𖧷 🦉 ゙𝟎𝟕. 𝐇𝐀𝐁𝐄𝐃𝐄᠉ 𖧧

40 9 0
                                    

Sabtu pagi, seperti biasa, Prima akan melanjutkan rutinitas tidur pagi setelah subuh. Gadis itu memang selalu memanfaatkan hari libur untuk tidur. "Kalo disekolah kita punya kewajiban belajar, berarti di rumah kita juga harus punya hak buat istirahat," ujarnya kala ia dipaksa Jeff untuk belajar sebelum kelulusan SMP.

Ditengah nikmatnya alam mimpi yang tengah ia jalani, tiba-tiba Satria masuk ke kamar Prima dengan segambreng peralatan dapur.

Anak itu memukuli panci peyot milik mama, berusaha membangunkan Prima yang masih tertidur pulas.

"IRONAHHHH," teriaknya tanpa berhenti memukuli panci.

"Bangun bangun, bangun bangun bangun, banguun banguun, bangun bangun banguun..."

"BRISIK LO," balas Prima, lantas melemparkan gulingnya tepat di wajah Satria.

"Ada pacar kakak noh di bawah," ucap Satria sambil melemparkan kembali guling tersebut.

Prima terperanjat, siapa lagi yang datang? Sepertinya ia tak punya janji dengan siapapun.

Saat tengah sibuk mengumpulkan nyawa, mendadak berdiri seonggok manusia didepan pintu kamar Prima.

"Buruan siap-siap, kita jalan-jalan"

Prima menoleh, terkejut hingga hampir terjungkal ketika mendapati Sam sudah berdiri disana.

"Ngapain lo?!" tanyanya sedikit berteriak karena masih terkejut.

"Lo nggak baca chat gue?"

Seketika Prima langsung mencari ponselnya. Dan benar saja, banyak bubble chat dari Sam.

Sam

besok bangun pagi
jgn ngebo
kalo ga bangun gw samperin
read

Setelah membaca chat tersebut, Prima kembali menoleh, dan ternyata Sam sudah turun ke ruang tamu.

"Makin nggak waras tuh cowok," ucapnya bermonolog.

Tak mau semakin diributi, Prima segera berlari menuju kamar mandi, dan bersiap-siap untuk pergi. Entahlah, Prima juga belum tau akan diculik kemana dia hari ini.

••🦋••

Dan sekarang mereka berdua sudah berada didalam sebuah mall di Jakarta, Grand Indonesia.

"Kita ngapain kesini?" tanya Prima ketika mereka sudah memasuki mall tersebut.

"Beli kado"

"Buat?"

"Farhan, anak panti"

"Ooh"

Tapi bukannya memasuki toko mainan, Sam malah menarik Prima menuju restoran didalam mall. Ia mendudukkan Prima dan langsung pergi memesan makanan.

"Lah kata nyari kado, napa malah kesini?" batinnya.



Setelah memesan makanan, Sam kembali duduk didepan Prima. Lalu menopang dagunya, dan menatap Prima tanpa berkedip.

Prima yang tak faham dengan sikap Sam pagi ini malah kebingungan sendiri. Berkali-kali ia mengalihkan pandangan agar tak bertatapan dengan Sam.

"Apa sih?" ucapnya masih berusaha tak menatap Sam.

Sam malah tersenyum dan semakin mendekatkan wajahnya, membuat Prima merasa salah tingkah. Jujur, ia ingin sekali menenggelamkan wajah tengil Sam saat ini.

"Lo pake make up ya?" tanya Sam hingga membuat Prima spontan menutup wajahnya.

"Ih! Keliatan banget emang?" tanyanya masih dengan posisi tangan menutup wajah.

Samudra | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang