Tragedi Sarung Wadimor

2.7K 250 25
                                    

  Seperti biasa pagi hari di keluarga ayah gunawan dan bunda mala selalu di penuhi dengan segala macam kejadian yang unik, bahkan perdebatan di pagi hari merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan di keluarga ini, jangan heran karena semua produk ayah gunawan tidak pernah gagal karena mereka mengambil 80% persen dari gen sang kepala rumah tangga yang dimana memiliki sifat sama uniknya dengan anak-anaknya, bahkan bunda mala pernah bilang bahwa ia seperti mengurus 8 anak termasuk suaminya sendiri karena suaminya itu sama saja sifat nya dengan seluruh anaknya.

   Seperti pagi ini di dapur rumah sudah tampak sibuk bunda menyiapkan sarapan untuk seluruh anggota keluarga dan tak lupa di bantu fahmi yang sudah standby bersama bunda setiap saatnya, fahmi merupakan chef kepercayaan keluarga gunawan setelah bunda tentunya, jangan pernah tanyakan bagaimana rasa masakannya sudah pasti sangat enak karena bunda sendiri adalah orang yang mengajari fahmi bagaimana cara memasak.
  
    Dirumah ini hanya 2 orang yang dilarang menyentuh peralatan masak yang pertama adalah si pembuat onar elvan karena setiap ia mencoba memasak tidak pernah ada yang benar selalu saja ada bahan tambahan berbahaya di dalam makanannya, seperti terakhir kali ia memasak mie instan untuk seluruh saudaranya dan tebak apa yang di tambahkan ke dalam mie itu, ia dengan sengaja memasukan bubuk cabai yang sangat banyak sehingga kuah mie yang sudah berwarna merah, menjadi lebih gelap lagi warna kuah tersebut dan akibat insiden itu darren harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kejang akibat memakan sesuatu yang terlalu pedas.
   
   Dan yang terakhir adalah si bungsu tama, karena mereka masih sayang dengan rumah yang mereka tinggali, mereka takut jika tama dibiarkan di dapur maka sewaktu waktu seluruh rumah ini bisa terbakar akibatnya. Fahmi pernah bersumpah dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah membiarkan tama memasak sendiri atau bahkan menyentuh peralatan masak sendiri, karena terakhir kali fahmi pernah meminta tolong tama untuk melakukan hal sederhana yaitu mematikan kompor jika air di dalam panci sudah mendidih namun apa yang dilakukan tama mampu membuat jantung semua orang yang melihatnya berhenti sesaat, bagaimana tidak bukannya mematikan kompor sesuai yang di instruksikan, tama malah membiarkan air di dalam panci itu lenyap bahkan dari dalam panci mulai keluar asap dan percikan api di dalamnya dan dengan sigap alan mengambil handuk yang sudah di basahi dengan air lalu menutup bagian atas panci dengan handuk tersebut agar api tidak membesar. Semenjak dua kejadian tersebut bunda memutuskan untuk melarang elvan dan tama memasuki area dapur tanpa pengawasan dari ahli nya.

" Sarapan apa pagi ini bun?" Tama adalah orang yang pertama duduk di meja makan menunggu bunda dan mas fahmi melanjutkan acara memasaknya, di rumah ini tama hanya memanggil 2 orang dengan sebutan mas yaitu si kembar fakhri dan fahmi sedangkan yang lainnya ia panggil dengan sebutan abang.

"Nasi goreng, oh iya kok darren berangkat ke sekolah pagi-pagi bener emangnya di sekolah ada apa tama?" Bunda mala menjawab pertanyaan si bungsu tadi dan menimpali dengan pertanyaan lagi, hal ini dilakukannya karena ia bingung dengan anak ke 6 nya darren yang sudah pergi ke sekolah dari tadi pagi pagi sekali tidak seperti biasanya, karena darren itu memiliki hobby telat setiap harinya. Makanya saat melihat kelakukan aneh anak nya itu bagaimana ia tidak heran dan penasaran.

"Ahh bang darren mau masang kaca jendela kelasnya, yang gak sengaja pecah waktu abang sama temen-temennya main bola kemarin bun ASTAGHFIRULLAH mampus........" tamatla riwayat tama, bagaimana tidak hal yang baru saja ia ucapkan itu merupakan rahasia negara nomor 20 atara ia dan bang darren, setelah ini ia berjanji untuk tidak bertemu dengan abangnya itu dulu demi keamanan dirinya, ingatkan tama untuk bersembunyi jika berpapasan dengan bang darren di rumah maupun di sekolah nanti.

"Astaghfirullah, itu anak emang kebiasaan deh main bola kok hobi banget mecahin kaca heran deh bunda" bunda mala hanya bisa mengelus dadanya sembari mengucapkan banyak banyak istighfar akibat ulah anaknya satu itu.

Anak Bontot Ayah GunawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang