ʜᴏʟᴀᴀᴀ!
sᴇᴍᴏɢᴀ sᴜᴋᴀᴀᴀ!
sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ғᴏʟʟᴏᴡ, ᴋᴏᴍᴇɴ ᴅᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ʏᴀ!🤡🍒
ɢᴏᴍᴀᴡᴏ ♡'・ᴗ・'♡~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
Hari ini adalah kepulangan Kanaya ke dunia nya. Besok, gadis itu harus bersekolah. Apa lagi sudah akan masuk semester 2. Tidak baik jika gadis itu tetap di sini, sibuk bermain-main dan melupakan kewajibannya untuk belajar, bukan?.
Kano membantu membereskan barang bawaan Kanaya. Kano dan Kanaya sedang berada di kamar. Ya kamar itu adalah kamar khusus untuk Kanaya di istana.
"Kano ikut lah bersama calon istri mu" suara bariton dari seorang pria tua mengusik ketentraman dua insan itu.
Kano memejamkan mata sekejap. Ia sudah menduga jika itu adalah Edward. Semenjak kembalinya Edward, pria itu bertingkah se akan-akan ia masih muda. Memang benar kedatangan Edward menambah keceriaan istana. Tetapi ayahnya itu tak henti-henti menggoda dirinya.
"Ayo ayah, hentikan lah" jengkel Kano. Laki-laki itu menatap sinis Edward.
Edward menaik-turunkan alisnya berkali-kali. Ia bersandar di pintu kamar Kanaya.
"Kenapa?"
"Apa aku salah, Kanaya?" tanyanya pada gadis yang sibuk menyimak perbincangan mereka berdua.
Kanaya kebalakan saat di tanya oleh calon mertuanya itu. Sebabnya, sedari tadi ia berusaha menahan tawa melihat anak dan ayah itu adu mulut.
"Ti-dak a-yah" ucap Kanaya.
Kano menggemam tangan Kanaya. "Bukan begitu. Meski dia calon istri ku, dia masih harus bersekolah, ayah. Tak mungkin aku ikut pulang bersamanya" jawabnya membela.
"Lantas kau? Masih berusia 17 tahun, berani ingin menikahi anak orang" ledek Edward.
"Setidaknya aku sudah melamarnya lebih dulu. Saat ia tamat aku langsung menikahinya" ucapnya pamer.
"Biarkan dia bersekolah tinggi" saran Edward serius.
Kano setuju dengan saran Edward. "Baik"
"Tapi menikah dengan ku dulu" lanjutnya dengan seringai dibibirnya.
Edward tak masalah dengan perkataan yang baru saja Kano lontarkan. Tidak apa-apa jika mereka menikah lebih dulu, kemudian Kanaya dapat berkuliah. Yang penting, itu tak akan menganggu konsentrasi dan waktu gadis itu. Setidaknya, niat mereka sudah serius untuk lanjut ke jenjang seterusnya.
Kano juga tak perlu merasa pusing dengan keuangan setelah mereka menikah. Kano memiliki kekayaan sendiri tanpa ada campur tangan Edward. Dan juga Kano memiliki ahli waris sebagai Raja selanjutnya untuk menggantikan Edward
"Terserah. Ikut lah dengannya. Habis kan waktu bermain mu di sana. Ajak lah Gama dan Ares bila perlu"
Gama dan Ares memiliki umur yang sama seperti anaknya. Maka dari itu, Edward berpikir untuk memberi kebebasan pada ketiga remaja 17 tahun itu. Biarlah mereka dapat merasakan masa-masa indahnya di sana. Mereka sudah bekerja keras untuk menjaga istana ini.
Kano menaruh curiga pada ayahnya . Sepertinya ada motif tersembunyi. "Luscyari bagaimana?"
"Hei raja nya sudah kembali, apa lagi gunanya pangeran? " Edward bertanya enteng pada anak laki-laki nya.
Kecurigaannya terbukti. Sebentar, Apa kata ayahnya itu? Apa lagi gunanya pangeran?. Edward, Kano sudah melaksanakan tugas dan menggantikan dirimu selama 10 tahun. Bisa-bisanya berkata seperti itu.
"Bercanda" Edward menampilkan cengiran khasnya.
Kano beranjak meninggalkan Edward. "Kau sangat membuat ku kesal, ayah"
Disusul Kanaya yang siap untuk membujuk calon suami itu.
⚔️
Sepasang kekasih itu berjalan mengarah ke gua. Selama diperjalanan, mereka berdua sering sekali di sapa oleh rakyat. Ah tidak-tidak, semua orang menyapa Kanaya. Semua rakyat sangat kagum dan menghormati gadis itu sekarang. Berkatnya, dunia ini kembali seperti sedia kala. Kano menjadi iri sepertinya pada calon istrinya itu. Padahal ialah seorang pangeran dari dunia ini.
"Kamu serius mau ikut aku?" tanya Kanaya tak yakin.
Kano menganggukan kepalanya. Laki-laki itu akan ikut ke dunia Kanaya. Mereka berdua memilih untuk berjalan kaki saja. Mungkin Gama dan Ares, kedua sahabatnya itu juga akan ikut. Tetapi sepertinya hanya akan menyusul saja, tidak pergi bersama mereka.
"Nanti kalo aku tamat, kita langsung nikah?" Kanaya bertanya-tanya di sela-sela perjalanan.
"Iya. Atau mau kuliah dulu?"
Kano tidak ingin memaksakan gadisnya. Biarlah Kanaya memilih sesuai keinginannya. Ia akan mengikuti apa yang gadis itu pilih.
Gadis itu menimang-nimang terlebih dahulu. "Aku ikut kamu aja. Kan yang nikahin aku, kamu" katanya malu.
Kano tersenyum gemas dan merangkul perut Kanaya mesra.
"Pesta pernikahannya mau dimana?"
"Di dunia aku dan dunia kamu" jawab Kanaya antusias.
Ia dapat membayangkan pesta pernikahan yang sangat indah. Di Luscyari ia sendiri yang akan merancang pesta itu dengan sihirnya. Lagi pula, pesta pernikahan adalah impian yang sangat diidam-idamkan oleh seorang wanita yang akan.
Kano membulat kan matanya kaget. "Dua kali?"
Kanaya merasa tak enak. "Iya. Kamu ga suka ya?"
Kano tak bermaksud menolak keinginan Kanaya. Laki-laki itu hanya sedikit terkejut. Ia takut gadis itu akan kelelahan jika akan melaksanakan pesta pernikahan lebih dari satu kali.
"Apa pun yang kamu suka, aku suka" ucap laki-laki itu dibalasi kecupan di pipinya.
Kano menggaruk rambutnya yang tak gatal. Kanaya selalu saja berhasil membuatnya salah tingkah karena malu.
"Kalo udah nikah mau tinggal dimana?"
"Di Luscyari" ujar Kanaya pada Kano.
Kedua orang itu mulai memasuki portal berwarna biru menuju ke dunia Kanaya.
TBC
ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ᴘᴀʀᴛ ʟᴀɢɪ ᴍᴇɴᴊᴇʟᴀɴɢ ᴛᴀᴍᴀᴛ!
sᴀʙᴀʀ ʏᴀ ʙᴇsᴛɪ, ᴅɪᴛᴜɴɢɢᴜ ᴀᴊᴀ ʜɪʜɪ
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ, sᴇᴇ ɴᴇxᴛ ᴅᴀʏ🤡🍒16 𝕸𝖆𝖗𝖊𝖙 2022
-𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲 -
KAMU SEDANG MEMBACA
LUSCYARI (COMPLETE)
Teen FictionLUSCYARI By : 𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲 Kanaya Frisya Diantoro, gadis ini selalu berkhayal bertemu pangeran berkuda putih dan hidup bak dinegeri dongeng. Lalu apa jadinya jika semua khayalan itu terwujud ? Awal petualangan Kanaya dimulai saat...