ʜᴀɪ ᴛᴇᴍᴀɴ-ᴛᴇᴍᴀɴ ᴋᴜ!
ɢɪᴍᴀɴᴀ ᴋᴀʙᴀʀ ᴋᴀʟɪᴀɴ? sᴇʜᴀᴛ ᴋᴀɴ?
sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ғᴏʟʟᴏᴡ, ᴋᴏᴍᴇɴ ᴅᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ʏᴀ!🤡🍒
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ (๑˃̵ ᴗ ˂̵)و~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
"Pulang sekolah nanti ke cafe depan yuk?" ajak Kanaya.
Otak gadis itu sudah mendidih akibat pelajaran Pak Suarto, guru fisika kelas 11. Ia bingung dibuatnya, karena guru itu menjelaskan sangat cepat dan langsung memberikan tugas yang dikumpul hari itu juga.
Kanaya merobek sebuah kertas dan melipatnya menjadi bentuk kipas.
"Panas nih pala gue, perlu yang dingin-dingin" ucap Kanaya mengibas-ngibaskan kertas itu di area kepalanya.
Caca menoleh ke belakang. Gadis itu menjawab ajakan Kanaya sambil memegang dadanya sabar.
"Kalem, masih ada pelajaran kimia udah ini"
Kanaya memajukan mejanya dengan satu hentakan karena kesal.
Able tersentak kaget karena ulah gadis itu. Sudah fokus-fokus menggambar di belakang bukunya, tapi gambaran itu jadi tak karuan gara-gara Kanaya. Ya, walaupun gambar itu tak sebagus yang kalian kira, tapi itu tetap lah karya. "Santai aja anjir!"
Kanaya menyengir polos. "Ble tolong gue!"
"Tolong!"
"Tolong gue dari pelajaran-pelajaran yang slalu nyiksa gue, help Ble help" ucapnya dramatis.
Able menipiskan bibirnya. Lalu ia mengacungkan jari tengahnya pada Kanaya, untung saja tidak ada guru karena pergantian jam. Bisa-bisa ia di seret keruang BK jika ada guru yang melihat.
Pelajaran hari senin ini memang benar-benar komplit. Paginya upacara, masuk-masuk kelas langsung disuguhkan mata pelajaran bahasa Indonesia, kemudian fisika dan berakhir di kimia. Bagimana? Paket lengkap bukan?
Semua murid XI MIPA 2 tenggelam dalam kesibukan mereka masing-masing. Ada yang sibuk membuat tiktok, ada yang sibuk bermain gitar dan bernyanyi, ada yang sibuk belajar dan membaca buku, ada yang sibuk bermain kejar-kejaran dikelas, ada yang sibuk bergosip ria, dan ada juga yang tertidur.
Tok tok tok
Ketukan pintu membuat seisi kelas XI MIPA 2 berhenti dari kegiatan mereka dan menoleh pada sumber suara itu.
"Selamat siang anak-anak!" sapa Bu Nita selaku guru mata pelajaran kimia.
"Siang buk!" jawab seisi kelas dengan semangat.
Bu Nita menghampiri meja Farhan dan mulai membuka setiap halaman LKS milik laki-laki itu.
"Berhubung ibu ada tamu di kantor, kalian tolong kerjakan soal uji kompetensi dihalaman 76"
First Blood
"Kerjaan bagian A, B dan C jawabannya saja di selembar kertas"
Double kill
"Kumpulkan hari ini juga"
Triple kill
"Yang tidak mengerjakan, minggu depan tidak usah masuk pelajaran ibu. Ibu permisi dahulu silahkan dikerjakan!"
Maniac
Semua murid XI MIPA 2 mengeluh lesu dalam hati. Bahkan mereka sudah pusing walau hanya mendengarnya saja. Namun bagaiamana lagi, tugas tetap tugas yang harus dikerjakan bukan?. "Siap buk!"
Bunuh saja diriku ini -batin Kanaya putus asa.
️⚔️
Suasana cafe yang Kanaya tempati sekarang sangat ramai. Wajar saja karena banyak anak sekolah yang pulang pada jam ini. Tak hanya kalangan anak sekolahan saja, ada juga pegawai kantoran yang mampir ke cafe itu.
Kanaya bukan termasuk anak yang boros, ia tak menghamburkan uang untuk berfoya-foya. Ia sesekali berbelanja, makan dan menonton bioskop untuk menghabiskan waktu bersama ketiga sahabatnya. Tetapi Kanaya selalu menyisihkan uangnya untuk ditabung.
"Mbak, pesen Chicken Katsu Ricenya 1 sama Ice Americano 1, lo berdua apa?" Kanaya meyenggol kedua lengan sahabatnya.
Pelayan Cafe itu mencatat apa yang gadis itu pesan. Able membolak-balikan menu untuk mencari makanan yang pas untuk ia makan.
"Gue Nasi Goreng Spesial 1 sama Vanilla Latte 1"
"Ca, lo pesen apa?" tanya Kanaya.
"Caaa!" ulangnya lagi karena Caca tak menghiraukan dirinya.
Caca menoleh dan mengambil alih menu yang berada ditangan Able."Ah, gue pesen Nasi Sapi Lada Hitam 1 sama Ice Americano 1"
"Jadi makananya Chicken Katsu Rice 1, Nasi Goreng Spesial 1, Nasi Sapi Lada Hitam 1, untuk minumannya Ice Americanonya 2 sama Vanilla Lattenya 1. Ditunggu ya kak" ucap pelayan itu menyebutkan pesanan mereka.
Ketiganya mengangguk. "Iya makasih, mbak"
Pelayan tadi pergi menyiapkan pesanan tiga gadis itu.
"Lo liatin apa sih, Ca?" tanya Kanaya jengkel.
Caca menunjuk meja paling ujung di dekat jendela. "Liat deh"
Kanaya menautkan alisnya bingung seolah bertanya kenapa. Able mengikuti arah pandangan gadis itu dan Caca.
"Kenapa, Ca?"
Kanaya juga penasaran apa yang dimaksud oleh Caca. Ada apa dengan tiga lelaki yang duduk di meja ujung itu. Tak ada hal yang menonjol dari ketiganya. Lantas apa yang membuat Caca mengamati mereka?.
"Ganteng banget ga sih?" tanya Caca antusias.
Kanaya memukul dahinya pelan berkali-kali. Caca-caca, padahal ia belum melihat wajah para lelaki itu. Tapi ia sudah dapat menebak bagaimana paras dari kegitanya. "Lo aja belum liat mukanya, Ca. Mereka aja duduk ngadep jendela astaga"
Caca berpikir keras memikirkan sesuatu. "Iya cuman liat vibes-vibesnya tu kaya apa gitu"
"Kaya apa?" tanya Able.
"Engga ada deh" Caca mengedikan bahu acuh yang akhirnya fokus pada handphonenya.
"Dasar" goda Able.
TBC
ᴏʀᴀɴɢ ʙᴀɪᴋ ᴘᴀsᴛɪ ᴍᴇɴɢʜᴀʀɢᴀɪ ᴋᴀʀʏᴀ ᴏʀᴀɴɢ ʟᴀɪɴ ᴋᴀɴ ʏᴀ? ᴊᴀᴅɪ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ᴊᴇᴊᴀᴋ ᴋᴀʟɪᴀɴ ʙᴇsᴛɪ!
ᴀᴋᴜ sᴀɴɢᴀᴛ-sᴀɴɢᴀᴛ ʙᴇʀᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ ᴀᴛᴀs ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴ ᴋᴀʟɪᴀɴ, ɪᴛᴜ ʙᴇɴᴀʀ-ʙᴇɴᴀʀ ʙᴇʀʜᴀʀɢᴀ ʙᴜᴀᴛ ᴀᴋᴜ🥺
sᴇᴇ ɴᴇxᴛ ᴅᴀʏ🤡🍒2 𝕹𝖔𝖛𝖊𝖒𝖇𝖊𝖗 2021
-𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲-
KAMU SEDANG MEMBACA
LUSCYARI (COMPLETE)
Teen FictionLUSCYARI By : 𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲 Kanaya Frisya Diantoro, gadis ini selalu berkhayal bertemu pangeran berkuda putih dan hidup bak dinegeri dongeng. Lalu apa jadinya jika semua khayalan itu terwujud ? Awal petualangan Kanaya dimulai saat...