Empat

79.9K 8.1K 75
                                    

Hai... boleh kasih bintang dulu dong hehe

~Happy Reading~

Rama belum bisa tertidur, dia berulang kali menghela nafas dan mengacak rambutnya, dia harus segera menjelaskan pada Laras sebelum pikiran gadis itu semakin kemana-mana. Rama tau bagaimana overthinking nya Laras, apalagi seperti yang gadis itu bilang tadi, ini adalah pengalaman pertama-nya menjalin percintaan.

Sementara lelaki itu berusaha untuk tidur setelah mengirimkan banyak pesan, Laras justru sibuk membaca novel dengan berulang kali menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran-pikiran negatif yang datang dan mencoba fokus pada bacaannya. didukung dengan hujan dan cahaya yang cuma berasal dari lampu bulan di meja, gadis itu setengah berbaring memegang buku novel yang belum dia selesaikan.

"Kayaknya suasananya kurang pas sama cerita happy," katanya akhirnya menutup buku dan merebahkan tubuh sepenuhnya.

"Mas Rama lagi ngapain ya?"

"Dia lagi chatan sama siapa ya?"

Tiba-tiba teringat Laras dengan pertanyaan teman-temannya di cafe kemarin, ditengah mereka makan-makan dan masih saja membahas pacar Laras yang ternyata memang betulan manusia.

"Eh keknya pacar lo ganteng, kok mau sih sama modelan kek lo gini?" tanya Ridha saat itu, walaupun itu pertanyaan candaan dan Laras pun menganggapnya begitu saat itu, tapi justru menjadi momok pikiran Laras malam ini.

"Iya ya, kok dia mau ya?" Monolog Laras sampai akhirnya dia tertidur dengan sendirinya.

Sekitar jam 04.00 Rama terbangun, baru saja keluar dari kamar mandi dia menoleh mendengar suara notifikasi pesan di handphone nya. Ternyata dari Laras yang menolak ajakan makan siangnya, padahal Rama sudah memperkirakan ini tapi rasanya frustasi sekali.

Masih sibuk melamun dan merencanakan apa yang harus dilakukan untuk membuat Laras mau menemuinya.

Cklek.

Mama Rama yang sudah siap dengan mukena nya membuka pintu, "Kok lama bang? Ayo subuhan, ditungguin juga."

Rama segera mengambil sarung dan menghampiri sang Mama, bukanya segera mengajak anaknya ke mushola rumah, sang mama justru memandang anaknya aneh. 

"Ya... ayok," kata Rama bingung melihat mamanya justru diam, menghalangi jalan.

Mamanya Rama berbalik, berjalan beriringan dengan lelaki itu, "Kamu kenapa?"

Rama tertawa canggung, "Gapapa ma."

Mamanya berdecak kesal, "Kayak cewek aja kamu, bilangnya gapapa," katanya membuat Rama tertawa kencang saat itu juga.

***

Siang hari setelah mengajar Rama segera keluar dari ruang dosen menuju parkiran, hari ini kebetulan sekali dia tidak ada jadwal di fakultas Laras, jadi perlu persiapan untuk menunggu gadis itu di sekitaran fakultas nya.

Ya kalau ada mungkin gadis itu semakin dongkol dengannya, satu bulan Rama mulai mengajar di jurusan Laras sebenarnya tidak ada masalah, dia diterima dengan baik oleh dosen maupun mahasiswa dan mahasiswi di sana, namun mata kuliah yang di ampunya cukup membuat pening.

Rama memarkirkan mobilnya di sebelah fakultas Laras, melihat gadis itu baru saja keluar gedung, berjalan menuju motor matic nya dengan sesekali menatap layar ponselnya. Melihat itu Rama langsung menelfon, melihat bagaimana reaksi Laras sekarang.

Di sisi lain Laras hanya menatap nomer Rama yang terlihat di layar ponselnya, angkat gak ya? mau di angkat tapi masih sebel nggak di angkat tapi gimana.

Pak Pacar [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang