23:00 WIB
Raga berbaring di tempat tidurnya setelah belum lama pulang beraktivitas. Malam ini terasa lebih sepi dari biasanya karena Aluna menginap di rumah sang Ibu.
Pria itu melamun selama beberapa saat menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang pada pemandangan tentang Senaru dan gadis yang begitu mirip dengan Nada itu.
Setelah berpikir selama beberapa saat, Raga memutuskan untuk terbangun dan meraih handphonenya. Jarinya bergerak mengetik kata demi kata sebelum dikirimkan pada seseorang.
Raga: Hai Ru, Apa kabar?
Senaru: Eh..Ga, baik. Lo?
Raga: Yah...begitulah..hehe
Senaru: Aluna sehat?
Raga: Yup, tapi dia lagi nginep di rumah nyokap karena tadi gue ada dinner kantor karena bos gue mau pindah ke luar kota
Raga: Udah kemaleman mau jemput dia
Senaru: Ah..I see...syukurlah.
Raga: Anyway, Gue ganggu kah?
Senaru: Eum...nggak sih, gue belum lama sampe rumah, kenapa?
Raga: Bisa nggak gue telepon lo sebentar? Ada sesuatu yang mau gue tanyain
Senaru: Ah..oke
***
Drrrt--
Senaru lekas menjawab panggilan telepon yang muncul setelah Ia berkirim pesan dengan Raga sebelumnya, "Ya Ga?"
"Lo udah mau tidur kah?"
"Belom sih, masih baca buku aja..kenapa?"
"Eum...tadi, gue liat lo di food court mall."
"Ah...." Senaru terdiam selama beberapa saat. Sepertinya Ia tahu kemana pembicaraan ini akan berujung, "K-Kenapa nggak negor?"
"Soalnya kayaknya tadi lo serius banget lagi ngobrol sama cewek...cewek yang..eum..."
Senaru menghela nafas pelan, "Dia bukan Nada, Ga."
Terdengar tawa pelan nan pasrah di seberang, "I know, it's just..."
"Ya gue tahu....itu bikin lo penasaran kan?"
"Yea..."
"Dia nggak ada relasi apapun sama Nada. Nada nggak punya kembaran tersembunyi, kalaupun dia bagian dari keluarganya Nada, gue yakin lo pasti lebih tahu itu dibandingkan gue."
"But how did you know her?"
"Entahlah...dia muncul tiba-tiba gitu aja, out of nowhere. Kita ketemu karena dia mau kembaliin buku tahunan gue yang ada sama dia."
"Buku tahunan?"
"Eum...she found my lost yearbook in the library, dan dia nyimpen itu selama ini. Dia nemu nomer gue dari sana karena gue nggak pernah ganti nomer gue, so yea...we contacted each other. Jadi kita ketemu demi buku tahunan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] SENARU
RomanceCoretan cerita cinta singkat tiga babak dalam sebuah buku tahunan usang tak bertuan Senada Aluna Livia menerima paket berupa barang-barangnya semasa SMA, dari sang Ibu, tak lama setelah Ia pindah tempat tinggal: Sebuah kardus berisi peralatannya se...