𖧷 🦉 ゙𝟎𝟔. 𝐁𝐔𝐍𝐃𝐀᠉ 𖧧

47 11 0
                                    

Di kantin, Prima membaca kembali selebaran tersebut. Ditemukannya sebuah acara dimana terdapat pertunjukan dance saat pentas seni di malam api unggun.

"Ka"

"Hm"

"Nampilin dance yuk!" ajaknya sambil menunjukkan kertas tersebut.

"Kuy, berdua doang nih?"

"Iy-"

"Gue ikut!"

Keduanya tersentak ketika tiba-tiba Aji datang sambil berteriak tanpa permisi. Tak sendiri, ada Sam yang berjalan mengikutinya.

"Nggak ada yang ngajak lo," ujar Mika, dan hanya dibalas cibiran oleh Aji.

"Dance nya bebas? Atau ditentuin?" tanya Sam pada teman-temannya.

"Bebas sih kayaknya"

"Gue join"

"Yaudah boleh, kapan latihan?" tanya Mika sambil memakan bakso pedasnya.

"Lah giliran Samudra boleh, tadi gue-"

"Bacot lo, iya boleh ikut" ucap Mika yang membuat Aji tersenyum lebar.

"Pulang sekolah latihan dirumah gue aja," tawar Sam, dan dibalas anggukan oleh yang lain.

••🦋••

Sepulang sekolah, keempat anak tersebut berkumpul diparkiran. Rencananya, mereka akan menghantarkan Prima dan Mika kerumah lebih dulu, lalu dua laki-laki itu pergi melaksanakan Sholat Jum'at.

"Heh yakali lo berdua sholat jumat nggak mandi dulu," ujar Prima dan diangguki oleh Mika.

"Yaudah mending Prima kerumah Sam dulu, terus gue pulang buat mandi lanjut sholat jumat. Prim, lo nungguin dirumah Sam. Terus ntar sekitar jam satu an gue dateng lagi kesana. Gimana?" jelas Aji panjang lebar.

"Oke"

"Ih terus gue gimana?" tanya Mika.

"Naik ojek"

"Iiih! Ogah- eh eh? GUE GIMANA BAGONG?!" Teriak Mika karena ketiga temannya sudah pergi. Meninggalkannya yang sibuk mengumpat saat ini.

••🦋••

Setelah kurang lebih sepuluh menit perjalanan, akhirnya mereka sampai dirumah Sam.

Prima mengedarkan pandangannya, memperhatikan setiap detail halaman rumah tersebut.

Bukan rumah yang besar ataupun mewah, hanya bangunan dua lantai dengan konsep alam yang menciptakan suasana tenang bagi siapapun yang menghuninya. Berbagai macam tumbuhan terlihat rindang didepan rumah. Juga beberapa pot bunga yang tertata rapi disekitarnya.

Sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul di benaknya, Ini bukan panti asuhan yang mereka datangi pagi tadi?

"Heh"

Prima menoleh, mendapati Samudra yang sudah sampai diteras.

"Lo kalo dateng ke tempat baru kebiasaan ngelamun gitu hm?" tanyanya sambil berjalan mendekat, untuk melepaskan helm Prima.

"Eh? Eng- enggak"

"Lo tinggal disini?" tanya Prima setelah helm nya terlepas dari kepala, mendatangkan wangi shampoo Pantene yang semerbak dari rambutnya.

"Nggak. Di suaka margasatwa," jawab Sam. Lantas berlalu meninggalkan Prima.

"Tolol"

••🦋••

Samudra | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang