PART 44

182 14 0
                                    

Setibanya di angkringan kampus, Melati langsung memesan mie goreng telur dengan air mineral dan kemudian langsung membayarnya.

"Mie goreng telur sama air mineral" ucap karyawan di angkringan itu.

"Iya, terima kasih bu" jawab Melati yang kemudian menyantap makanannya.

"Dor..." seseorang mengagetkan Melati.

"Uhuk...."
"Ajay, ih.... Nyebelin banget sih" ucap Melati seraya mengelap air yang muncrat karena kaget.

"Haha, sorry sorry" jawab Fajar seraya duduk di meja depannya.

"Gue duduk disini aja ya? Penuh soalnya"

"Terserah"

"Ye.. malah ngambek, sorry lah Mel" ucapnya.

Tidak lama dari sana, pesanan Fajar pun tiba. Karena makanan Melati duluan tiba dan sudah habis, Melati pamit pada Fajar.

Setelah berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Melati mendengar obrolan Fajar dengan teman sekelasnya.

"Hah?! Demi apa lu? Ini pasti prank kan? Gue baru ngobrol sama dia tadi tentang bimbingan" ucap Fajar dengan nada kaget.

Melati yang mendengar kabar itu langsung terjatuh ditempat, dan Fajar yang melihat itu pun langsung menghampiri Melati.

"Mel, lu gak kenapa-napa kan?" ucap Fajar, sedangkan tatapan Melati kosong. Dia tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, hanya air mata yang turun membasahi pipinya.

"Mel, lu denger gue kan? Melati Pradita!"
"Mel, istighfar Mel. Nyebut Mel, astagfirullah astagfirullah" ucap Fajar yang masih saja tidak ada jawaban.

"Jar, kasih minum dulu" ucap temannya seraya memberikan air mineral yang ada disana, sedangkan orang-orang yang ada di angkringan hanya melihat saja kejadian itu.

"Mel, minum dulu ya. Plis Mel, jangan gini dong" ucap Fajar seraya menyodorkan air mineral pada mulut Melati.

Tetapi Melati menolaknya, dan langsung menangis sejadi-jadinya.

"Mel... Lu pasti denger obrolan tadi ya? Lu harus sabar okay" ucap Fajar menenangkan Melati.

"Ini bohong kan Jay. Hiks.... Gue tadi hiks... baru aja ngobrol sama dia Jay. Hiks.... dia sehat kok, di-dia... Dia.. masih bisa senyum..." ucap Melati seraya menangis.

"Lu bisa gak bantuin gue?" ucap Fajar pada temannya.

"Apa?"

"Bawain mobil dia dong kesini, kuncinya... Bentar gue cari dulu"
"Sorry ya Mel, gue cari kunci di tas lu" ucap Fajar pada Melati.

"Tapi gue gak tau mobil dia dimana"

"Di parkiran FEB"

"Anjir, jauh banget"

"Ya.. lu dianterin si Bagas pake motor gue. Terus lu pencet tuh alarm mobil, biar ketemu" pinta Fajar pada temannya, yang akhirnya menuruti permintaan Fajar.

"Mel, lu tenang ya. Yuk duduk dulu di kursi, jangan dibawah gini" ucapnya pada Melati yang masih menangis sesenggukan.

Duh... Gue harus gimana ini, si Meli minta ikut ke rumahnya Yere lagi... batin Fajar.

Setelah beberapa menit menunggu, mobil Melati yang dibawa oleh temannya itu datang. Kemudian Fajar menitipkan motornya di angkringan kampus itu.

"Kita kesana ya sekarang" ucap Fajar pada Melati.

"Siapa sih dia? Bukannya pacar Yere anak pendidikan juga ya?" bisik temannya Fajar.

"Selingkuhannya?" tanya Bagas kepada Fajar.

STORY OF MELATI (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang