PART 53

179 17 0
                                    

Melati melihat tatapan 'ingin ikut' pada Fadia.
"Yaudah deh ikut kesana aja Jo, kapan lagi kan bisa kumpul full team gini" ucap Melati dengan tersenyum manis.

"Thanks Mel" ucap Fadia dengan senang, begitu juga pada Silva.

Selama diperjalanan, hanya ada alunan musik yang berputar. Sekali-kali ada obrolan singkat antara teman-temannya.

"Mel, lu gak kenapa-napa kan?" tanya Jonathan dengan nada khawatir.

"Gue gak kenapa-napa kok" jawab Melati dengan tatapan seperti biasa.

"Lagian, lu gak biasanya gitu pegang handphone"

"Oh.. ini, gue lagi main game"

"Sejak kapan? Lu kan paling anti download game di handphone sendiri" ucap Jonathan yang tidak ada jawaban dari Melati, dia hanya tersenyum saja seraya fokus pada ponselnya.

"Sorry banget kalo ada o..."

"Apaan sih Jo" jawabnya secara langsung seraya menyimpan ponselnya.
"Udah ya, gak usah dibahas lagi" tambahnya dengan senyuman yang seperti biasa.

Plis Jo, gak usah dibahas ya. Gue malu banget sumpah kalo inget itu, rasanya pengen ilang aja. Kalo bisa, gue pengen ngulang waktu aja deh biar gak ngomong gitu...

Apri yang melihat keadaan di depannya itu langsung pura-pura memainkan ponsel, seraya berkata dalam hatinya.

Anjir lah, baper banget gue liat tatapan si Meli. Rasanya nih, didalam hati gue ada semutnya gitu. Jadi gatel, pengen teriak...

Sedangkan kedua temannya, yakni Fadia dan Silva tengah tertidur pulas.

Setibanya di tempat yang dituju, mereka semua langsung memesan makanan dan minuman.

"Mel... Lu gak boleh ya minum kopi" ucap Jonathan saat mendengar Melati memesan cappucino.

"Aw.. langsung diingetin sama pawangnya" ledek Ikhsan yang membuat Silva memukul pelan lengan Leo.

"Sakit anjir" ucap Leo.

Melati pun hanya menahan senyumannya, "yaudah mas, nyoklat ori aja 1 sama kentang ori 2"
Setelah memesan, mereka mengobrol apapun yang dilihat.

Sehabis solat dzuhur, mereka langsung pulang ke Bandung. Tidak berencana untuk berhenti lagi.

"Jo, langsung anterin mereka pulang aja ya. Gak usah ke basecamp Vito dulu" ucap Melati saat berhenti di sebuah masjid karena melaksanakan sholat ashar dan Jonathan pun mengiyakan permintaan Melati itu.

Dua hari setelah melakukan liburan itu, Melati pergi ke Kedai Ngopi untuk sekadar bersantai sekaligus melanjutkan pengerjaan bab 2 nya.

"Eh.. Kak Mel" ucap Reza yang sedang berada di meja kasir.

"Hai.. Vito gak kesini?" tanyanya.

"Gak kak, kalo kemarin sih ada sama Bang Ikhsan sama Jojo juga" jawabnya yang membuat Melati menganggukkan kepalanya.

"Kakak mau pesan apa?" tanyanya.

Karena Melati bosan dengan minuman non coffee, dia mencoba untuk memesan hot coffee late.

Terakhir minum kopi tuh kapan ya? Udah lama banget sih... batinnya seraya menghirup minuman yang telah dia pesan.

Kemudian mereka mengobrol banyak mengenai perkembangan kedai, setelah itu Melati mencoba untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Za, gue balik duluan ya" ucap Melati setelah melihat jam ditangannya menunjukkan pukul 8 malam. Dia pun tidak lupa membayar pesanannya.

Sepanjang perjalanan pulang ke apartmentnya, Melati merasakan hal aneh pada bagian lambungnya.

STORY OF MELATI (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang