ʜᴀɪɪɪ ʏᴏʀᴏʙᴜɴ
ᴋᴇᴛᴇᴍᴜ ʟᴀɢɪ sᴀᴍᴀ ᴀᴋᴜᴜᴜ ^ ″ ^
sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ғᴏʟʟᴏᴡ, ᴋᴏᴍᴇɴ ᴅᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ʏᴀ!🤡🍒
ᴛᴇʀɪᴍᴀᴋᴀsɪʜ~o0o~
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
~o0o~
"Mau kesana, ayo!""Kemana nay? jangan lari-larian kaya gini" tanya Hans dengan nada sabar.
"Ke sana loh ke sana" tunjuk gadis itu ke salah satu toko dengan antusias.
Pandangan Hans mengikuti arah tangan Kanaya. "Ke toko baju?"
"Iya, Hans. Pengen liat-liat" angguk Kanaya bersamaan dengan cengirannya.
Di sini lah mereka berdua. Mereka berada di pasar. Setelah sedikit cekcok antara Hans dan Kanaya dirumah Erick, Hans mengajak gadis itu untuk pergi berkeliling. Kanaya sangat senang sekali, pemandangan di tengah-tengah dunia ini benar-benar sangat indah. Banyak bunga bermekaran di sepanjang jalan. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa dunia yang terjebak oleh sihir dapat sesempurna ini.
Laki-laki itu menggandeng tangan Kanaya agar tak lepas dari pengawasannya. Sejak tadi gadis itu tak berhenti kegirangan. Bahkan untuk melihat siapa yang ada di depannya pun ia enggan. ia seperti orang yang tak memiliki arah. Kanaya tak menghiraukan orang-orang disekelilingnya.
Kedua manusia yang berbeda dunia itu memasuki salah satu toko yang dipilih oleh Kanaya. Hans dengan setia menunggu disalah satu kursi, sembari gadis itu melihat-melihat baju.
Kanaya berdiri di depan Hans dengan memakai salah satu gaun yang menurutnya sangat lah anggun.
"Bagus banget kan?" tanya Kanaya memutar-mutar kan badannya.
Hans mengangguk. "Kenapa? Mau?"
"Engga kok. Siapa juga yang mau" sungut gadis itu berbohong. Lagi pula jika ingin membeli ia harus menggunakan apa, Daun? tidak mungkin kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUSCYARI (COMPLETE)
Teen FictionLUSCYARI By : 𝓐𝓽𝓱𝓲𝔂𝔂𝓪𝓱 𝓛𝓮𝓼𝓽𝓪𝓻𝓲 Kanaya Frisya Diantoro, gadis ini selalu berkhayal bertemu pangeran berkuda putih dan hidup bak dinegeri dongeng. Lalu apa jadinya jika semua khayalan itu terwujud ? Awal petualangan Kanaya dimulai saat...