Hari senin, waktunya upacara bendera. Diam tanpa boleh bergerak dibawah panasnya matahari pagi. Oh sungguh sangat menyiksa.
"Sst Prim," bisik Mika yang posisinya tengah berdiri disamping Prima.
"Hm?"
Mika memperlihatkan sebungkus permen kiss rasa cherry, dan segera diambil oleh Prima.
Mereka hendak memakannya. Namun, baru selesai membuka bungkusnya saja, Reno sudah merebut permen itu. Ah sial, liurnya macet di tenggorokan.
"Jangan nakal," ucap Reno sambil menoyor jidat Prima, lalu kembali ke barisannya.
"Syaland," gerutunya. Sedangkan Mika malah pringas-pringis melihat kekesalan Prima. Bye the way, permennya sendiri sudah ia telan sejak tadi.
••🦋••
Selesai upacara, semua siswa langsung masuk ke kelas. Ada juga yang belok ke kantin, sebab masih ada 10 menit waktu kosong sebelum pelajaran.
Prima mendudukkan diri di bangkunya, menopang wajah dengan kedua tangan.
Tiba-tiba Sam datang, dan langsung menidurkan kepalanya diatas meja. Padahal, Prima sudah meramal kejahilan apa saja yang akan Sam lakukan hari ini. Tapi sepertinya suasana hati anak itu sedang tak baik.
Prima berdiri, hendak pergi ke kantin.
'Tumben, biasanya Sam ngekor,' batinnya.
Tak mempedulikan keadaan Sam, Prima melanjutkan niatnya menuju kantin.
FLASHBACK ON
"Sam, kamu tidur nak?"
Samudra hanya diam. Sejujurnya, ia belum mengantuk sama sekali. Sam hanya pura-pura tidur.
"Makan dulu yuk, kamu belum makan loh dari siang," ucap bunda sambil mengelus kepala Sam.
"Nggak laper"
Bunda hanya tersenyum kecut, kapan kedua putranya bisa akur seperti dulu? Ia benar-benar merindukan masa-masa itu.
"Nanti kamu sakit, kalo kamu sakit, siapa dong yang jagain bunda?"
"Kan ada Felix, anak kesayangan bunda."
Sam kembali mengurung kepalanya didalam selimut, ia tak ingin melihat wajah sendu bunda.
"Sam, kamu tau kan Felix cuma sebentar disini? Jangan bikin bunda sedih. Ayo bangun, terus turun, kita makan."
Jika bunda sudah berbicara tegas, Sam mana mampu menolak?
Kini, ketiganya sudah duduk mengitari meja makan. Senyum bahagia terpancar dari wajah bunda. Sangat terlihat jika wanita itu begitu bahagia melihat anak-anaknya didepan mata.
"Kalian makan yang banyak yaa, nih bunda ambilin," ucap bunda sambil menuangkan sayur dan beberapa lauk favorit anak-anaknya diatas piring.
Semuanya makan dengan tenang, bunda merasa malam ini adalah malam paling indah dalam hidupnya. Bunda berharap, waktu berjalan lambat, agar ia bisa menikmati suasana indah ini lebih lama lagi.
"Sam? Gimana sekolah kamu hari ini?" tanya bunda basa-basi, padahal kemarin-kemarin juga menanyakan hal yang sama.
"Hari ini libur bun, hari minggu," jawab Sam seadanya, lalu kembali melahap makanannya.
"Eh iya, hehe bunda lupa"
Felix tertawa melihat tingkah random bundanya. Jujur, ia juga sangat merindukan bunda. Bahkan jika diperbolehkan, ia ingin diasuh bunda daripada ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra | Hwang Hyunjin
Teen FictionSecarik kisah tentang mereka yang jatuh cinta, dan jatuh ke tangan Sang Pencipta. Samudra by Aerglovic. Start : 17.04.22 End : 03.09.22