Saya mau teh hijau Nye.." setelah dari tadi hanya sibuk dengan tabletnya, akhirnya suamiku yang rupawan bin ngeselin bin menyebalkan mengarahkan pandangannya kearahku.
Dari tadi ngapa Mas!
Aku menyelesaikan buatan teh hijau Mas Gata dengan cepat, karna aku sudah terbiasa melakukannya, jadi aku lumayan terlatih dan tanggap.
"Ini Mas" aku menyerahkan teh hijau tersebut yang langsung diminum habis Mas Gata.
Ouh. Mas Gata. Kamu kemarin habis buat aku nangis nangis, sekarang kenapa bersikap manis?
"Ke kamar Nye.. Siapin tas kerja saya." aku mengikutinya ke kamar.
Lalu cepat cepat memeriksa tas Mas Gata, barang barang apa saja yang harus dibawa.
"Gausah diet nye.. Bener kata Sena kamu udah kurus gitu." aku memutar bola mata malas. Kok kamu nyeselin sih Mas!
"Katamu badan badan aku."
Mas Gata tidak menjawab, malah asik pilih pilih jam tangan yang akan digunakan. Koleksi jam tangannya lumayan banyak, awal awal aku sampai hampir meneteskan air liur sangking terpesona dengan jam tangannya.
"Mbak Sena semalam menginap?" Mas Gata membalikan badannya lalu mengangguk.
Shit!
"Kenapa gabilang aku kalau menginap, emangnya kamu gaperlu izin dari aku dulu?" tanyaku hati hati, berharap Mas Gata paham. Please Mas kasih jawaban yang memuaskanku!
"Cuma menginap Anye.. "
"Cuma kamu bilang? Yang kamu kasih tumpangan tidur tuh mantan istri kamu lho Mas-"
"Memangnya kenapa kalau mantan istri saya? "
Ouh. Brengsek!
Memangnya kenapa kamu bilang?!
Aku beranjak, lalu membanting pintu kamar mandi.
Biarlah, biar kamu sadar!
Btw Maaf telat update.
Saya akhir akhir ini sibuk ditambah saya lagi menyelesaikan drakor yang sedang saya tonton.Terimaksih, saya usahakan update secepatnya.
Jangan lupa vote ya teman teman!
KAMU SEDANG MEMBACA
Balik Rasa
RomanceAku tak menyangka diusiaku yang ke dua puluh tujuh aku sudah memiliki dua orang anak remaja dan suami ya bersahaja. Aku disini akan menceritakan titik balik menjadi seorang istri dan ibu. Ngomong ngomong, aku akan memperkenalkan diri secara singka...