028: Lebih Indah

445 59 0
                                    

Satu Bulan Kemudian

21:00 WIB

"Papa itu apa?" Tangan kecil Aluna menunjuk sebuah titik di langit malam yang begitu terang dan jernih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Papa itu apa?" Tangan kecil Aluna menunjuk sebuah titik di langit malam yang begitu terang dan jernih.

Ia tengah duduk bersama sang Ayah, di ayunan, di balkon apartemen mereka.

"Yang itu bulan..." Ucap Raga menunjuk bulan sabit di langit, "dan yang itu bintang."

"Bin~~ tang," gumam Aluna mengikuti ucapan sang Ayah.

Raga tersenyum menatap Aluna.

"Papa, Mama?" Seru Aluna tiba-tiba menunjuk ke arah bintang itu.

"Mama? Ah! Bintang itu mama? Oh iya...Papa kan sering kasih tahu kamu ya kalau Mama ada di langit..." Ucap Raga merapikan rambut putri kecilnya itu.

"Iya itu Mama lagi kangen Aluna...Aluna kangen Mama nggak?"

"Eum! Tante Yeya juga!" Ucap anak itu.

Raga tertawa pelan mendengar ucapan anak itu. Ia terdiam sejenak lalu mengangkat Aluna, mendudukkannya di pangkuannya, "Aluna denger Papa..."

Anak kecil itu mengangguk-angguk sambil mengutak atik bonekanya, "Aluna mau nggak kalau Tante Yeya tinggal sama kita?"

"Maaauuu~"

"Kalau gitu...sini Papa bisikin," gumam Raga membisikkan sesuatu di telinga Aluna dan anak itu tertawa geli karena merasa tergelitik.

Raga pun mengulang gesture yang sama karena ingin melihat tawa geli putri kecilnya itu sebelum memastikan jika Aluna mengerti apa yang dikatakannya, "Jangan panggil Tante Yeya, tapi apa?"

"Mamah~"

Seulas senyum bangga tergambar di wajah Raga sebelum memeluk erat putri kecilnya itu.

***

Sreekk!

Senaru membuka pintu dorong balkon apartemen Senada.

Mereka baru saja kembali dari berjalan-jalan, menghabiskan akhir pekan sebelum kembali beraktifitas esok hari.

Ia bersantai sejenak di balkon apartemen Senada, menatap pemandangan malam ibukota, hanya sekedar menikmati sepi, merunut kembali kehidupan lamanya yang selalu berkawan dengan kesunyian.

Satu bulan sudah berlalu semenjak Ia memilih untuk memutus rantai kesepian itu dalam hidupnya.

Terkadang, ada kalanya di mana Ia merindukan masa-masa sendiri seperti ini, tapi kini perasaan itu tak pernah bertahan lama semenjak Senada masuk ke dalam kehidupannya dengan segala kehebohannya.

[COMPLETED] SENARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang