PART 16

262 18 1
                                    

Melati pun terbangun dari mimpi buruknya
"Astagfirullah, cuma mimpi. Udah adzan ya?" tanyanya pada diri sendiri dengan keadaan masih linglung.

Melati pun melaksanakan sholat subuh dan tidak lupa setelah itu dia melakukan yoga selama 10 menit.

"Mandi pagi disini enak ya, gak kaya di Pangandaran. Dingin"

Setelah selesai mandi, dia melakukan sarapan. Karena ini adalah hari pertama, dia tidak ingin badannya merasa kesakitan.

"Makan udah, mandi udah, tinggal dandan deh. Abis tuh berangkat"

Selama seminggu ke depan, Melati akan berangkat pagi-pagi buta ke kampus.

Di hari pertama ospek, maba hanya mengikuti upacara pembukaan di lapangan selama 3 jam. Dan sisanya hanya pemberian materi dari rektor juga 2 orang penting.

Di hari kedua ospek, maba harus mencari 10 tanda tangan dari UKM kampus tersebut. Dan di siang hari tetap ada materi dari Sherly Annavita Rahmi, seorang influence dan juga motivator.

Di hari ketiga ospek universitas, maba kembali ke lapangan untuk melihat penampilan dari berbagai macam UKM yang ada. Tidak lupa kardus yang dibawa oleh maba pada hari pertama, digunakan pada hari ini. Kardus itu akan digunakan sebagai formasi ospek dari universitas tersebut. Setelah melakukan kegiatan itu, dimulailah upacara penutupan untuk ospek universitas.

Membosankan... ucapnya dalam hati.

Saat kembali ke apartment, Melati tidak sengaja bertemu dengan Fajar di lift.

"Jay" ucapnya saat hendak masuk.

Fajar pun menengok ke arah suara tersebut.
"Eh comel, lu disini juga?"

"Iya, gue di tower 2-3E"

"Lah, gue di tower 2-4D. Berarti kamar kita atas bawah dong?"

Kok bisa ya... batin Melati.

"Lu gak kenapa-napa kan?"

"Eh gak kok, gue duluan ya" jawab Melati sembari meninggalkan Fajar untuk masuk ke lift lain.

Kayaknya papa beneran mau jodohin gue deh, bisa-bisanya gue ketemu Ajay lagi... batinnya.

"Papa tuh beneran gak tau apa pura-pura gak tau sih?" ucapnya pada diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa tuh beneran gak tau apa pura-pura gak tau sih?" ucapnya pada diri sendiri.

"Udah ah dari pada mikirin yang aneh-aneh, mending siapin baju buat besok"

Melati pun beristirahat sejenak.
Ini semua gara-gara Kak Mpin ngomong gitu di mobil, kan jadinya gue terus kepikiran. Kalo cuma gue yang baper gimana coba?

Di dalam kepala nya terus berputar maksud semua ini.

"Stop Mel, lu udah temenan sama Ajay dari kecil. Gak boleh geer, yok bisa yok. Bisa kayak dulu lagi" ucapnya pada diri sendiri dengan semangat.

STORY OF MELATI (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang