015: Akhir Pekan

419 67 5
                                        

Akhir pekan telah tiba.

Waktu yang begitu dinanti para budak korporat yang bekerja dari pagi bertemu pagi lagi, lima hari dalam seminggu. 

Akhir pekan adalah waktu bagi mereka untuk beristirahat sejenak dari kesibukan kantor, menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta atau hanya sekedar bermalas-malasan di kamar tidur mereka. 

"Tangan, ke atas!" Ucap Raga dengan menggunakan nada lagu anak-anak. 

Gadis kecil berusia dua tahun di depannya lekas mengangkat kedua tangannya sambil tertawa geli.

Bermalas-malasan tak ada di dalam kamus hidup Raga semenjak Syaira pergi meninggalkannya. Ada gadis kecil yang akan jadi tanggung jawabnya seumur hidupnya, Aluna, buah hatinya dengan Syaira. 

"Daah...sini duduk, Papa sisirin dulu rambutnya," Ucap Raga menepuk kakinya, meminta anak itu duduk di pangkuannya. 

Aluna mengerti instruksi sang Ayah dan lekas duduk dengan tenang sembari menghadap televisi sementara sang Ayah dengan hati-hati menyisir rambut pendek sang putri.

"Mau dikuncir nggak?"

"Nggmau," Ucap anak itu memajukan bibirnya. 

"Oke bos!" Balas Raga kini menuangkan minyak telon di telapak tangannya dan mengusapkannya pada baju dan leher Aluna sebelum mencium pipi sang putri. 

"Udah wangi!" Ucapnya mengangkat tubuh kecil Aluna dan mendudukkannya di sofa lalu mengambil remote TV. 

"Papa mau buat sarapan dulu, Aluna diem dulu di sini ya? Mau nonton apa?" Tanya Raga sembari memutar channel tv anak-anak.

"Mau Balney~"

"Barney?" Tanya Raga mengulang ucapan Aluna yang memang masih belajar bicara. Meskipun belum sempurna, tapi anak itu sudah bisa diajak bicara.

"Oke," Raga berjongkok di depan tv dan menyetel dvd Barney, acara anak-anak jaman dulu kesukaan Aluna. 

"Papa, tante yeya mana?"

"Tante Yeya? Ah tante Lea?" Tanya Raga memastikan jika yang ditanyakan Aluna adalah Alea.

Alea sering datang mengunjungi mereka saat weekend, dan kadang Ia sengaja meminjam Aluna untuk diajak jalan-jalan sementara Raga mengurus urusan rumah. 

Alea dan Raga sudah bersahabat sejak kecil hingga SMP, sebelum akhirnya berpisah di sekolah berbeda saat SMA dan Kuliah karena gadis itu melanjutkan pendidikan nya di luar kota. 

Mereka baru berkomunikasi lagi setelah keduanya melamar pekerjaan di perusahaan yang sama dan melewati masa training bersama. Alea juga dekat dengan mendiang Syaira semasa hidupnya.

Kehadiran Alea bagi Raga adalah berkah tersendiri karena berkat Alea, paling tidak Aluna bisa merasakan kasih sayang seorang wanita, meskipun Alea bukan ibu kandung nya.

Ia benar-benar merasa berhutang budi pada Alea, karena gadis itu juga sudah melewati banyak hal buruk. 

Alea seharusnya menikah dua tahun lalu, tapi hubungannya dengan sang kekasih kandas di tengah jalan karena sang kekasih merasa tak diperhatikan karena kedekatan nya dengan Raga dan keluarganya, meskipun Raga sendiri juga sudah menjelaskan apa hubungan mereka sebenarnya namun pihak lelaki tak mau memberi kesempatan.

Pria itu membatalkan pertunangan mereka dan Alea sempat mengalami depresi karena hal itu.

Kondisinya perlahan membaik karena Raga sering menengok nya dan membiarkannya menghabiskan waktu dengan Aluna sehingga keduanya menjadi begitu dekat. 

[COMPLETED] SENARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang