PART 29

214 13 0
                                    

Sembari menunggu pesanannya datang, Jonathan menanyakan tentang keluarga Melati. Karena selama kenal dengan Melati, dia tidak pernah berani untuk bertanya mengenai keluarga nya.

"Haha, lu salah besar Jo. Gue sama Kak Mpin tuh baru akrab pas umur gue menginjak 17 tahun"

"Masa sih? Tapi kok bisa ya akrab banget"

"Panjang banget Jo ceritanya, tapi gue bersyukur sih. Semenjak kejadian itu, gue jadi tau. Kalo sebenarnya Kak Mpin sayang banget sama gue"

"Seru kali ya, punya banyak abang?"

"Em... Seru aja sih kalo buat gue. Tapi rata-rata, orang tuh pada gak suka sama abangnya. Soalnya pada dijadiin babu. Haha"

"Eh kadang gue juga gak suka sih, apalagi abang gue yang ketiga itu. Dia kan umurnya gak terlalu jauh ya sama gue, terus dari kecil suka bareng-bareng juga. Jadi sering berantem gak jelas aja"

"Abang yang ketiga itu, yang kemarin manggil 'Meimei' bukan sih?" tanyanya seraya tertawa.

"Nah iya yang itu, kesel banget kan"

"Tapi, abang lu yang pertama sama yang kedua juga keliatan akrab kok"

"Iya emang akrab, tapi gak seakrab kayak abang gue yang ketiga itu. Soalnya waktu umur gue 10 tahun, Bang Marcus, abang yang pertama tuh udah kuliah di Jakarta, terus dia lanjut ke Jerman. Sedangkan kakak gue yang kedua itu, kita kan sempat ada problem ya. Terus dia kan keseringan tinggal di asrama juga, jadi akrabnya baru-baru sekarang"

Jonathan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian mereka berdua menyantap pesanannya.

"Ribka..."
"Bentar ya gue angkat telepon dulu" ucap Melati.

"Halo Melati, lu dimana sih?"

"Gue lagi diluar, kenapa?"

"Ya alloh malah nanya kenapa,
gue udah di depan kamar lu.
Tapi gak ada yang bukain"

"Sorry Ka, gue lupa.
Gue balik sekarang deh,
lu udah makan belum?"

"Belum, hehe"

"Yaudah tunggu ya"

Melati pun memesan nasi goreng 1 lagi untuk dibungkus.

"Lu mau makan lagi?" tanya Jonathan.

"Ya gak lah Jo, itu buat Ribka. Dia nginep di apartment gue, soalnya besok mau balik bareng" jawab Melati.

Saat diperjalanan pulang, Melati berbincang sedikit mengenai adiknya Jonathan.

"Sorry ya Jo, bukannya gue mau ikut campur masalah keluarga lu. Gue juga gak tau, seberat apa masalah yang lagi dihadapin. Tapi sebisa mungkin, lu balik ya kali-kali ke rumah, kasian adik perempuan lu. Tau gak sih Jo, kalo lu tuh bakalan jadi pengganti papa nya suatu saat nanti. Menjadi pelindungnya, pelengkap, penasihat dia juga" ucap Melati.

"Thanks Mel" jawab Jonathan seraya tersenyum tipis.

"Maaf Jo, gue gak ada maksud apa-apa" ucap Melati karena takut Jonathan tersinggung.

"Gak apa-apalah, santai aja" jawabnya.

Setelah sampai di apartment, Jonathan langsung memarkirkan mobilnya Melati dan memberikan kuncinya.

STORY OF MELATI (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang