Part 16

23.7K 2.6K 123
                                    

"Emang Papa Mamanya Upin Ipin kemana Mama?" Aku langsung menengok ke arah Venus saat ia mengajakku berbicara. Lalu menaruh Hpku di samping kanan agar fokusku tidak terbagi antara Venus dengan Reels yang baru aku lihat yang memperlihatkan keromantisan pasangan suami isteri yang sedang berlibur dengan menaiki Kapal Pesiar.

Kalau dibilang jujur, aku juga mau seperti itu. Emangnya siapa sih yang tidak mau Dinner bareng pasangan di Kapal Pesiar?

Aku yakin Mas Gata mampu mengajakku naik kapal pesiar, karna seperti yang sudah aku katakan dari awal Mas Gata itu golongan Crazy Rich.

Yang diliat orang aja dia hanya kerja sebagai Rektor. Padahal dia juga punya saham dibeberapa perusahaan. Lalu punya beberapa hotel, resort, dan vila di Bali.

Aku tahu, karna sepupu Mas Gata yang tinggal di Bali-Gilang yang mengelola semuanya. Mas Gata tinggal melihat laporan setiap bulannya. Dan uang langsung ngalir gitu aja.

Aku juga pernah sih berlibur ke Bali dengan keluarga Mas Gata waktu awal awal menikah, keluarganya lumayan banyak juga yang ada di Bali. Banyak banyak keluarga Papa, yang rata rata menjadi seorang pengusaha Pariwisata dan Kuliner disana.

Mas Gata juga punya beberapa bengkel yang katanya dulunya dibuka karna hobi, tapi ternyata berpeluang emas. Dia kan suka otomotif, kadang weekend dia habiskan di bengkel sembari memodifikasi mobilnya.

"Orangtuanya udah pergi Nak. Makanya Upin Ipin tinggal sama Neneknya." Kataku berusaha menjelaskan.

Venus manggut manggut mendengarnya. " Kaya Papa sama Mami gitu ya Mama?"

Aku menghela nafas panjang, Venus tu sekarang suka begitu nanyain apa aja yang sedikit sedikit bersangkutan.

"Gak gitu Nak. Orangtuanya Upin Ipin udah pergi ke surga. Kalau Papa sama Mami kan masih disini."

"Terus kenapa gak tinggal bareng disini?"

Aku meringis mendengarnya.

Kalau tinggalnya barengan ya Mama yang gaada disini dong Venus!

Aku bingung jelasin gimana ya, aku juga tidak tau kenapa mereka pisah. Timbang jawab salah mending aku lempar aja pertanyaannya ke yang bersangkutan.

"Gak tau. Coba tanya Papa."

Venus giliran menatap Papanya yang saat ini sedang mengarah ke arah kami-aku dan venus.

"Kenapa Papa sama Mami udah gak tinggal bareng lagi Pa? Aku tanya Uti, kata Uti karna itu yang terbaik buat Papa sama Mami."

Lucu. Mas Gata terlihat bingung mau jawab apa.

Rasakan.

Ngomong ngomong aku sedang mendiamkan Mas Gata. Aku masih kesel dan juga malu sehabis menangis tergugu dihadapannya yang tak dibalas apa apa.

Namun beberapa hari ini aku merasakan Mas Gata seperti mencari cari perhatianku. Seperti kemarin minta dipasangkan dasi atau kemarinnya lagi minta di cukurin kumisnya.

Aku tetap menuruti permintaannya walau aku tetap diam saja dan tak banyak bicara. Mas Gata juga tidak banyak bertanya, ngomong juga seperlunya. Minta maaf juga belum.

Sehabis aku tidur di kamar sebelah bersama venus, paginya aku liat Mas Gata juga ada diranjang yang sama dengan aku dan Venus.

"Karna udah ada Mama."

Aku yang sedang menatap layar TV langsung memandang horor kearah Mas Gata.

Kok enak aja mulutnya kalau ngomong.

"Jadi gara gara Mama, Papa sama Mami gak tinggal bareng lagi Pa?"

Ouh. Mau nangis aja!

Bego, Mas Gata!

Aku langsung buru buru menyela saat Mas Gata mau menjawab pertanyaan Venus. "Gak gitu Venus. Papa sama Mami udah gak tinggal bareng karna udah ga cocok lagi. Kaya semisal Venus punya sepatu, tapi Venus udah ngerasa gak cocok jadi Venus gak pakai lagi kan?"

Bodoamat lah perumpamaanku ngasal. Yang penting Venus gak salah paham dulu.

"Jadi Papa sama Mami udah gak cocok lagi gitu Mama?" aku mau mengangguk tapi aku urungkan. Biarin orangnya ajalah yang jawab.

"Iya kali."

"Kalau Papa sama Mama udah gak cocok lagi berarti gak tinggal bareng lagi?"

Aku tak langsung menjawab pertanyaan venus. Aku jadi memikirkan kemungkinan tersebut. Bisa jadi kan apa yang diucapkan Venus memang benar.

Bila nanti aku dan Mas Gata bisa jadi akan bercerai karna ketidakcocokan kami yang kalau aku pikir pikir lagi kami memang tidak pernah ada cocoknya. Terlalu banyak perbedaan membuatku bingung mencari kecocokan diantara kami.

"Gak tahu. Coba tanya Papa." Mas Gata yang mendengar dirinya disebut langsung menoleh ke arah kami.

Ngomong ngomong Aku, Venus, dan Mas Gata sedang berada di ruang Tv. Niatnya aku mau nonton Tv dikamar saja streaming drakor. Tapi rupanya Venus meminta ditemani nonton kartun.

Alhasil aku berada disini dan Mas Gata juga ikutan disini sembari sibuk dengan Ipadnya, karna venus merengek Papanya harus temani juga biar kalau dia ketiduran bisa digendong Papanya. Aku hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah Venus yang berusaha mengambil perhatian Papanya.

Mas Gata menaruh Ipadnya di meja lalu menarik Venus untuk kepangkuannya.

"Enggak lah. Katanya Venus gamau ditinggal Mama. Papa juga gitu." jawab Mas Gata sambil mencium pipi kanan kiri Venus.

Aku jadi tergelitik mendengar jawaban Mas Gata. Itu beneran atau hanya karangannya belaka?

Shit

"Geli Papa" Venus merengek rengek saat Mas Gata mengelitik perutnya Venus.

Aku membiarkan mereka bercanda bareng, mengingat akhir akhir ini Mas Gata jarang menghabiskan waktunya dengan anak anaknya. Karna sibuk dengan pekerjaannya.

Aku kembali men-scroll instagram di Hpku. Yang lumayan bisa menghilangkan penat namun tak jarang menambah beban pikiran. Kalau aku sedang di fase milek melihat teman temanku yang sering menghabiskan waktunya bersama pasangannya.

Tapi kan itu kelihatan saja, bisa jadi mereka kaya aku kok.

"Mama kata Papa Mama cantik."

Aku menengok kearah mereka dan langsung berdecih mendengarnya. Gausah sksd abis buat aku sakit hati ya!

Mas Gata senyum aja, melihat kesinisan yang terang terangan aku tunjukkan.

"Memang cantik, kalau gak cantik pasti Papa gamau nikah sama Mama." kataku yang disambut kekehan Mas Gata.

"Sini Nye..." Mas Gata menunjuk kearah sebelahnya, yang langsung aku tolak.

Mau ngapa!

Aku gamau berdamai ya sebelum kamu minta maaf!

"Bentar saja sini." Mas Gata kembali menunjuk kearah sampingnya yang tetep keukeh aku tolak. Gak mau deket deket kamu!

"Yasudah ini ambil Ipadnya. Pilih yang kamu suka yang mana." Mas Gata mengangsurkan Ipadnya kepadaku yang lalu aku ambil.

Aku melihat layarnya menunjukan website penjualan produk produk skincare. Aku langsung tersenyum, sok tahu Mas Gata aku gapakai Merk ginian kok. Memang sih ini Merk terkenal harganya juga lumayan fantastis tapi dulu aku pernah coba pakai sekali, dan hasilnya memang tidak cocok.

Aku kembali mengangsurkan Ipad kepada Mas Gata "Aku gapakai Merk ini. Kamu tahu Merk ini darimana?"

"Tadi ada Iklan di Tv tentang Merk itu." Jawab Mas Gata santui.

Ouh. Aku mau nangis aja!























Gata udah mulai caper nih dicuekin Anye. Target up 200 vote dan 100 komen yang gais!
Pasti kalian bisa kok.

Btw Terimakasih buat kalian yang masih nunggu cerita ini.









Balik RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang