PART 54

180 15 0
                                    

Pada pukul 10 pagi, tiba-tiba pintu ruangan Melati terbuka.

"Melati... Lu kenapa sih ya alloh" teriak Ribka.

"Kok tau gue disini?" tanya Melati karena panik.

"Kenapa sih harus minum kopi segala hah?! Sekarang apa yang dirasain?"

"Gue udah sehat kok, tadi kata dokter udah mendingan. Cuma ya... gue harus istirahat dulu, dan... jangan telat makan lagi katanya" ucap Melati seraya tersenyum.

"Sorry ya Mel, gue yang ngasih tau Ribka. Soalnya gue gak berani masuk ke kamar lu, jadinya gue telepon dia aja suruh ambil barang. Nih" ucap Fajar seraya memberikan tas perlengkapan.

"Oh iya, tadi Tante Grey nelepon ke handphone lu. Tapi gak gue angkat, coba deh lu telepon lagi" tambahnya.

Mampus... Mama nelepon gue dari tadi pagi, udah ada 12 panggilan tak terjawab lagi...

"Assalamu'alaikum mah"

"Wa'alaikumussalam sayang,
darimana sih? Kok baru angkat
telepon mama?"

"Hehe, maaf mah..
handphone nya Meli
silent. Terus jatuh
ke bawah tempat tidur,
baru ketemu sekarang
deh"

"Kamu sehat kan
sayang?"

"Euh.. alhamdulillah,
sehat kok. Mama
gimana?"

"Mama juga sehat,
cuma papa lagi demam.
Kayaknya masih kangen
sama anak-anaknya"

"Demam? Sejak
kapan?"

"Kemarin malem sih,
cuma sekarang udah
mendingan kok"

"Syafakallah papa,
mama juga sehat-sehat
ya disana. Em... Dua
hari lagi, Meli pulang
kesana"

"Iya sayang, kamu juga
sehat-sehat ya disana.
Mama nih disuruh papa
buat nelepon kamu,
katanya perasaan papa
gak enak"

"Haha.. Meli sehat kok,
aman mah"

"Yaudah kalo gitu,
mama tutup ya.
Assalamu'alaikum
sayang"

"Wa'alaikumussalam
mama..."

Setelah sambungan telepon itu terputus, Fajar berdecak karena mendengar Melati berbohong.

"Papa gue lagi sakit Jay, gue gak mau nambah fikiran papa"

"Iya deh iya.. Oh iya, nih gue bawain bubur. Lu makan lagi ya" ucap Fajar.

"No.. gue udah kenyang, barusan gue makan kue marie kok" jawab Melati dengan malas.

"Mel.. lu harus makan pokoknya, gue suapi ya. Jay, siapin dong buburnya" ucap Ribka yang membuat Fajar melangkah malas.

"Ka.. kenyang"

"Kenyang kenyang.. lu mau lambungnya sakit lagi? Kalo lambung lu kosong, terus tuh lambung mau ngegiling apaan?" ucap Ribka dengan tegas.

Akhirnya Melati pun memakan bubur yang disuapi oleh sahabatnya itu.

"Mel, Ka, gue balik ya. Kalo ada apa-apa, telepon aja gue" ucap Fajar.

STORY OF MELATI (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang