"Oh?? Naru?" Tanya Raga terkejut tak menyangka akan bertemu Senaru di sini, "Ngapain?"
Senaru tersenyum tipis. "Gue tadinya mau nengokin Syaira juga.
Tapi terus liat lo lagi ngobrol serius banget kayaknya sama Syaira, jadi gue balik."
"Yeee...nggak apa-apa lagi. Samperin aja," Ujar Raga.
"Nggak apa-apa..."
"Tapi..tumben..ada apa nih 'nemuin' Syaira?" Tanya Raga penasaran.
Senaru terdiam sejenak lalu menyerahkan buku tahunan dan novel kesayangannya pada Raga.
"Ini..."
"Satu hal yang harusnya gue kasih tau lo dari dulu," Ujar Senaru.
"Itu buku tahunan Syaira, dan novel ini...novel kesayangan Syaira dulu. Buku gue, tapi Syaira juga suka baca buku ini. Jadi gue kasih buku ini ke elo. Cerita favorit gue dan Syaira judulnya Dear, John."
"Jadi selama ini... Lo yang nyimpen--"
Senaru menggeleng pelan, "Bukan Gue, tapi Senada," Ucapnya.
"Buku tahunan yang Senada kembaliin ke gue adalah buku tahunan punya Syaira yang gue tinggal di perpustakaan sekolah, tiga belas tahun yang lalu," Ujar Senaru.
"Tapi kenapa--"
"Karena perasaan gue nggak berbalas ke Syaira," Ujar Senaru lebih jauh.
"Huh?" Raga menatap Senaru, tak percaya.
"Ini bukan salah Syaira, ataupun elo, Ga. Ini semua purely kesalahan gue. I've been living such a miserable life for all this time, karena kebodohan gue sendiri dan gue baru sadar itu belakangan ini setelah seseorang ngasih tau itu ke gue."
"Don't get me wrong. Gue bersyukur lo akhirnya notis Syaira, and She ended up marrying you, seseorang yang bisa ngasih tau dan nunjukin ke dia kalo ada seseorang yang memang sayang dan cinta sama dia. I thought I could never be like you to Syaira, sampai belakangan gue sadar, ada seseorang yang buktiin ke gue dan matahin pikiran kolot gue selama ini," ujar Senaru lebih jauh.
"May I know who this person is?" Tanya Raga menatap Senaru.
Senaru terdiam sejenak, sebelum akhirnya menatap Raga, mantap.
"Senada," Ucap Senaru mantap.
Raga menatap lekat Senaru selama beberapa saat, "Ru..."
"Hm?"
"Jawab gue dengan jujur ya," balas Raga serius, "Karena gue butuh jawaban tegas lo untuk memantapkan hati, jadi gue nggak perlu mengejar sesuatu yang nggak pasti."
"A-Apa?"
"Lo sayang nggak sama Senada? I mean, you love her for who she is...bukan hanya karena dia mirip sama Syaira...lo paham maksud gue kan?"
Senaru terdiam selama beberapa saat, memikirkan jawaban dari pertanyaan Raga itu.
***
19:00 wib
"Ah Yovaaan!!" Sungut Senada malas, namun sang sahabat tak mempedulikannya.
Yovanka turun dari mobilnya dan membukakan pintu depan, menarik Senada agar turun dari mobilnya.
"Udaaah ayo!"
"Kenapa nggak sekalian aja sih! Pake tester-tester segala!" Sungut Senada sebal.
"Disuruh Bu Bos, Senadaaa! Kita harus tes dan survei sendiri studio fotonya sebelum ngajak satu divisi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] SENARU
RomanceCoretan cerita cinta singkat tiga babak dalam sebuah buku tahunan usang tak bertuan Senada Aluna Livia menerima paket berupa barang-barangnya semasa SMA, dari sang Ibu, tak lama setelah Ia pindah tempat tinggal: Sebuah kardus berisi peralatannya se...