everyone's favorite

1.6K 159 16
                                    

Yuhuuuu yorobun up guysss

Sorry karena kelamaan nextnya

Semoga suka ya

Don't forget to vote and comentnya

Happy reading semuanya

💚💚💚💚💚💚💚


Seperti yang tama bilang kemarin bahwa hari ini dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang. Bunda mala sudah terlebih dahulu pulang bersama dengan bang alan dan juga bang elvan.

Sehingga tama pulang dengan di bantu si kembar fakhri dan fahmi juga bang evan yang pastinya ikut menemani.

"Di cek lagi, siapa tau ada yang ketinggalan" ucap bang evan mengingatkan adik-adiknya.

"Tenang aja bang. Gak bakalan ada yang ketinggalan" ucap fahmi santai.

"Ada yang tinggal bang" ucap tama pelan.

"Apaan tuh. Perasaan mas udah masukin semua barang-barang lo deh tam ke tas" ucap fakhri heran.

"Ada tauk" ucap tama dengan antusias "jejak kaki kita semua bakalan ketinggalan di sini" ucap tama dengan tatapan jahil miliknya.

Fahmi dan fakhri sontak tertawa geli melihat kelakuan dari adik mereka itu. Untung saja tama itu termasuk di dalam kategori menggemaskan jadi apapun yang dilakukannya masih bisa dimaafkan.

"Ada-ada aja kamu tam" ucap evan gemas.

Setelah memastikan tidak ada lagi barang-barang milik tama yang tertinggal, mereka semua berjalan bersama meninggalkan kamar rawat inap tama yang ditempati nya kurang lebih 3 hari.

Di dalam mobil milik bang evan, tama duduk di belakang bersama mas fahmi sedangkan bang evan duduk di bangku depan menemani mas fakhri yang mengemudikan mobil miliknya.

Dari balik kaca mobil, tama tak henti-hentinya melihat pemandangan di sepanjang jalan yang mereka lewati. Bahkan tama membuka kaca jendela mobil untuk merasakan langsung bagaimana sejuknya udara di luar sana.

"Masuk angin nanti ma, tutup tuh jendelanya" nasehat bang evan.

"Enggak bang santai aja. Udaranya sejuk banget soalnya, sayang buat di lewati" ucap tama yang masih memejamkan kedua matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

Fahmi memandangi wajah damai tama lama. Melihat bagaimana bahagianya adiknya itu menikmati udara sejuk yang menerpa wajahnya membuat sudut bibirnya perlahan naik. Fahmi sangat menyukai senyuman milik tama, baginya senyuman tama bisa menjadi obat penenang sekaligus penyemangat untuk dirinya.

Perlahan tangan fahmi bergerak untuk mengelus kepala tama "ada-ada aja kamu tam" ucapnya.

Tama hanya terkekeh mendengar ucapan mas fahmi barusan "ahh tama kangen sama nana. Kasian pasti dia puasa selama gak ada tama" ucap tama.

"Bener banget si nana jadi diet karena orang yang sering ngasih dia makanan gak ada" ucap mas fakhri sembari melirik kaca spion kecil di dalam mobil guna melihat tama yang duduk di belakangnya.

"Tuh kan. Nanti kalo nana jadi kurus gak ada yang mau lagi. Pokoknya nanti tama mau kasih banyak makanan buat nana biar gemuk lagi" ucap tama dengan ekspresi yang sangat menggemaskan.

Baik evan, mas fahmi dan mas fakhri mereka semua kompak menggelengkan kepala mereka. Ingin sekali mereka menciumi pipi gembul milik adik mereka itu.

"mending istirahat, baring di bahu mas sini" ucap fahmi ke tama sembari menepuk nepuk bahunya.

Anak Bontot Ayah GunawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang