Cover by seelviyeo13
Laras tak habis pikir, entah sekenario apa yang sudah tuhan tuliskan untuknya, kenapa semakin rumit saja cobaan perkuliahan nya di semester yang semakin tua ini.
"Ngapain kamu liatin saya begitu?" Suara berat itu membuat Laras s...
~Happy Reading~ Minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin gais... Anggap Part ini THR dari aku hihi
Setelah acara menangis Laras tadi mereka melanjutkan piknik yang sebenarnya, walaupun ice cream nya sudah meleleh sebagian. Sambil mendengarkan lagu Baby Angel dari Troye Sivan, yang terdengar begitu pas dengan suasana hati Laras dan menambah suasana romantis.
Menyadari minuman mereka hanya satu dan ice cream pun sudah di lahap habis oleh Laras di tengah cuaca panas ini, Rama memutuskan membeli tambahan makanan.
"Kamu mau apa? aku beli minuman dulu, panas banget soalnya," tawar Rama menginterupsi kesibukan Laras dalam memakan cemilan sambil menghayati lagunya.
Laras tampak berfikir, tapi karena dia tidak pernah ke tempat ini dia tidak tau apa minuman atau makanan yang ada, hanya sekelebat melihat beberapa ruko, "Ngikut mas aja." Putusnya.
Rama mengangguk paham, dia tau bagaimana selera Laras, dan dengan segera bangkit dari duduknya lalu mengusap kepala Laras, "Tunggu di sini." Pesannya di angguki Laras dengan senyum manis.
Sepertinya damai sekali suasana hati Laras saat ini, setelah berbicara dengan lelaki itu terkait masalah mereka, tapi ada satu hal yang harus mereka bicarakan lagi, gadis itu menatap punggung Rama yang menjauh, semoga lelaki itu tidak marah.
Sedangkan Rama sekarang sudah mulai memasuki sebuah toko mini, dia mengambil 2 botol minuman dari lemari es dan melihat beberapa kue yang di pajang di etalase kasir.
"Tambah satu sandwich buah dan Lunchbox cake." Tunjuk Rama pada kue yang di maksud, kue-kue di dalam sana terlihat lucu, kalau Laras melihatnya pasti gemas sendiri, biar nanti dia ceritakan.
Keluar dari toko, Rama melihat toko bunga segar di sebelahnya. Dia melihat-lihat bunga disana, Laras itu pencinta semua bunga, jadi bunga apapun yang diberikan pasti akan diterima sepenuh hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(sumber : pinterest)
Matanya tertarik dengan mawar berukuran sedang berwarna peach, sepasang suami istri paruh baya pemilik toko itu tersenyum menyapanya.
"Saya mau bunga ini, di bungkus sederhana aja pak."
Lelaki pemilik toko itu mengambilkan bunga-bunga cantik yang di tunjuk Rama,"Mau di kombinasi pakai bunga apa mas?"
"Nggak usah, itu aja," katanya mulai kembali merogoh dompetnya, setelah lelaki pemilik toko memberikan bunga ke istrinya untuk di bungkus.
Rama tersenyum melihat kerja sama keduanya, dia memberikan sejumlah uang yang telah di sebutkan lelaki pemilik toko. Entah kenapa melihat sepasang pasangan yang saling membantu di usia yang tidak lagi muda adalah hal yang indah, disitu kita bisa melihat bagaimana cinta itu bekerja.
"Terima kasih." Rama tersenyum menerima sebuket bunga dengan wrapping coklat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Semoga pacarnya suka mas." Celetuk wanita paruh baya itu setelah menyerahkan pesanan Rama, Lelaki itu mengerutkan kening, lah tau dari mana ini buat pacar? perasaan Rama tidak menyebutkan apa-apa.
Suami wanita itu tertawa, menunjuk Laras yang dari tempatnya berdiri terlihat kecil,"Keliatan mas dari sini, orang pengunjung jam segini juga cuma sedikit."
Rama meringis malu, jadi dari tadi mereka berdua terlihat oleh pedagang sini? ,"Iya, saya pamit balik dulu, terima kasih."
"Sama-sama." Rama kembali dengan sedikit berlari, mendekati Laras yang masih duduk di bawah pohon dengan sedikit bersenandung.
"Mas lama gak?" Rama memberikan kain yang baru saja dia beli untuk alas mereka duduk, karena piknik ini tampa rencana jadi dia tidak terpikir membawa alas piknik.
Gadis itu berdiri untuk membentangkan kain itu, lalu duduk di atasnya di susul Rama yang meletakkan kotak berisi makanan dan memberikan bunga yang barusan dibelinya. Lelaki itu tidak mengucapkan apapun, hanya tersenyum tulus.
"Makasih." Begitu saja Laras sudah senang bukan main.
Dia bukan tipe yang suka diberikan ini itu, tapi kalau bunga beda lagi ceritanya, dia pasti akan suka. Dia lebih suka Rama memberikan bunga daripada barang-barang seperti tas, sepatu atau sejenisnya.
Disaat Rama sibuk menata makanan yang sudah dibelinya, Laras memandang lelaki itu dengan ragu, lalu dia berdehem karena gugup dengan apa yang ingi di persiapkan. Rama yang peka tentu saja langsung menoleh, masih dengan senyumnya.
"Em, nanti aja setelah makan," kata Laras cepat lalu tertawa canggung.
Lelaki itu sedikit tertawa untuk membuat pacarnya lebih tenang menyampaikan maksudnya,"Kenapa? gak papa sekarang."
"Jadi kemarin aku ngumpul sama keluarga, terus ada budhe yang ngomong sesuatu..." Cerita gadis itu di gantung karena semakin gugup di tatap serius oleh Rama.
Akhirnya sembari mendengarkan, lelaki itu membuka dan mempersiapkan makanan-makanan mereka.
"Katanya ada yang naksir terus mau lamar aku." Dengan cepat lelaki itu menoleh dengan wajah serius.
"Kita makan dulu," jawab Rama tenang setelah menghela nafas tadi.
Gadis itu dengan pelan mengambil sandwich yang disodorkan Rama, sambil berfikir apa lelaki itu sedang marah? sangking tenangnya Rama membuat Laras tidak tenang.
"Acara keluarga kamu jadinya hari apa?" tanya Lelaki itu masih saja santai.
Laras menjawab pelan, "Besok acara khitan sama syukuran-nya."
Terdengar lagi-lagi lelaki itu menghela nafasnya, "Besok ada rapat di Rektorat, abis itu ada kelas sampai sore, apa sempat?" batin-nya berfikir keras, dia harus menunjukkan diri ke keluarga gadis itu dekat-dekat ini.
"Setelah ini mau ke mana?" tanya Rama lagi.
"Cari kado buat ponakan," jawab Laras yang hanya dibalas anggukan dari Rama, lalu beberapa setelahnya karena tidak lagi mendapat respon akhirnya Laras inisiatif memulai pembicaraan lagi.
"Jangan marah," katanya bukan terdengar membujuk tapi malah merajuk, yang harusnya marah siapa yang marah siapa.
"Nggak tuh, nanti mas temenin cari kado." Dan benar saja, sepulang mereka dari sana Rama membelokkan mobilnya di salah satu mall.
Sejujurnya Laras tidak tau mau membelikan apa, tapi dari kemarin ponakannya itu menginginkan skuter listrik karena mencoba milik teman sekolahnya kemarin. Tapi setelah melihat harganya dia menarik Rama keluar dari toko, tidak ada yang sesuai budgetnya di dalam sana, sekali beli bisa-bisa kosong tabungannya yang isinya cuma sedikit itu.
"Kok gak jadi?" Laras masih berjalan melihat-lihat sambil berfikir untuk kado lain.
Gadis itu menggaruk pelipisnya bingung, "Aku masih butuh beli skincare sama jajan ya mas."
"Ah, ayo beli set krayon aja." Dan akhirnya uang skincare juga jajan Laras beberapa bulan itu aman, walaupun berhasil membawa keluar kotak yang sudah dibungkus kertas kado warna biru.
"Mas gak mau beli apa-apa juga?" Misi mereka di sana sudah selesai, lalu apa lagi.
"Nggak ada, cuma nganter kamu aja, sini biar aku bawain." Tangannya mengkode untuk memberikan bawaannya untuk Rama bawa, Laras sebagai perempuan dengan love language act of service sudah meleleh hatinya.
"Kamu cuma nawarin bawain barang, tapi yang ke bawa hati aku mas," jawab Laras dengan wajah merah lalu berlari mendahului Rama, dia yang menggombal dia yang salah tingkah juga, dasar perempuan.
Bersambung... Hari ini masih lebaran kan yaaa wkwk Kemaren sama sekali ga sempet karena rumah ada tamu mulu, dan malemnya ketiduran ga sempet ngetik. Mohon maaf lahir dan batin ya gais yaa diriku pasti sering typo atau yang lain, dan Peo mewakili Mas Rama, Laras dan tokoh lainnya mengucapkan selamat hari raya idul fitri ❤️ Makasih yang udah ngikutin dan dukung sampai disini, makasih atas vote, komen dan juga follow nya, tampa kalian aku tida sesemangat ini buat nulis hehe Cukup sekian.