Air matanya tak pernah kering, sesak didadanya tak pernah berhenti, rasa sakitnya tak pernah pergi.
Prima masih menangis dalam penyesalan. Dadanya sakit. Ia butuh pelukan Samudra, ia rindu suara lembutnya, ia ingin melihat senyumannya.
"Sam..."
Lagi-lagi suaranya harus terhenti karena sesak. Prima benci semua ini. Ia benci tangisan, ia benci takdir, ia benci dirinya sendiri.
"Maafin gue..."
Air mata membanjiri kedua pipinya. Wajahnya panas memerah karena terlalu banyak menangis.
"Please, bangun..."
"Gue janji bakal lakuin apapun, apapun"
Tangisnya semakin parau, kepalanya pusing, deru nafasnya tak beraturan.
"Sam... ayo jadi bintang paling terang buat gue..."
"Gue siap jadi tempat lo buat bersinar, gue siap ada di posisi Lyra, asalkan lo bangun, jangan pergi..."
Wajah cantik Prima sudah tak berbentuk seperti wajah manusia lagi. Matanya sembab, kulitnya merah namun pucat, dan bibirnya terluka karena gigitan selama menangis. Sungguh, terlihat sangat menyedihkan.
"Gue nggak pergi, jangan nangis, pacar..."
Suara itu, suara yang biasanya tegas, namun kini terdengar lemah. Iya! Samudra bangun dari tidurnya!
-The End-
GAA, BERCANDA.
MASIH ADA LANJUTANNYA YA BESTIE!!
STAY TUNE!
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra | Hwang Hyunjin
Novela JuvenilSecarik kisah tentang mereka yang jatuh cinta, dan jatuh ke tangan Sang Pencipta. Samudra by Aerglovic. Start : 17.04.22 End : 03.09.22