Ayah Pulang

1.2K 159 28
                                    

Hai yorobun

Maaf ya kelamaan update nya

Semoga masih ada yang nungguin cerita ini

Happy reading semua

Typo bertebaran di mana-mana

Jangan lupa follow ya biar gak ketinggalan ceritanya

Don't forget to vote and comentnya

💚💚💚💚💚💚💚

Setelah insiden dimana tama menangis di dalam pelukan ian pada malam itu. Setiap kali mereka semua sedang berkumpul bersama dan salah satu di antara mereka terlihat sedang mengetik sesuatu di ponsel mereka

Maka mata tama langsung menatap tajam ke arah orang tersebut, bahkan tama seperti lem yang selalu menempel kemanapun ian berada.

Anggap saja tama sedang melakukan siaga satu terhadap dirinya sendiri. Tama tak ingin para sahabatnya itu melaporkan setiap saat mengenai kondisinya kepada saudaranya yang lain.

Bukannya tama tak menyukainya, malahan tama sangat bersyukur mengenai hal itu. Namun bagaimanapun juga sebagai manusia normal pastinya membutuhkan privasi untuk dirinya sendiri.

Tak masalah jika mereka membagikan mengenai kondisi tama, kalau kalau dirinya drop tiba-tiba.

Tapi bagaimana bisa perihal dirinya yang memasuki toilet saja harus di informasikan. Bahkan apakah dirinya sudah minum atau belum mereka bagikan di room chat itu.

Ayolah itu sudah termasuk melanggar hak kebebasan yang tama miliki. Bahkan leo sampai sampai membagikan foto-foto keseharian tama selama di sekolah kepada saudaranya yang lain.

Bahkan salah satu foto dimana tama sedang membaca buku di kelasnya dikirim leo kedalam ruang obrolan itu dengan keterangan jika tama tengah fokus membaca dan bernafas.

Tama sangat ingin menghabisi sahabatnya itu. Entah sudah berapa kali tama beristighfar akibat kelakukan sahabatnya itu.

Namun tama memilih bungkam dan berpura-pura tak mengetahui perihal grub chat yang dibuat para sahabatnya itu dan saudaranya yang lain.

Untungnya mas fahmi tak mengetahui sama sekali jika tama sudah mengutak-atik ponsel miliknya.

Bahkan saat mas fahmi pulang kerumah dan menemukan tama yang sedang menangis di dalam pelukan ian. Hanya bisa memandang heran kedua pemuda itu.

Sedangkan ian hanya bisa pasrah ketika mendapat tatapan bertanya tanya dari saudara tama yang lain. Ditambah tatapan mengintimidasi dari bang elvan membuat sekujur tubuh ian bergetar seketika.

Ian bersumpah malam itu ia sudah sangat pasrah dan akan menerima semuanya dengan lapang dada, kalau kalau dirinya akan di habisi oleh bang el dan yang lainnya.

Untungnya sebelum pemikiran yang berada di kepala ian terwujud, tama menjelaskan kenapa dirinya bisa menangis di dalam pelukan ian.

Tama mengatakan jika dirinya baru saja menonton sebuah film yang sangat mengharukan sehingga membuatnya menangis.

Dan untungnya semua orang mempercayai perkataan tama malam itu, sehingga mereka tak menanyai tama lagi perihal tangisannya itu.

*******


Hari ini suasana hati tama sedang bagus bagusnya. Alasannya sangat sederhana, hari ini ayahnya dan mas fakhri sudah di perbolehkan untuk pulang kerumah.

Anak Bontot Ayah GunawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang