Hai yorobun
Episode baru
Sorry kelamaan
Don't forget to vote and comentnya
Typo di mana-mana
Happy reading semuanya
💚💚💚💚💚💚💚
Suara kicauan burung yang saling bersahutan, menemani pagi hari di kediaman keluarga gunawan.
Perlahan kedua mata indah itu terbuka, menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke dalam kamar yang tampak sepi itu.
Saat penglihatan tama sudah bisa menyesuaikan dengan pencahayaan yang masuk ke dalam kamarnya. Hal pertama yang ia rasakan adalah kesunyian.
Ketika tama membuka matanya yang ia lihat hanyalah kamar kosong dimana ia sedang berbaring sekarang.
Bang darren sedang berada di rumah sakit menemani bunda mala menjaga ayah dan mas fakhri di sana.
Mas fahmi sedang sibuk dengan ujian praktek yang di laksanakan di kampusnya. Sedangkan bang evan tentu saja bekerja di rumah sakit yang berbeda dengan tempat di mana ayah gunawan dan mas fakhri di rawat.
Jadi di rumah yang cukup besar itu hanya ada bang alan dan tama saja.
Saat tama menuruni satu persatu anak tangga di rumahnya, semakin terasa bagaimana sepinya suasana rumah ini.
Tama merasa tersentak saat ada seseorang yang menyenggol bahunya.
"Minggir jangan berdiri di tengah jalan" tegur ayah gunawan pelan.
Lalu terdengar suara teriakan yang cukup nyaring dari arah dapur.
"Bang itu adiknya jangan di gangguin" teriak bunda mala dari arah dapur.
"Bunda bang elvan ngambil bokser darren"
"Ya elah minjem kali. Punya abang udah abis boksernya"
"Makanya kalo ada baju kotor itu langsung di cuci, bukannya di tumpuk di kamar" oceh bang evan yang sedang meminum teh hangat di dapur.
Bunda mala mendengus pasrah melihat kelakuan dari anak-anak nya.
"Sabar, namanya juga anak-anak" ujar ayah gunawan di belakang bunda mala dan langsung di hadiai sebuah tatapan tajam dari sang istri.
"Bunda kamu serem mas, ayah takut" bisik ayah gunawan yang entah sejak kapan sudah berada di belakang mas fahmi.
Mas fahmi tertawa keras melihat bagaimana tubuh besar ayahnya yang sedang berusaha berlindung di belakang tubuhnya.
"Bunda liat kaos kaki fakhri yang warna putih gak" tanya fakhri yang baru saja masuk ke area dapur.
"Ada di lemari kamu mas. Coba di cari yang bener"
"Gak ada bund udah fakhri cari tadi"
Bunda mala mendengus kesal "awas aja kalo bunda cari ketemu ya. Kamu nanti bunda ulek pakek cobek" ancam bunda mala.
Tak berapa lama bunda mala datang dengan tangan yang memegang kaos kaki yang tengah di cari-cari oleh mas fakhri.
Hanya sebuah senyum manis yang bisa mas fakhri keluarkan saat melihat kaos kakinya yang bisa dengan mudah di temukan oleh sang bunda.
"Yuk kita sarapan aja. Nasi goreng nya udah siap" ucap mas fahmi yang langsung di sahuti dengan berbagai ekspresi dari semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bontot Ayah Gunawan
Фанфик"Sebuah kisah penuh suka yang berakhir duka" "Sebuah rasa penuh kasih yang dipaksa berhenti bahkan sebelum dimulai" . . . ~_~_~_~_~_~ Bunda, terlahir sebagai anak bunda dan ayah merupakan suatu anugerah yang Tama selalu syukuri di setiap detik nafas...