Lain hal nya dengan kejadian di SD, Mika yang berada di puskesmas mendapatkan masalah yang lebih berat.
Seorang wanita hamil mendadak datang dengan panik, sudah tidak tahan lagi untuk segera melahirkan.
Anak-anak SMA yang sedari tadi hanya melayani pasien dengan penyakit ringan, mendadak ikut panik ketika diminta untuk membantu proses kelahiran.
Sejujurnya, Mika benci melakukan ini. Namun bagaimana lagi, dirinya dan Bella harus berusaha memberanikan diri, disaat teman-teman lainnya menyerah sebelum memulai.
Mika, Bella, dan Bidan Risa. Mereka bertiga yang ikut andil dalam proses melahirkan wanita tersebut. Bidan Risa yang membantu mengeluarkan sang bayi, Mika dan Bella yang sibuk menenangkan sang ibu.
"Tenang ya bu, tarik nafas," ucap Bidan Risa.
"Buang..."
"Sekarang pelan-pelan ya bu, satu, dua, tiga"
"AAAAAA!"
"AAA ADUH!!"
Mika dan Bella ikut berteriak. Bagaimana tidak, keduanya sama-sama dijambak oleh sang ibu.
"BU JANGAN DIJAMBAK!"
"AAAA!! SURATMO!" Teriak ibu itu masih dengan posisi menjambak Mika dan Bella.
"IYA BU, SABAR, NANTI SUAMINYA DATENG KOK!"
Bella juga ikut berteriak, tapi langsung ditabok oleh Mika.
"GOBLOK, SURATMO NAMA PAK RT!" Teriak Mika.
"AAAA!!"
"Sabar bu, sedikit lagii.."
"SATU, DUA, YAAA!!!"
"AAAA!!!"
Dan finally, dua bayi kembar perempuan berhasil dilahirkan. Sang ibu merasa sangat lega, lalu memeluk kedua putrinya.
Mika dan Bella pun sama, mereka saling berpelukan, merasa sangat hebat bisa melakukan hal menegangkan ini.
"Selamat ya bu, semoga mereka jadi anak-anak yang sholehah," ucap Bella masih dengan keringat yang bercucuran.
"Makasih ya neng, maaf tadi ibu jambak," jawab ibu itu dengan wajah malu sekaligus lelah. Sedangkan Mika dan Bella hanya tersenyum.
"Suaminya mana bu? Biar segera diadzanin," ujar Bidan Risa.
"Udah meninggal"
Mika dan Bella saling menatap, ternyata beliau bukan Bu RT, bukan istri Pak Suratmo.
Lalu, Bella segera keluar ruangan, dan menarik asal salah satu junior laki-lakinya, Juna.
"Apasih?"
"Minta tolong"
Tanpa basa-basi, Bella langsung membawanya kedalam ruangan tersebut.
Juna yang notabenenya phobia dengan darah, langsung berlari keluar saat melihat bayi yang belum dimandikan itu.
"Heh buruan, adzan doang!" teriak Bella sambil berlari menghampiri Juna.
"Goblok, gua kristen!"
"Lah iya"
"Coba suruh itu tuh! Si Lukman!" ucap Mika memberi saran.
Dan akhirnya, Lukman yang berjasa mengumandangkan adzan untuk si kembar.
Perjuangan yang penuh kenangan. Akhirnya, Mika bisa melepaskan diri dari ketakutannya terhadap bayi.
Ya, Mika pernah sebegitu takutnya melihat bayi. Entahlah. Dulu, menurutnya, bayi sangat menjijikkan, terlebih ketika mereka baru lahir. Tapi, melihat dua bayi kembar yang berhasil hidup ke dunia karena bantuannya, dia merasa bangga. Dia ingin melakukannya lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra | Hwang Hyunjin
Teen FictionSecarik kisah tentang mereka yang jatuh cinta, dan jatuh ke tangan Sang Pencipta. Samudra by Aerglovic. Start : 17.04.22 End : 03.09.22