𖧷 🦉 ゙𝟎𝟐. 𝐂𝐇𝐄𝐖𝐈𝐍𝐆 𝐆𝐔𝐌᠉ 𖧧

71 12 0
                                    

Memasuki kelas, ia kembali dikejutkan dengan keberadaan Sam. Lelaki itu tersenyum sambil menarik bangku sebelahnya -bangku milik Prima.

"Lo nggak apa-apa kan Prim?"

Itu Aji, lelaki dengan pipi chubby layaknya seekor tupai. Dia mendekat, lalu menepuk kepala Prima dengan pensilnya.

"Gila lo!" bentak Prima yang membuat Aji sedikit tersentak.

"Ya kirain lo amnesia"

Tidak mempedulikan Aji, Prima memilih duduk di bangku belakang. Seharusnya itu bangku Mika, tapi Prima tetap memaksa untuk bertukar tempat dan duduk disana.

"Balik lo"

"Gamau ih, tukeran plis"

Mika menghembuskan nafasnya dengan berat. Lalu ia mengambil ransel dan buku-bukunya, pindah ke bangku Prima.

Melihat Prima yang duduk dibelakang, Sam berdiri dan hendak berpindah. Sebelumnya ia harus bernegosiasi dengan si pemilik bangku, Aji.

Sam mendudukkan dirinya disamping Prima, lalu menopang dagu dengan tangan kanannya. Sambil bersiul, ia menyentil kepala Prima yang saat ini tengah menunduk, hendak tidur.

"Anj-"

"Jadi cewek nggak boleh kasar"

Prima memutar bola matanya sambil mengumpat dalam hati. Tolong siapapun segera bebaskan Prima dari makhluk ini!

Akhirnya guru biologi memasuki kelas. Prima sedikit merasa tenang, setidaknya Sam tak terlalu mengganggunya.

"Kita belum kenalan, gue Sam, Samudra Dirgantara," bisik Sam sambil mengulurkan tangan.

Prima hanya diam, seolah tak menganggap keberadaan Sam disana.

Melihat tak ada respon dari Prima, Sam melirik name tag di seragam Prima. Primala Anindhita.

Pelajaran biologi berjalan cukup lancar. Ya, lancar maksudku adalah ; sebagian besar tidur, dan sebagian lainnya bermain ponsel. Guru biologi disini memang sudah cukup tua, jadi tak terlalu memperhatikan apa yang dilakukan muridnya. Yang penting beliau sudah menyampaikan materi. Selebihnya, biar para murid yang menanggung.

Ditengah pelajaran, Sam memperlihatkan sebuah tulisan pada Prima.

SURAT PERJANJIAN

Dengan ketulusan jiwa, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Primala Anindhita
Tempat tanggal lahir :
Alamat :

Selama dua hari kedepan, saya siap menjadi tangan kanan Samudra Dirgantara. Tanpa paksaan dan tanpa penyesalan, saya akan melaksanakan setiap perintah dengan setulus hati.

Babu Samudra

..................................
PRIMALA ANINDHITA

"Isi, jangan lupa tanda tangan," ucapnya.

Prima membaca keseluruhan surat itu, lalu bersiap merobek sebelum akhirnya tangan Sam lebih dulu menahan.

"Lo udah janji"

Prima benar-benar hanya bisa pasrah. Dengan kesal ia menandatangani surat perjanjian itu.

Melihat kekesalan Prima dihari pertama mereka bertemu, Sam semakin kegirangan. Ia tertawa dalam diam, sambil memikirkan cara-cara jahil lain yang bisa ia lakukan kedepannya.


Masih di jam keempat pelajaran biologi, Sam meminta Prima untuk pergi ke kantin, membelikannya sebuah bubble gum.

"Waras lo? Ini masih jam belajar anjir"

Samudra | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang