Cover by seelviyeo13
Laras tak habis pikir, entah sekenario apa yang sudah tuhan tuliskan untuknya, kenapa semakin rumit saja cobaan perkuliahan nya di semester yang semakin tua ini.
"Ngapain kamu liatin saya begitu?" Suara berat itu membuat Laras s...
eyyy aku come back Aku tau ini bukan hari Jum'at tapi pengen cepet-cepet publish aja wkwk ~Happy reading~
Setelah kejadian na'as yang Laras alami, untung saja dua hari setelahnya dia tidak memiliki jadwal kuliah, jadi dia bisa istirahat tampa harus absen dari kelas beberapa mata kuliah. Kemarin pulangnya Laras dengan Ridha dan perban di tubuhnya membuat Ibu Laras yang berada di rumah tetangga langsung berlari pulang, wajahnya khawatir namun yang keluar dari mulutnya justru omelan untuk anak gadisnya itu.
Laras tentu saja cuma nyengir, belum lagi malam harinya tetangga datang untuk menjenguknya berujung ngerumpi bersama, membuat Laras tidak bisa mengangkat panggilan Rama malam itu, tapi sebelum pulang dia sudah mengabari lelaki itu dan mengucapkan terima kasih atas bunga yang baru saja dia kirim.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bunga yang saat ini Laras pandangi, cantik sekali dan juga penuh filosofi. Bunga Gerbera berwarna pink dan putih itu tampak cantik dan segar di dalam gelas berisi air, Laras kembali membuka room chatnya dengan Rama, kembali membaca chat semalam.
Mas Ramaaa ❤️
panggilan video tak terjawab
panggilan video tak terjawab
panggilan tak terjawab
panggilan tak terjawab
Maaf mas baru sempet pegang HP, tadi banyak yang jenguk
Iya nggak papa, udah baikan?
Udah lebih baik
Tidur cepet malam ini, jangan begadang
Oh iya, bunga gerbera bisa buat rileks, itu kenapa aku beliin itu.
Selain itu arti bunga gerbera pink dan putih juga cocok sekali sama perasaan mas, Pink berarti ungkapan cinta dan putih berarti ketulusan.
Setidaknya itu yang mas simpulkan dari artikel-artikel di internet tadi, mas udah riset kecil-kecilan tadi.
Laras tertawa geli melihat pesan panjang lelaki itu, tumben sekali. Sampai pagi ini Laras masih berulang kali membacanya, mood-nya bagus sekali tapi tidak lupa perdebatannya dengan Rama kemarin. Kalau di ingat-ingat lelaki itu memang tidak pernah menuntut apapun darinya, tidak pernah protes bagaimana tingkah dan tampilan Laras, hanya sesekali menasehati dari sisi nya sebagai orang yang lebih berpengalan.
Tok tok tok
Ketukan pintu terdengar disusul suara ibu Laras memanggil dari luar, "Ras keluar ayo! jangan di dalem terus, berjemur, jalan-jalan biar badannya gak tambah sakit-sakit!"
Hah, libur 2 hari plus abis kena musibah Laras kira hidupnya bisa malas-malasan dirumah, ternyata tidak. Nyatanya sekarang dia sudah mengikuti ibunya membawa keranjang untuk panen sayur untuk masak makan siang, ini anak sakit tapi tetap aja di suruh-suruh.