𖧷 🦉 ゙𝟎𝟑. 𝐒𝐀𝐅𝐄᠉ 𖧧

57 11 0
                                    

Jam istirahat kedua tiba. Istirahat pertama tadi, Prima hanya tidur dikelas, mungkin efek terlalu lelah.

Prima dan Mika memilih untuk makan diluar sekolah. Bukan apa-apa, hanya saja, jajanan kantin mulai terasa membosankan.

Sate ayam disudut sekolah menjadi tempat paling strategis untuk mereka menghabiskan waktu istirahat hari ini. Mereka duduk beralaskan tikar panjang didepan ruko kosong yang lama tak dibuka.

Warung sate ini cukup ramai dipenuhi pelanggan. Mulai dari siswa siswi SMA, pegawai bank, guru, hingga pengendara motor yang menyempatkan diri untuk makan siang disini.

"10 tusuk pak!"

"20 dong Ka"

"Oh, lo juga mau?"

Prima menjitak kepala sahabatnya itu, lelah dengan segala kebodohan yang melekat pada diri Mika.

"Ya gila aja gue duduk disini cuma buat liatin lo makan"

Mika hanya meringis bodoh, lalu kembali berteriak mengoreksi pesananannya.

"20 deh pak, jadi dua porsi ya. Yang satu pedes banget, satu lagi sedeng. Yang pedes banget nggak usah pake tusuk. Oh iya, sama minumnya es jeruk dua, es nya banyakin"

Ya, kurang lebih seperti itulah ocehan Mika ketika memesan makanan disini. Tapi hebatnya, Pak Usman -penjual sate disini, beliau tak pernah salah dalam memberikan pesanan. Sebanyak dan secepat apapun pelanggannya memesan.

Sembari menunggu pesanannya jadi, Prima hanya diam sambil membaca novel. Ponselnya belum dikembalikan, padahal seharusnya sudah diberikan sejak istirahat pertama.

"Ih Ka"

Mika menoleh, hanya diam menunggu Prima bercerita.

"Sebel banget gue sama si anak baru," ucapnya sambil menutup buku dengan kesal.

"Kenapa?"

"Pokoknya sebel."

Mika me-rolling matanya, sedikit jengah. Prima selalu saja bercerita kemarahan tanpa sebab. Kadang, ketika bingung harus merespon seperti apa, Mika hanya mengangguk, lalu mengalihkan topik cerita agar Prima tak marah-marah lagi.

Tak berselang lama, Reno datang bersama Aji. Entah sejak kapan mereka berlangganan sate disini, tapi sepertinya Aji cukup akrab dengan Pak Usman. Terlihat dari caranya memesan makanan, "Biasa ya pak"

Reno memilih duduk didepan Mika dan Prima.

"Tumben makan disini?" tanyanya sambil menyerahkan ponsel milik Prima.

"Bosen jajanan kantin," jawab Mika.

Prima hendak mengambil ponselnya, tapi tiba-tiba Samudra sudah muncul disana, lalu mengambil ponsel Prima lebih dulu.

"Password?"

Prima mendecak kesal. Sopan kah begitu?

Tak mendengar jawaban Prima, Samudra meraih tangan gadis itu untuk disentuhkan pada fingerprint hpnya.

"Ih!"

Prima hendak merebut ponselnya dari tangan Sam. Namun, pesanannya sudah datang. Rasanya percuma juga ia memaksa pada makhluk keras kepala seperti Sam. Jadi Prima membiarkan Sam mengotak-atik ponselnya. Tak apa-apa, asal dia tak membuka aplikasi chatting.

"Nih"

"Lain kali minta izin," ucap Prima setelah mengambil kembali ponselnya.

"Ntar nggak diizinin," jawab Sam, lalu mencomot satu tusuk sate yang penuh dengan kacang.

Samudra | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang