Part 3

30.8K 2.9K 49
                                    

Kalian percaya cinta pandangan pertama?

Serius nanya.

Apakah benar benar ada cinta pada saat pandangan pertama? Serius itu bukan hanya ketertarikan?

Di dunia ini, ada beragam definisi tentang cinta. Ada yang bilang bahwa cinta adalah ketika kamu merasakan euphoria, tiba-tiba saja bisa merasakan bahagia tanpa alasan pada seseorang, dan out of control. Sedangkan sebagian lainnya mengatakan bahwa mencintai seseorang adalah sebuah pilihan, bisa dikontrol. Lalu, bagaimana kita bisa membedakan antara mencintai seseorang dan merasakan jatuh cinta?

Menurut Wikipedia Cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.

Jadi kapan kita bisa merasakan jatuh cinta?

Menurut penelitian yang dipublikasi oleh Journal of Sexual Medicine, butuh waktu seperlima detik untuk menghasilkan reaksi kimia yang memicu perasaan jatuh cinta.

Lalu menurut Reader’s Digest, pria dikatakan lebih cepat untuk merasakan jatuh cinta dibandingkan dengan wanita.

Sebanyak 48 persen pria cenderung jatuh cinta pada pandangan pertama. Pria juga hanya butuh 88 hari untuk mengucapkan cinta kepada pasangannya.

Sementara itu, wanita bisa jatuh cinta setelah 132 hari atau hampir 2 kali lipat jumlah waktu yang dibutuhkan pria untuk fall in love.

Kenapa pria lebih cepat jatuh cinta? Jawabannya karena biasanya pria mudah tertarik dari fisiknya dulu, sedangkan wanita akan jatuh cinta jika mulai merasa nyaman dan ada ikatan dengan orang yang disukai.

Jadi kalau aku merasa nyaman dengan Mas Gata apakah itu pantas disebut jatuh cinta?

Bicara soal nyaman dan ketertarikan, Mas Gata adalah sosok pria yang mudah membuat lawan jenis untuk tertarik kepadanya. Mengapa aku mengatakan demikian? Jawabannya karna Mas Gata itu seperti mempunyai daya tarik tersendiri, pembawaanya yang tenang, wajahnya yang rupawan, budinya yang dermawan, dan penampilanya yang aduhai.

Aku tidak berbohong ketika mengatakan penampilannya yang luar biasa. Dia itu tipikal orang yang menomorsatukan penampilan. Percaya dirinya dari penampilan dan wajahnya yang enak dipandang. Adem dan Ayem kalau kata orang orang.

Dia memiliki koleksi baju dan celana yang lumayan banyak. Prada, Channel, Supreme, Gucci yang tidak hanya satu atau dua, nyaris atau bahkan hampir semua bajunya bermerk itu.

Kira kira kalau semua aset Mas Gata diuangkan, berapa total uangnya ya? Apakah kalau ditumpuk akan setinggi gunung Himalaya? Tentu saja aku hanya bercanda.

"Mama,venus mau omlet yaa..."  Venus memelukku dari belakang dan membuatku tersentak, beruntung piring yang aku gunakan untuk menyajikan nasi goreng tidak terjatuh kebawah. Duh..pagi pagi sudah ada yang ingin bermanja manja. Maklum punya anak manis dan lucu. Ibarat aku adalah Mama muda ya masi senang senangnya menerima peran sebagai seorang ibu. Maksudku bukan berarti jika sudah tua aku tidak senang lagi, tetapi masa muda masi energik energiknya.

"Mama kadung buatin jamur crispy nih, gimana dong?"

Venus langsung cemberut. Uh. Gemass liat venus yang cemberut begini. Pengen unyel unyel tapi nanti kena marah Bapaknya.

"Venus mau omlet Mama, buat bekel aja kalau gitu. Biar sarapan sama jamur aja." walau masi memasang tampang cemberut tetapi venusku ini sangat pengertian pemirsa! Tidak seperti papanya yang kalau makan harus ini gamau itu. Harus pas, kalau gaenak komplain. Tetapi komplainnya baik sih, cuma memberi saran tidak yang marah marah. Tapi tetap saja ribet! Mauku makan tinggal makan! Dimasakin apa aja nurut gitu lho.

Tukan baru aja diomongin orangnya udah nongol di dapur. Ngacak ngacak kabinet gajelas, padahal kalau mau nanya nanti dijawab. Ada anak istrinya kok gadisapa. Dasarnya aja songong.

"Papa cari apa?" ini venus punya sifat pengertian nurun dari siapa ya? Maminya? Kayanya kalau dari Papanya enggak deh. Mana mungkin Mas Gata pengertian. Boro boro pengertian, dianggap ada aja syukur. Orangnya sok irit bicara, kalau ditanya baru jawab. Kalau gaditanya ya diem, seperti ini nih contohnya.

"Kopi." balasnya singkat sembari mengacak acak kabinet. Semalem acak acak lemari sekarang kabinet, besok mau apalagi?

"Di kabinet sampingnya tu. Makanya kalau gatau tanya, gausa sok berantakin kalau ujungnya gaketemu."

"Cerewet"

Shit.

Apa katanya? Cerewet permisa!
Padahal dulu sebelum menikah aku adalah orang yang berbicara seperlunya dan seadanya tapi semenjak menikah ngomel ngomel sudah jadi santapan keseharian. Alasannya klise, kesel sama orang orangnya termasuk Mas Gata yang tiap hari bikin ngelus dada dengan sikapnya yang susah untuk dipahami.

"Biar aku aja. Duduk sana, sehari ga ngopi gabisa ya kamu Mas." Mas Gata nurut untuk duduk di meja makan dan hanya menganggap perkataanku seperti angin lalu, terbukti sekarang sudah fokus ke ipadnya.

"Angkasa mana nye?"

Aku mengerutkan dahi. Astaga, lupa Angkasa belum kubangunkan. Angkasa itu kalau tidur suka lupa waktu.

"Belum ku bangunkan deh Mas."

Belum sempat aku bergegas membangunkan Angkasa, anaknya sudah nongol di dapur.

"Pagi Mama, masak apa?"

"Mama doang yang disapa?" Aku ingin menjawab pertanyaan Angkasa, tapi manusia satu ini sudah menyahut saja. Pengen kukatakan kalau gini lho Mas rasanya gadianggap tu. Gitu tidak ngaca, dirinya aja sering begitu.

"Maaf Pa, ga lihat tadi" Mas Gata hanya mendengkus dan Angkasa duduk di meja makan.

Aku menyiapkan sarapan lalu ikutan makan. Laper juga melihat orang makan. Kalau sedang makan, Mas Gata memang melarang keras berbicara atau mengobrol jadi setiap makan selalu hening.

Ngomong ngomong, kok aku tidak melihat Bik Narsih, Mbak Hana ya. Biasanya kalau pagi sudah bolak balik rumah. Kok ini sepi sekali.

"Bik Narsih sama Mbak Hana kok ga kelihatan Mas?"

"Makan nye.."

Oh yaampun. Peraturannya masih saja berlaku.

"Mas.. "

"Bik Narsih sama Mbak Hana layat Ma ditetangga kompleks katanya ada yang meninggal." Venus menyahut

"Inalillahi.. Kok Mama gatau, tau gitu ikutan layat."

"Venus sama Mama, Kakak bawa motor sendiri saja."

Aku mendelik. Enak saja anak masi belum punya SIM sudah diperbolehkan mengendarai sendiri. Memang betul Angkasa sudah bisa mengendarakan motor, tapi tetap saja kalau ada apa apa bagaimana? Mengingat anak remaja sekarang kalau naik motor Mashaallah bikin ngelus dada. Kadang sampai suara knalpotnya dibuat brisik, kaya jalan jalan yang punya dia saja!

"Sama kamu aja ngapa Mas"

"Saya mau ke Solo Nye"

Shit!

Aku langsung tersedak. Mau ke Solo kok gabilang bilang.

"Mau ngapa?"

"Seminar"

"Kok gabilang sih Mas"

"Kamu ga nanya"

Allahuakbar!

Kalau aku punya kekuatan super yang bisa baca pikiran orang atau jadi cenayang gaperlu deh aku nanya nanya! Hello Mas, kamu kira istri kamu cenayang! Mana kutahu kamu akan pergi, masa setiap hari harus tanya Hari ini mau kemana Mas? Mau ngapain? Ketemu siapa? Beuh!!! Gila aja kamu Mas!

Balik RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang