Pukul 08.40 WIB
26-10-2021
"Aaa sweet banget sih" ucap Melati dengan mata berkaca-kaca, ketika turun dari lantai atas mendapatkan kejutan itu dari kedua abangnya.
"Makasih ya Bang Cus sama Bang Ony, Meli sayang banget sama bang abang" tambahnya sembari memeluk kedua abangnya.
"Selamat berusia 17 tahun anak papa yang cantik, tumbuhlah jadi wanita yang kuat, wanita yang hebat, juga wanita yang sholeha ya nak" ucap papa nya sembari memeluk dan mencium pelipis putrinya.
"Anak mama udah gede aja, selamat 17 tahun ya sayang. Semoga tambah dewasa dan menjadi wanita yang sholeha, kami semua sayang sama kamu" ucap mamanya sembari memeluk dan mencium putri satu-satunya itu.
"Makasih semuanya, Meli juga sayang banget banget sama papa, sama mama. Meli bahagia bisa lahir di keluarga ini" jawabnya sembari melepaskan pelukan mamanya.
"Oh iya, Kak Kevin mana?" tanyanya.
"Kevin pergi ke Gor Widuri pagi tadi, katanya mau latihan bulu tangkis buat turnamen se Priangan Timur" jawab Anthony, abang ketiganya itu.
"Oh gitu ya, padahal aku nungguin Kak Kevin loh" ucapnya dengan nada sedih.
"Udahlah gak usah sedih, Kevin paling mau ngasih kejutan yang lain buat adeknya" ucap Bang Marcus sembari mengelus kepala adek bungsunya.
"Udah ah gak usah sedih-sedih, sekarang kita makan kue nya ya" ucap papanya.
"Yeayy..."
Nak, maafin mama ya. Di umur kamu yang baru ini, mama belum bisa bikin kalian akrab. Tapi percayalah, mama akan berusaha lebih keras biar kalian semakin akrab. Seperti kamu sama kedua abang mu ini... ucap mama nya dalam hati.
"Mah, ayok sini gabung" teriak putrinya itu.
"E-eh iya iya sayang"
Mereka pun memakan kuenya bersama-sama dengan canda dan tawa. Tapi Melati merasa tetap kesepian, karena abang nya yang kedua seperti tidak peduli padanya.
"Mah, pah, Meli izin ke Gor Widuri ya. Mau nemuin Kak Kevin" ucapnya tiba-tiba.
"Ngapain? Tunggu aja disini, masa yang ulang tahun malah mau ngasih kejutan" jawab papa nya dengan nada bercanda.
"Ya gak apa-apa dong pah, kan beda dari yang lain" jawab nya.
"Dianterin abang aja ya, sekalian abang juga mau main keluar" ucap Anthony.
"Gak usah bang, aku pergi sendiri aja deh. Kan udah 17 tahun" ucapnya.
"Ya alloh, baru juga 17 tahun lebih berapa menit" dumel Anthony.
"Biarin, wlee" jawabnya.
"Hayo berantem aja terus, berantem" ucap mamanya yang membuat keduanya terdiam.
"Mah, pah, abang langsung berangkat aja ya sekarang" ucap Marcus, putra pertama nya.
"Abang mau kemana?" tanya adek bungsunya.
"Ke Palembang, ada kegiatan volunteer seminggu. Kenapa, hem?"
"Gak kenapa-napa sih, cuma abang kok ikut volunteer mulu? Thesis beresin tuh, papa sama mama udah nungguin menantu. Iya kan?" ucapnya sembari melirik ke arah orang tuanya.
Semuanya tertawa mendengar perkataan si bungsu, kecuali Marcus.
"Iya nanti ya sabar ya" jawabnya dengan malas.
Melati hanya tertawa puas mendengar jawaban abangnya itu.
Setelah mendapatkan izin, pukul 10.15 WIB Melati langsung berangkat dengan ojek online yang telah dia pesan. Melati pun langsung berangkat ke gor tersebut dengan membawa 2 potong kue dan minuman.
Setibanya di Gor Widuri, Melati tidak langsung masuk. Karena dia takut salah masuk lapangan.
"Maaf kak mau nanya, di lapangan ini ada yang namanya Kevin Pradikta?" tanyanya pada seseorang yang baru saja keluar dari lapangan.
"Ada" jawabnya singkat.
"Cari siapa sih?" temannya bertanya pada lelaki itu.
"Oh, ini cari si Kevin"
"Pacarnya Kevin ya? Cupu banget sih"
Pengen gue pites ni cowok, gak tau aja nih ya gue jago taekwondo. Tapi tahan ya Mel tahan... batinnya.
"Bukan kak, aku adeknya Kak Kevin" jawabnya dengan senyum tipis.
"Yaudah kalo gitu kak, terima kasih. Permisi" tambahnya.
Melati pun menghampiri kakaknya yang sedang beristirahat.
"Hai kak"
"Ngapain lu kesini?"
"Jutek banget sih kak sama adek sendiri, nih aku bawain kue"
"Simpen dulu aja"
Sabar yok sabar, kamu harus kuat... batinnya.
"Kak" ucapnya lagi
"Hemm" jawab Kevin sembari bermain dengan ponsel miliknya.
"Gak mau gitu ngucapin 'selamat ulang tahun adek ku yang paling cantik' gitu loh kak, kan sekarang aku ulang tahun" ucapnya dengan menggerakkan kedua tangannya.
Tidak ada respon dari kakaknya itu.
"Ish, kulkas 12 pintu banget" jawabnya dengan bete.Melati memang tidak pernah menyerah untuk mendekatkan diri pada kakaknya yang satu ini.
"Kak, kakak kapan turnamen nya?""Minggu depan"
"Wih, boleh dong aku ikut nonton"
"Gak usah, diem aja disini"
"Emang turnamennya dimana?"
Tidak ada jawaban, Kevin malah semakin sibuk dengan ponsel miliknya. Situasi ini membuat Melati tidak nyaman, selama ini dia ingin tau apa penyebab kakaknya begitu dingin bahkan seperti tidak peduli pada adek perempuannya itu.
Dulu dia mengira bahwa sifat kakaknya ini memang dingin. Tetapi saat beranjak remaja, dia mulai mengerti bahwa kakaknya yang satu ini hanya dingin pada dirinya. Sedangkan kepada orang lain begitu ramah.
Melati merasa inilah waktu yang tepat untuk mengetahui alasan kakaknya tidak peduli.
"Kak, kakak kenapa sih? Sebenarnya aku tuh punya salah apa sama kakak? Kok kakak sampe segitunya sama aku, sama orang lain ramah, giliran sama adeknya sendiri cuek kayak kulkas 12 pintu. Kebalik banget tau" ucapnya dengan nada pelan, karena dia tau bahwa ini ditempat umum.
"Tanya aja sendiri sama mama" jawabnya singkat.
"Aku gak mau jawaban dari mama, aku maunya jawaban dari kakak"
"Kak, kakak tuh harus tau ya. Mama sama papa itu sayang sama semua anak-anaknya, mama sama papa gak pernah beda-bedain kasih sayang antara aku sama kakak" tambahnya.
"Masa?" jawabnya dengan nada meledek.
"Sumpah ya kak, aku tuh aneh banget sama sikap kakak ke aku. Dari kecil, kakak tuh seolah-olah gak peduli sama aku. Aku tuh kayak pengganggu gitu di kehidupan kakak. Kenapa sih kak?"
"Emang" itulah kata yang keluar dari mulut kakaknya.
"Pengganggu apa coba kak? Coba kakak jelasin sama aku, jelasin sejelas-jelasnya. Aku tuh bener-bener penasaran banget"
"Oh iya kakak harus tau ya kak, Meli tuh sayang banget sama kakak. Meskipun sikap kakak kayak gini ke Meli, tapi rasa sayang aku tuh sama kayak rasa sayang aku ke Bang Marcus sama Bang Ony. Meli juga pengen banget dipeluk sama Kak Kevin, selama 17 tahun ini kayaknya belum pernah deh ngerasain pelukannya kakak. Oh iya, jangankan peluk, ditanya juga kayaknya gak pernah" ucapnya dengan nada yang bergetar, karena menahan tangisan.
"Lu mau tau alesannya kenapa? Gue ceritain nih selengkap-lengkapnya. Mungkin lu baru tau cerita ini dari gue" ucapnya.
🤍🤍🤍
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF MELATI (end)
FanfictionMengisahkan tentang seorang anak perempuan yang bernama Melati Pradita Setiawan, dia juga memiliki 3 orang abang yang selalu menjaga nya dalam situasi apapun. Suatu ketika, Melati melabuhkan hatinya pada seorang lelaki yang selalu menemaninya. Tetap...