EKSTRA PART*

452 29 3
                                    

Setelah lulus dari Universitas Merdeka, Melati berhijrah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Tetapi setelah 8 tahun berada disana, akhirnya Melati kembali lagi ke tanah air.

Tiba-tiba, wanita paruh baya itu berteriak diantara kerumunan orang-orang, "anak mama, ya alloh nak.."

"Mama.. papa.." teriak Melati yang kemudian memeluk penerang hidupnya.

Mereka bertiga memang sudah lama tidak bertemu, terakhir bertemu saat Anthony menikah. Yakni sekitar 5 tahun yang lalu.

"Gimana sekarang keadaan papa?" tanya sang putri pada papa nya.

Papa Hen pun tersenyum seraya merangkul putrinya itu. "Papa udah sehat kok, kamu nya aja yang gak pernah nengok kesini."

Melati hanya tersenyum seraya menundukkan kepalanya.

Mengambil keputusan untuk berkuliah di luar negeri merupakan keputusan yang terberat bagi semua Keluarga Setiawan. Pasalnya, alasan Melati untuk memutuskan berkuliah di luar negeri yaitu ingin menyembuhkan rasa sakit dihatinya.

Maka, setelah mendengarkan penjelasan yang lebih terperinci dari putrinya itu. Akhirnya papa dan mama nya mempersilahkan Melati untuk melanjutkan kehidupannya di UK, meskipun hatinya masih terasa berat.

"Mama gimana? Sehat kan?" tanya Melati dengan senyuman yang khas.

"Alhamdulillah, sampai saat ini, mama masih diberikan kesehatan," jawabnya seraya memeluk sang putri.

"Menantu papa mana?" ucap sang papa seraya mengedarkan pandangannya.

"Pak Hendra, gimana kalo kita pulang dulu? Anaknya baru sampe di bandara loh ini."

"Haha, yaudah kita langsung ke Bandung aja ya? Pasti udah pada nungguin adeknya nih," jawab sang papa.

Diperjalanan pulang, Melati banyak bercerita mengenai kehidupannya di UK dan juga pengalaman kerjanya. Karena setelah lulus dari Cambridge University, Melati diajak bergabung oleh dosennya disalah satu perusahaan Indonesia yang berada disana.

Karena Mama Grey tahu mengenai kisah putrinya di Kota Bandung, dia pun bertanya, "are you okay, honey?"

Melati pun tersenyum dan memeluk mama nya dari bangku belakang. "I'm okay, pokoknya mama tenang aja deh."

"Oh iya Mel, papa sebenernya udah jual apartment kamu. Uangnya masih ada, takutnya kamu mau beli lagi gitu," ucap sang papa.

"Uangnya Meli kembaliin aja deh sama papa, Meli gak mau beli apartment lagi pah. Maunya tinggal sama papa sama mama di Yogyakarta, boleh ya?" jawab Melati.

"Ya boleh dong, tapi kan beli apartment juga bisa buat investasi loh sayang. Kalo gak mau disana juga, bisa kok di kota-kota yang lain. Iya kan pah?" ucap mama yang langsung diberi persetujuan oleh suaminya.

Melati hanya memberikan senyuman manisnya saja. Untuk saat ini, dia sudah tidak menginginkan apapun. Yang sekarang dia inginkan, hanyalah kebersamaan bersama kedua orang tuanya. Apalagi tahun kemarin, papa nya dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung.

Aku kembali. Dengan versi terbaruku... ucapnya dalam hati seraya memandangi jalanan besar di Kota Kembang itu.

Setibanya di rumah Marcus, dia disambut oleh semua abangnya dan juga kakak iparnya. "WELCOME BACK MELI.." Melati pun tersenyum haru melihat semua keluarganya berkumpul di satu atap yang sama.

"Ya ampun.. kangen banget sama kamu, Mel," ucap Mychelle seraya merentangkan tangannya.

"Akhirnya.. adeknya abang mau pulang juga," ucap Anthony seraya memeluk sang adek yang kemudian disusul oleh isterinya.

STORY OF MELATI (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang