Part 12

23K 2.2K 39
                                    

"Nye..." Suara Mas Gata menggelegar dikupingku, kalau kupingku sampai mbeledak, tanggung jawab kamu mas!

Aku menghembuskan nafas berkali kali.

Inhale. Exhale. Anye!

Apasih Mas Gata rese banget weekend ganggu orang santai santai. Dari sebelum matahari terbit sudah banyak banget maunya. Suruh ini suruh itu. Ribet banget, punya ART tapi maunya istri terus yang masak.

Aku bukannya gamau masak, tapi Mas Gata tu laki laki super ribet, makan aja rewel banget. Kalau ga sesuai sama selera dia mana mau dia makan! Aku pernah lho, waktu itu masak Rolade gitu, kan pertama kali nyoba hasilnya ya gitu deh, asin dan gajelas. Aku pikir mubazir kalau dibuang jadi aku sajikan aja di meja makan.

Kalian tahu gak?

Sama Mas Gata dibuang Woi!

Gara gara dia sampe kesedak makannya, katanya sih super asin. Tapi lho, itu masakan istrinya. Masa pura pura makan aja gabisa sih! Buat hati istri senang dapet pahala lho Mas!

Malah yang ada aku dibawelin, kalau gabisa tanya dulu ke ahlinya. Idih, ribet!

Aku kan belajar, harusnya tu diapresiasi bukannya di omelin dong!

"Apa lagi Mas?" aku berusaha bertanya dengan sabar. Kalau sampai dia menyuruh yang aneh aneh aku mau langsung cosplay jadi Spiderman aja! Atau gak Ironman sekalian!

"Nanti temen saya ada yang mau berkunjung."

Lho kok gabilang bilang sih!

"Kok baru bilang, aku belum mandi lho..." Mas Gata diam saja cuek bebek.

Dasar Lelaki!

"Terus sekarang saya lagi apa Nye?" Lho kok malah sewot! Yaudah sih biasa aja! Jadi tambah kusut nih hariku gara gara kamu Mas!

"Jam berapa?" tanyaku ikutan sewot.

Mas Gata terlihat mengerutkan dahinya, tanda ia sedang berpikir keras. Pertanyaanku simple padahal.

"Kamu hamil Nye?"

Aku tersedak air putih yang baru ku minum. Kok ganyambung. Aku nanya apa malah dijawab apa!

"Gaklah, Kok kamu mikir gitu?"

"Kamu akhir akhir ini sensi banget.. Saya pikir hamil."

Ouh! Gak juga.

Lagian siapa sih yang sensi!

Emangnya bisa terjadi kehamilan tuh bagaimana jika aku saja memakai kontrasepsi untuk mencegah hamil. Sel spermamu gasampai kok di sel telurku, karna hormon progesteron dari KB menghalangi sel sperma masuk ke rahim.

"Aku biasa aja, gak sensi." aku berusaha meyakinkan tapi kok Mas Gata malah meragukan ku sih!

"Kamu marah marah terus sama saya." aku mendelik mendengarnya.

Ya kalau salah ya harus marah lah. Keenakan kamu kalau aku tetap diam saja. Lagian memang sih, ini sudah mendekati periode menstruasiku. Mungkin memang bawaan hormon jadi suka berubah rubah moodnya. Tahukan kamu sindrom pramenstruasi!

"Gak hamil. Aku juga KB" kataku sembari meminum lagi air putih. Dan didetik detik setelahnya aku merasa janggal.

Ouh Astaga

Keceplosan!

Pantas tak kunjung mendapat sahutan dari Mas Gata. Rupanya salah bicara, Duh aku kok mendadak jadi menciut. Lupa kalau topik gini bisa ngebuat Mas Gata sensitif banget! Mas Gata tu pengin punya anak dari aku, cuma aku yang belum siap.

Hamil itu terlalu panjang fasenya menurutku. Trimester kesatu, Trimester kedua baru Trimester ketiga. Dan aku tidak yakin aku bisa menjalaninya dengan baik. Aku cuma takut emosiku belum stabil, ditambah ketidak jelasan dalam rumah tanggaku dengan Mas Gata

Aku hanya tidak mau anak ku kelak merasakan perpisahan dengan orangtuanya. Maksudku aku bukan terlalu negative thinking, tapi please rasakan kalau kalian berada diposisiku.

"Kamu masih KB Nye?" Mas Gata bertanya gusar, lalu melanjutkan ucapannya" Saya sudah bilang gausah KB padahal. Kamu masih gamau punya anak dengan saya?" Tuhkan... Sensitif jadinya.

Ouh Anye bodoh, kenapa keceplosan sih Nye!

"Bukan gamau Mas, aku belum siap punya anak. Maksudku Venus dan Angkasa saja sudah cukup." Aku berusaha tidak mengulur ngulur masalah, cari aman ajalah! Venus dan Angkasa juga sudah cukup buatku kok. Venus lucu dan Angkasa pengertian itu sudah lebih dari apa yang aku inginkan.

"Saya juga ingin punya anak dengan kamu Nye. Kamu mau nunggu sampai kapan kalau siap? Kamu tahu umur saya sudah tidak muda lagi." Aku menarik nafas panjang, berusaha memahami keinginan Mas Gata.

Kamu tuh gatau alasanku sih Mas! Aku belum terlalu yakin dengan pernikahan kita, makanya aku menunda punya anak. Aku juga pengen kok punya anak, cuman masalahnya aku takut pernikahan ini gaakan lama.

"Aku udah pernah bilang dari awal pernikahan kalau aku belum mau punya anak dan kamu setuju saja." kataku lirih, berusaha tidak berkontak mata dengan Mas Gata. Tatapan Matanya tu lho bisa menusuk sukma.

Hening sejenak.

Mas Gata tidak langsung menyahuti ucapanku.

Aku melirik takut takut kearah Mas Gata, aku lihat dia sedang menatapku tapi mulutnya terkunci rapat. Mungkin sedang memikirkan kalimat apa yang hendak diucapkan atau sedang menahan dongkol denganku.

"Mas, kamu tahu dari awal aku ingin menunda kehamilan dulu sebelum aku benar benar siap. Aku-"

"Oke, My pleasure. Saya akan menerima keinginan kamu. Venus dan Angkasa saja sudah cukup kan kata kamu? Oke, No Promblem. Mungkin kamu belum siap menahan penderitaan mengandung dan melahirkan ya? Itu yang kamu maksud belum siap kan?" Mas Gata berucap sinis kearahku. Padahal sebetulnya gak gitu maksud aku. Tapi okelah, kalau itu anggapan kamu. Aku gaperlu capek capek explain something ke orang yang gabakal mau dengerin penjelasan dan hanya mau melihat apa yang mereka lihat.

Oke, Mas. Nope.

"Ya... " Dari banyaknya kata kata diotak ku, aku hanya mampu berkata itu. Bibirku masih kelu untuk mengucapkan lebih dari sekedar itu.

Aku tidak akan menyalahkan siapapun, termasuk Mas Gata. Karna aku sendiri yang harus menerima akibat dari sebab yang aku pilih.

Oke, kata orang lima tahun pernikahan adalah masa tersulit dalam berumah tangga. Termasuk masih tentang perbedaan karakter, perbedaan kepribadian, perbedaan pola pikir, perbedaan kebiasaan. Dan kita tipikal avoidance conflict kan Mas? Merasa ada kesulitan, tapi karena menghindari dan menekan konflik, kita jadi terlihat harmonis dari luar padahal sebenarnya bermasalah.

Tapi, memang benar. Orang harusnya memang melihat seperti itu.

Tidak boleh lebih dari itu.














Halo semua. Saya cepat kan updatenya hehe..
Btw jangan lupa vote dan komen ya teman teman.

Sekarang gentian.

Salam Manis

Gata.

Balik RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang