ʜᴀɪ ɢᴀɪs
sᴇᴍᴀɴɢᴀᴛ ʏᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ʙᴇʟᴀᴊᴀʀ
sᴀʀᴀɴɢʜᴀᴇ ʙᴜᴀᴛ ᴋᴀʟɪᴀɴ💗
sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ғᴏʟʟᴏᴡ, ᴋᴏᴍᴇɴ ᴅᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ʏᴀ!🤡🍒
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
Mata Kanaya tak luput dari laki-laki yang berusaha tidak menampakkan diri padanya. Padahal ia mau berkenalan saja, tetapi laki-laki itu seakan-akan takut pada Kanaya. Pria tua sebelumnya bernama Erick. Laki-laki yang bersembunyi dibalik dinding itu adalah anak laki-laki Erick.
"Apakah aku terlalu menyeramkan untuk kau lihat? Namun, aku merasa diri
ku ini cantik" pede gadis itu mengibaskan rambutnya.Sudah 5 menit ia berdiri di situ untuk menunggu laki-laki itu. Yang dilakukan laki-laki itu hanya tetap diam tak menggubris ucapan Kanaya.
"Keluarlah dari situ atau mau
ku tarik paksa?!" Kanaya mengambil tiga langkah mendekati Laki-laki itu.Laki-laki itu semakin mundur di balik dinding. "Menjauh!"
"Hei! Ayahmu menyuruhku untuk berkenalan dengan kau! Dia bilang, aku dan kau memiliki umur yang hampir sama" kata Kanaya yang emosinya sudah mulai di ubun-ubun.
"Baiklah. Aku akan menarik mu a-h tidak, menyeretmu secara paksa"
Kanaya tak bisa seperti ini terus menerus. Ia mulai menghitung untuk memberi kesempatan agar Laki-laki itu keluar dari persembunyiannya.
"Satu"
"Dua"
"Ti-"
Laki-laki itu muncul dengan wajah tegangnya. Kanaya menyipitkan matanya berkali-kali. Sedangkan ia yang ditatap seperti itu gelagapan.
"Sebentar" Kanaya menaikan baju Laki-laki itu hingga batas hidung. Gadis itu tak menghiraukan jika perut yang berbentuk roti sobek itu terpampang jelas.
Laki-laki itu dengan cepat menurunkan bajunya kembali. "Lo gila?"
"Bener dugaan gue. Lo yang dateng ke sekolah gue waktu itu kan?!"
"Sorry. Maksud gue, dunia gue"
"No!" Mata Laki-laki itu berputar-puat melihat kesana kemari.
"Ga usah bohong"
Kanaya menunjuk bola mata hazel itu.
"Walau pun liat muka lo sekilas, gue inget jelas dari mata lo"
"Minggir" ucap Laki-laki itu meninggalkan Kanaya.
Namun gadis itu menghadanginya.
"Lo rakyat asli Luscyari kan? kok bisa dateng ke dunia gue? tanyanya penasaran.
"Lo. Ga. Perlu. Tau. Paham?" ujar Laki-laki itu dengan penuh penekanan.
Ngomong-ngomong, Laki-laki itu juga penasaran caranya gadis ini bisa sampai ke sini. Tadi ia sedang menanam bibit di halaman belakang. Tak lama, datang lah Nirmala yang memberi tahu nya jika Erick pulang bersama seorang gadis. Mendengar perkataan ibunya, ia langsung mencari tahu siapa yang gadis yang datang ke rumahnya. Laki-laki itu mengintip sedikit dari cela jendela luar. Ia tercecang ternyata gadis itu adalah Kanaya. Gadis yang memergokinya di dunia yang berbeda dan lagi-lagi gadis itu memergoki sedang mengintip. Dengan terbirit-birit ia kembali ke halaman belakang. Beberapa menit kemudian suara Kanaya mengejutkan dirinya. Hal itu sontak membuatnya bersembunyi agar gadis itu tak mengenalinya.
"Kenapa lo ada di Luscyari?"
"Bukan. Urusan. Lo. Paham?" tiru Kanaya jengkel.
Laki-laki itu tak perduli, ia melenggangkan kakinya melewati Kanaya.
Kanaya melipat kedua tangannya didepan dada, lalu ia mulai mengetuk-ngetuk dagunya membuat pilihan. "Ga mau jawab? Gimana kalo gue tanya ke orang tua lo aja?"
"Jangan coba-coba nanya sama keluarga gue! Mereka ga boleh tau kalo gue pernah dunia lo" seru Laki-laki itu memperingati Kanaya.
Kanaya mengulas senyum remehnya. "Yaudah silahkan dijawab pertanyaan gue" ucap gadis itu seolah-olah memenangkan sebuah permainan.
"Salah gue dateng ke dunia lo?" jawab laki-laki itu dengan pertanyaan.
Kanaya menggeleng. "Ga salah sih. Kalau pun gue mau nyalahin lo atas dasar apa coba? Gue mau tau aja"
Seperti kata Ares waktu itu, yang sering datang ke dunianya hanya dirinya, Kano dan Gama. Dan masuk akal saja jika hanya orang istana yang tau jalan keluar masuknya dua dunia. Terlebih lagi tempat itu berada di hutan yang merupakan perbatasan antara kita dan mereka. Orang-orang Istana pasti mengetahui lebih dalam tentang masalah ini. Tentu penduduk Luscyari tidak tahu dimana letak gua. Jika kalau memang ada yang tau, mereka tak akan diperbolehkan keluar masuk dua dunia tanpa sepengetahuan Pangeran dan atas seijinnya
Namun laki-laki itu bisa datang ke dunianya. Bagaimana caranya? atau ia diam-diam mengetahui gua itu dan sering masuk dunianya?.
"Gue dulu punya temen dari dunia lo. Dia satu sekolah sama lo. Waktu itu gue kepengen ketemu sama dia, mangkanya gue dateng ke sekolah lo. Soalnya ga tau rumahnya dimana. Lagian kalo gue cari rumahnya, yang ada ga bisa pulang ke Luscyari" tutur Laki-laki itu panjang lebar.
Jika di ingat- ingat, Laki-laki itu datang ke sekolahnya dengan pakaian tak biasa. "Kalo mau cari temen, kenapa pake jubah item?" tanya Kanaya bingung.
Laki-laki itu menatap Kanaya. "Kenapa? Lo pikir gue apa?"
Kanaya mengendikan bahunya acuh.
Laki-laki itu menghela napas pelan, gadis itu terlalu banyak bertanya. "Lo liat kalo gen antara dunia gue sama dunia lo itu beda. Gue ga mau terlihat menonjol di depan orang banyak"
Sekarang gadis itu tau alasan laki-laki itu.
"Temen lo siapa? cewe? cowo?" goda Kanaya menaik turun kan alisnya.
"Privasi, ga perlu tau" celetuk laki-laki itu.
Kanaya berdecak kesal.
Kanaya mengulur kan tanganya untuk berjabat tangan. "Kanaya, lo?"
Laki-laki itu menerimanya. "Hans"
TBC
ᴡᴀʜ ʜᴀɴs ɪɴɪ ʏᴀɴɢ ᴀᴅᴀ ᴅɪ ᴘᴀʀᴛ 1 ʟᴏʜ ʏᴀ ᴋᴀʟᴏ ᴋᴀʟɪᴀɴ ᴍᴀsɪʜ ɪɴɢᴇᴛ
ᴊᴀᴜʜ ʙᴀɴɢᴇᴛ ʏᴀ ʙᴀʀᴜ ᴍᴇɴᴛᴀʟ ᴋᴇ ᴘᴀʀᴛ 𝟷𝟾
ɢᴀᴘᴀᴘᴀ ʟᴀʜ ʏᴀ ɢᴀɪs ʏᴀ
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ, sᴇᴇ ɴᴇxᴛ ᴅᴀʏ🤡🍒30 𝕹𝖔𝖛𝖊𝖒𝖇𝖊𝖗 2021
-𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲-
KAMU SEDANG MEMBACA
LUSCYARI (COMPLETE)
Ficção AdolescenteLUSCYARI By : 𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲 Kanaya Frisya Diantoro, gadis ini selalu berkhayal bertemu pangeran berkuda putih dan hidup bak dinegeri dongeng. Lalu apa jadinya jika semua khayalan itu terwujud ? Awal petualangan Kanaya dimulai saat...