Pagi harinya, Marcus, Kevin, dan Anthony kembali ke rumah sakit. Sebelum kembali ke rumah sakit, mereka mampir dulu ke warung bubur langganan dan langsung memesan.
"Vin, lu tau gak sama temen-temennya Meli?" ucap Marcus.
"Setau gue sih, temen deketnya cuma Ribka ya. Mereka temenan dari SMP kan?" jawab Kevin.
"Haha, lu salah besar" jawab Anthony dengan menyilangkan tangan seperti tanda X.
Kevin hanya mengernyitkan dahi nya.
"Lu pasti sih gak akan percaya ini" ucap Anthony.
"Kemarin kan ada temennya papa ya, jenguk si Meli. Nah dia bareng sama anaknya, eh ternyata anaknya temen papa itu temen kecilnya Meli" ucap Marcus.
"Hah?! Bentar-bentar, otak gue ngeleg" jawabnya.
Anthony hanya tersenyum kecil mendengar keluhan abangnya.
"Jadi, anaknya temen papa itu, temennya si Meli juga. Dan ternyata temennya Meli itu, kenal lu sejak dia berumur 8 tahun" tambah Marcus.
"Papa punya temen, temennya papa punya anak, anaknya itu temenan sama Meli, terus kenal gue. Siapa sih?" tanya Kevin.
"Fajar" ucap Marcus to the point.
Kevin memutar seluruh kejadian yang ada di otaknya, sembari memejamkan mata dan mengatakan 'fajar, fajar, fajar' seperti orang sedang berdzikir.
"Oh i see" jawabnya, dengan raut wajah seperti mendapatkan harta karun.
"Fajar Mahardika, jadi dia anaknya temen papa? Sejak kapan mereka temenan?" tambahnya .
"Katanya mereka itu se SD, se SMP, terus sekarang sekelas" jawab Anthony.
Waduh kacau, dia ceritain curhatan gue gak ya?... ucap Kevin dalam hati.
"Woy malah ngelamun, udah ah cepetan makan dulu. Ntar langsung berangkat lagi kesana" ucap Marcus.
Tidak lupa, mereka juga membawakan 3 bubur untuk orang-orang terkasih nya yang ada di rumah sakit.
"Kok baru sampe? Bilang OTW dari jam berapa" ucap Papa Hen.
"Hehe maaf pah, Kevin ngajak ghibah dulu tadi di tukang bubur" ceplos Anthony.
"Paan sih" ucapnya sembari menoyor kepala adeknya itu.
Marcus memberikan kantong bubur tersebut kepada mama, dan mereka bertiga langsung menyantap sarapannya itu.
"Cepet sembuh ya, soalnya kan mau abang tinggalin lagi" ucap Marcus pada Melati.
"Kemana lagi bang volunteernya?" tanyanya dengan nada malas.
"Haha, bukan. Abang mau balik lagi minggu depan ke Jerman, kan mau nyelesein thesis" ucapnya sembari mengelus kepala adeknya itu.
Saat Melati akan menjawab, langsung saja Marcus melanjutkan pembicaraannya.
"Mau ngomong apa hem? Mau nyuruh cari mantu? Nanti aja ya, abang belum bahagiain adek-adek abang" jawabnya.Papa dan mama hanya tertawa mendengar obrolan kakak beradik itu.
"Iih bukan itu" jawab Melati dengan memonyongkan bibirnya.
"Kenapa? Kan sekarang udah ada Kevin yang gantiin Bang Marcus disini" jawab Marcus.
"Ada Fajar juga bang, jangan lupain" ucap Anthony dengan ketawa jailnya.
Melati hanya mendengus kesal mendengar celotehan Anthony.
"Vin, katanya ada turnamen lagi ya minggu depan?" tanya papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF MELATI (end)
FanfictionMengisahkan tentang seorang anak perempuan yang bernama Melati Pradita Setiawan, dia juga memiliki 3 orang abang yang selalu menjaga nya dalam situasi apapun. Suatu ketika, Melati melabuhkan hatinya pada seorang lelaki yang selalu menemaninya. Tetap...